Site icon SumutPos

Golkar Beri ‘Karpet Merah’ Usung Bobby dan Ijeck

BERSAMA: Wali Kota Medan Bobby Nasution (kiri) saar jalan mantan Wagubsu Musa Rajekshah, beberapa waktu lalu.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Golkar mengusung Ketua Golkar Sumut, Musa Rajekshah untuk maju pada Pemilihan Gubernur Sumatera Utara (Sumut) di 2024 mendatang.

Demikian diketahui usai Ketua Umum (Ketum) Partai Golkar, Airlangga Hartarto memberikan arahan kepada 1.117 para kader Golkar di seluruh Indonesia yang akan diusung menjadi bakal calon kepala daerah/wakil kepala daerah di Pilkada 2024 mendatang. Pertemuan dilaksanakan di Kantor DPP Partai Golkar, Selasa (21/11).

Pengusulan pria yang akrab disapa Ijeck tersebut bersamaan dengan calon kepala daerah/wakil kepala daerah lainnya di Sumut. Berdasarkan surat keputusan yang dikeluarkan DPP Partai Golkar, Ijeck di usung untuk menjadi bakal calon Gubernur Sumut/Wakil Gubernur Sumut.

Bukan hanya Ijeck, dalam surat tersebut, DPP Partai Golkar juga mengusung beberapa calon bupati, wali kota maupun wakil bupati dan wakil wali kota di Sumut.

“Target kita 20 persen. Kita perlu mengejar suara 6 persen lagi. Kita sangat berharap calon-calon kepala daerah ini bisa ikut berkomentar dan merespons di media terkait isu-isu pencalonan ini,” kata Airlangga saat memberikan arahan.

Sekretaris Partai Golkar Sumut, Datuk juga membenarkan soal pengusungan Ijeck. “Ya benar, sesuai dengan surat dari DPP, Ketua Golkar Sumut, Bapak Musa Rajekshah diusung untuk maju sebagai bakal calon gubernur/wakil gubernur Sumut di 2024,” kata Ilhamsyah, Rabu (22/11).

Ia berharap ke depan kader Golkar bisa menjadi Gubernur Sumut mendatang. Apalagi sebagai Ketua Partai Golkar Sumut, banyak yang telah dilakukan Musa Rajekshah dalam konsolidasi politik, turun ke masyarakat dan membuat program-program yang bermanfaat untuk masyarakat.

“Kita di partai pasti punya target politik. Dan kita berharap Ketua Partai Golkar Sumut bisa menjadi Gubernur Sumut mendatang. Dan yang terpenting sesuai dengan arahan ketua Ijeck kita terus membuat program yang bermanfaat untuk masyarakat bukan hanya karena saat kepentingan politik saja. Golkar tetap harus hadir kapan pun untuk masyarakat,” ujarnya.

Seperti diketahui, Ijeck sendiri merupakan Mantan Wakil Gubernur Sumut periode 2018-2023. Ia memimpin Golkar Sumut sejak tahun 2020 sampai saat ini. Sosok Ijeck dinilai kuat menjadi calon Gubernur Sumut mendatang karena dinilai berpengalaman dan punya simpatisan yang cukup besar di Sumatera Utara.

Tak cuma Ijeck, nama Wali Kota Medan, Bobby Nasution juga masuk dalam radar Golkar untuk maju untuk Pilkada di Sumut. Bobby pun memberikan komentar atas surat rekomendasi dari DPP Partai Golkar untuk dirinya maju sebagai Calon Gubernur Sumatera Utara dan sebagai Calon Wali Kota Medan pada Pilkada 2024 mendatang.

Mantan kader PDIP itu mengucapkan berterima kasih atas surat rekomendasi yang diberikan DPP Partai Golkar tersebut. “Ya pertama terima kasih. Kemarin kita dapat info diundang ke Jakarta untuk menerima surat tugas sebagai calon gubernur dan calon wali kota di 2024. Saya juga sampaikan mohon maaf belum bisa hadir karena ada tugas di Medan sebagai wali kota. Yang ambil (suratnya) tim, bukan saya pribadi,” ucap Bobby, Rabu (22/11).

Diminta tanggapannya lebih jauh atas surat rekomendasi dari DPP Golkar tersebut, apakah dirinya siap untuk maju kembali di Pilgubsu atau Pilkada Medan, Bobby masih enggan untuk berkomentar banyak. Ia berdalih, waktu Pilkada 2024 masih lama.

Ia pun mengaku ingin berfokus menjalankan tugasnya sebagai wali kota dan menyelesaikan pekerjaan yang ada di Kota Medan. “Tanggapannya (Pilkada) masih lama lagi. Saya pokoknya kerjain tugas saya dulu, saya ditugaskan masyarakat sebagai Wali Kota Medan sampai 2024. Jadi saya selesaikan dulu tugas saya, masih ada pekerjaan-pekerjaan saya di Kota Medan sebagai wali kota yang hari ini belum selesai,” ujarnya.

Ditanya soal kabar dirinya sempat berkomunikasi dengan Partai Golkar sebelum keluarnya surat tersebut dari DPP Partai Golkar, Bobby mengakui jika memang dirinya sempat berkomunikasi dengan Partai Golkar. Akan tetapi, komunikasi tersebut bukan soal rekomendasi dirinya sebagai Cagubsu ataupun Cawalkot di Pilkada 2024.

“Kemarin kita komunikasi saat kedatangan capres – cawapres. Kita komunikasi untuk kedatangan mas Gibran ke Medan. Komunikasinya untuk itu,” katanya.

Soal dirinya yang juga pernah berkomunikasi dengan Partai Golkar untuk maju di Pilgubsu 2024 saat dirinya masih menjadi kader PDIP, Bobby pun tidak membenarkannta.

“Tentukan kemarin PDIP, Golkar, dan partai-partai pengusung dan pendukung lainnya kita sering berkomunikasi. Kita biasa berkomunikasi terkait saran-saran, kira-kira apa yang harus dilakukan di Kota Medan,” jawabnya.

Bobby juga membantah bahwa surat rekomendasi dari DPP tersebut sebagai bukti bahwa dirinya akan bergabung ke Partai Golkar, mengingat saat ini dirinya tak lagi menjadi kader PDIP.

“Ini bukanlah suara Golkar, tapi yang disampaikan Golkar itu kan surat tugas. Bukan berarti yang dapat surat itu kader Golkar, dan bukan saya saja yang bukan kader Golkar yang dapat surat itu. Ada nama-nama lain yang bukan kader Golkar, dan saya lihat belum tentu semua nama-nama itu harus masuk ke Golkar,” pungkasnya.(gus/map)

Exit mobile version