Site icon SumutPos

Duo Golkar Berpelukan

Foto: JPNN Dua kubu yang berbeda, yakni kubu Aburizal Bakrie dan Agung Laksono saling berangkulan begitu bertemu di kantor DPP, Rabu (25/2).
Foto: JPNN
Dua kubu yang berbeda, yakni kubu Aburizal Bakrie dan Agung Laksono saling berangkulan begitu bertemu di kantor DPP, Rabu (25/2).

JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Suasana berbeda terlihat jelang sidang Mahkamah Partai (MP) DPP Partai Golkar, di Slipi, Jakarta Barat. Pasalnya, dua kubu yang berbeda, yakni kubu Aburizal Bakrie dan Agung Laksono saling berangkulan begitu bertemu di kantor DPP, Rabu (25/2).

Itu terjadi ketika Wakil Ketua Umum DPP Golkar hasil Munas Bali, Nurdin Halid dan Sekjen Idrus Marham beserta rombongan tiba di kantor DPP. Di sana, sudah lebih dulu hadir kubu Agung, di antaranya Yorrys Raweyai dan Agun Gunanjar Sudarsa. Setelah melayani pertanyaan wartawan, Idrus dan Nurdin Halid langsung mendekati Yorrys dan langsung berangkulan. Kejadian itu disambut tepuk tangan kedua kubu yang sudah bertikai sejak beberapa bulan terakhir.

Bahkan, Nurdin Halid saat ditanya apakah Ical akan datang ke sidang Mahkamah Partai hari ini, dia berseloroh bahwa semua yang ada di DPP tersebut merupakan orang-orangnya Ical. “Ini kan orang Pak Aburizal semua,” selorohnya sambil tertawa.

Pengamanan di DPP Golkar Slipi jelang sidang putusan gugatan yang diajukan kubu Agung Laksono terbilang ketat. Tepat di depan pintu gerbang, sudah parkir sebuah mobil baracuda milik Polda Metro Jaya.

Selain itu, juga ada personel kepolisian yang berjaga, termasuk patroli motor. Sementara di dalam kawasan kantor, juga tersebar personel Sabhara dan sejumlah pengamanan dari MKGR dan organisasi sayap partai berlogo beringin. Idrus Marham mengaku tidak ada persiapan khusus yang mereka lakukan menghadapi sidang MP, kecuali selaku termohon, mereka menghadirkan sejumlah saksi yakni para ketua dan sekretaris DPD I dan II peserta Munas Bali. “Gak ada dipersiapkan secara khusus,” tegasnya.

Yorrys Melunak

Perbedaan juga ditunjukkan Yorrys Raweyai yang selama ini dikenal keras menyikapi konflik antara Agung Laksono dengan Aburizal Bakrie (Ical). Dia mulai melunak.

Ini terlihat dari statemen Yorrys usai sidang Mahkamah Partai Golkar di kantor DPP, Slipi, Jakarta Barat. Saat itu, Yorrys mengaku sering berkomunikasi dengan kubu Ical meski tidak terbuka ke publik.

“Kami selama ini selalu berkomunikasi sebetulnya karena gak pernah terbuka umum. Karena semua sudah berpikir ini saatnya kita bersatu untuk menyatukan Partai Golkar,” kata Yorrys di kantor DPP Golkar.

Mengenai sidang MPG, Yorrys menilai itu merupakan proses politik. Di sisi lain, dia menegaskan bahwa proses islah antara mereka tetap jalan terus karena ruang itu memang terbuka. “Sidang ini proses politik. Islah jalan terus, tidak menutup kemungkinan kalau selama proses ini mediasi dibuka ruang karena ini proses internal. Yang penting Partai Golkar yang harus menang,” tegasnya. (fat/aen/jpnn/rbb)

Exit mobile version