Site icon SumutPos

Ganjar-Mahfud vs Prabowo-Gibran Bakal Ketat

SUMUTPOS.CO – Di Pulau Sumatera, elektabilitas tiga pasangan calon (Paslon) cenderung merata. Sejumlah lembaga survei, memiliki hasil survei yang hampir sama terhadap elektabilitas calon presiden maupun pasangan calon presiden dan calon wakil presiden.

Merujuk hasil survei Indikator Politik Indonesia, pasangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka unggul dengan 34 persen, disusul pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar 32,5 persen, dan Ganjar Pranowo-Mahud MD dengan 26,2 persen. Masih dari hasil survei Indikator Politik Indonesia, Prabowo juga menempati posisi teratas untuk elektabilitas capres di Pulau Sumatera dengan 34 persen. Kemudian disusul Anies Baswedan dengan 32,5 persen, dan Ganjar Pranowo di posisi buncit dengan 26,2 persen.

Survei Indikator Politik Indonesia ini dilakukan sepanjang 16-20 Oktober 2023 dengan melibatkan 2.567 responden dari seluruh provinsi. Toleransi kesalahan (margin of error) ±1.97 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.

Sementara hasil survei Lembaga Survei Indonesia (LSI), elektabilitas calon presiden di Pulau Sumatera, menempatkan Ganjar Pranowo di posisi teratas dengan 36 persen, Prabowo Subianto dengan 33 persen, dan Anies Baswedan dengan 31 persen. Survei LSI ini dilakukan dengan melibatkan 1.229 responden. Dipilih melalui proses pembangkitan nomor telepon secara acak yang sudah divalidasi, dan screening. Margin of error survei diperkirakan ±2.9% pada tingkat kepercayaan 95 persen, asumsi simple random sampling).

Sedangkan berdasarkan hasil survei Voxpol Center Research and Consulting, kembali menempatkan Prabowo Subianto di posisi teratas dengan 42,6 persen, Anies 30,2 persen, dan Ganjar 27,2 persen. Survei Voxpol Center Research and Consulting ini dilakukan sepanjang 24 Juli-2 Agustus. Melibatkan 1.200 responden berusia 17 tahun atau sudah menikah di 34 provinsi.

Menyikapi hasil survei tersebut, Sekretaris DPD PDI Perjuangan Sumut, Soetarto mengatakan, hasil survei tersebut sah-sah saja dan patut dihargai. Namun ia mengatakan, pihaknya tidak ingin berpatokan terhadap hasil survei yang ada saat ini. “Tterlalu dini kalau saat ini kita menjadikan hasil survei sebagai patokan,” kata Soetarto kepada Sumut Pos, Minggu (29/10).

Menurut Soetarto, elektabilitas Ganjar Pranowo menjelang Pilpres 2024 terpantau semakin baik dari hari ke hari. Apalagi, saat ini Ganjar sudah berpasangan dengan Mahfud MD, elektabilitas keduanya meningkat secara signifikan. “Soal elektabilitas, tentu Pak Ganjar semakin baik, apalagi keberadaan Prof Mahfud yang mendampinginya, elektabilitas Ganjar-Mahfud menjadi jauh lebih baik,” ujarnya.

Soetarto pun kembali menegaskan, PDI Perjuangan terus bekerja keras dalam melakukan konsolodasi hingga ke akar rumput untuk memenangkan Ganjar-Mahfud. “Dan makin hari kita makin solid untuk memenangkan Ganjar-Mahfud,” katanya.

Tak hanya di internal partai, sambung Soetarto, pihaknya juga terus melakukan komunikasi dengan partai-partai pendukung Ganjar-Mahfud di Pilpres 2024. “Dengan partai pendukung Ganjar-Mahfud juga kita semakin solid. Kita optimis, Ganjar-Mahfud akan unggul di Pilpres 2024, termasuk di Sumatera Utara,” pungkasnya.

Terpisah, Ketua Bapilu DPW PKS Sumut Wasis W Pamungkas mengatakan, meski dari beberapa hasil survei pasangan Anies-Muhaimin (Amin) selalu berada di posisi terbawah, namun memiliki tran peningkatan yang positif. Karenanya, startegi akan terus dilakukan untuk memperkuat kantong-kantong suara di masing-masing kabupaten/kota.

“Kalau elaktabilitas Amin, belum ada survei terbaru, khususnya di Sumut. Kita belum bisa berkomentar banyak. Pastinya, pendukung PKS adalah pendukung Amin,” kata Wasis kepada Sumut Pos, kemarin.

Untuk itu, mereka akan terus memanaskan mesin partai bersama simpul-simpul relawan Amin di Sumut, untuk kemenangan di Pilpres 2024. “Kami juga sudah beberapa kali melakukan konsolidasi tiga partai, PKB, NasDem dan PKS. Kami sudah mengirimkan LO masing-masing partai yang akan menjadi sekretariat bersama pemenangan Amin di Sumatera Utara,” kata Wasis.

Begitu juga, ia mengatakan masing-masing partai mensinergikan ke Partainya. Ini sekarang, contohnya Caleg menyandingkan Amin untuk dilakukan sosialisasikan kepada masyarakat luas di Sumut ini.

Dia pun mengungkapkan, pada 2 dan 3 November nanti, Anies Baswedan akan turun ke Sumut untuk menyapa masyarakat. Mengawali kunjungan di Langkat, Binjai, Pematangsiantar, Simalungun dan Asahan. “Kalau simpul relawan terus diperkuat dengan partai. Kita pengen capres menang, parlemennya juga menang. Stabilitas politiknya seperti itu,” pungkasnya.

Di sisi lain, DPD Partai Gerindra Sumut juga optimis pasangan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka mampu memetik kemenangan 60 persen di Pilpres 2024, khususnya di Provinsi Sumut ini. “Gerindra Sumut optimis suara Prabowo-Gibran di atas 60 persen pada Pilpres 2024 nanti,” kata Sekretaris Partai Gerindra Sumut, Sugiat Santoso kepada Sumut Pos.

Dalam pemetaan Gerindra Sumut, kata Sugiat, lumbung suara Prabowo Subianto dan Gibran berada di Panuli Bagian Selatan (Tabagsel), dan daerah Pantai Timur seperti Medan, Deliserdang, Langkat, Asahan, Labuhanbatu Raya, dan sekitarnya. “Kabupaten/kota di Sumut yang akan menjadi basis suara Prabowo Gibran adalah basis di mana suara Prabowo pada Pilpres 2019 dan ditambah daerah basis pendukung Pak Jokowi pada Pilpres 2019. Seperti Tapanuli Bagian Utara, dan sekawasan pulau Nias,” ungkapnya.

Sugiat juga menambahkan, sosok Gibran yang milenial membuat peluang besar perolehan suara dari kaum anak muda. Diperkirakan, ini akan mendongkrak suara Prabowo Subianto di Sumut nantinya. “Belum lagi ditambah dukungan dari kelompok muda atau milineal, yang jumlahnya di atas 40 persen, yang akan mendukung Gibran,” klaim Sugiat.

Pasca pendaftaran Prabowo dan Gibran di KPU RI di Jakarta kemarin, Suagiat mengatakan, Gerindra Sumut akan berkordinasi dengan partai pengusung di Sumut, seperti PAN, Golkar, PSI dan partai lainnya. “Kemudian, pendukung lainnya yang tergabung di Koalisi Indonesia Maju untuk menyusun tim pemenangan Prabowo Gibran di tingkat provinsi dan Kabupaten/Kota se Sumut,” tandasnya.

Sementara, pengamat politik dari Universitas Islam Sumatera Utara (UISU), Rafriandi Nasution mengungkapkan, saat ini hasil survei belum terlalu menjadi pusat perhatian bagi para paslon. Menurutnya, para paslon masih fokus melakukan pembenahan secara internal dan eksternal. “Dinamika Pilpres ini masih terus dipengaruhi faktor-faktor internal dan eksternal,” kata Rafriandi kepada Sumut Pos, Minggu (28/10).

Dia menilai, meski dari hasil survei paslon Amin selalu berada di peringkat ketiga, tapi secara kondisi paslon ini masih aman dan kondusif dibanding Ganjar-Mahfud dan Prabowo dan Gibran yang masih saling lempar ucapan, atas pencawapresan Gibran. “Kalau kita lihat, yang sedikit aman dan nyaman dari sisi waktu, dari sisi konsolidasi, dan dari sisi tidak ada riak-riak, ya pasangan Amin. Di satu sisi mereka menang waktulah, menang konsolidasi, menang masuk TV, menang menjumpai rakyat, lebih cair karena tidak ada menghalangi mereka menjumpai rakyat,” ujarnya.

Rafriandi juga menegaskan, opini yang sempat berkembang bahwa Anies tidak ikut Pilpres 2024 terbantahkan. Terbukti, Anies berpasangan dengan Muhaimin menjadi paslon pertama yang mendaftarkan ke KPU pada 19 Oktober lalu.

Sementara untuk pasangan Ganjar-Mahfud yang mengusung tagline berkelanjutan, yakni melanjutkan pemerintahan Presiden Joko Widodo, dinilai Rafriandi menjadi dilema. Pasalnya, diusungnya Mahfud MD sebagai Cawapres Ganjar, adalah untuk memberi warna khusus kalau pasangan ini akan fokus pada penegakan hukum. Di mana Mahfud MD dikenal sangat vokal dalam penegakan hukum di Indonesia. “Di satu sisi pasangan Ganjar-Mahfud memberikan harapan dalam penegakan hukum.

Tapi tagline berkelanjutan yang mereka usung, seakan ingin melanjutkan program Presiden Jokowi. Sementara, penegakan hukum di era Jokowi menjadi sorotan publik, termasuk semakin meningkat korupsi di Indonesia ini. Sehingga ini akan menjadi dilema bila tetap mengusung tagline berkelanjutan. Pasangan Ganjar-Mahfud bisa terpojokkan dengan track record dua periode Jokowi ini. Karena, tendensi korupsi meningkat,” jelas Rafriandi.

Selain itu, lanjut Rafriandi, Ganjar-Mahfud juga akan dirugikan dengan diusungnya putra sulung Jokowi, Gibran Rakabuming Raka sebagai cawapres Prabowo. Menurutnya, suara PDI Perjuangan di Pemilu 2019 lalu, lebih dominan suara masyarakat yang memilih Jokowi. Karenanya, dia memprediksi suara PDI Perjuangan dan Ganjar-Mahfud akan tergerus di Pilpres 2024.

“Bisa dikatakan, 80 persen suara PDI Perjuangan karena Jokowi. Sisanya, 20 persen dari mendukung Megawati. Makanya di Pemilu 2024, Jokowi dapat dipastikan akan mendukung dan membela anaknya bersama Prabowo. Hal ini akan membuat dinamika dan gunjang-ganjing meningkat. Jadi, nepotismenya kelihatan,” ujarnya.

Diakuinya, pada Pilpres nanti, pertarungan yang paling seru khususnya di Sumut, akan terjadi antara Ganjar-Mahfud dan Prabowo-Gibran. “Karena mereka akan saling rebut suara di lumbung suara yang sama.

Pasar suaranya sama. Nanti mereka lebih banyak bertarung di wilayah utara, plus Kepulauan Nias. Sedangkan pasar suara di Langkat, Binjai, Medan, Tebingtinggi, Simalungun hingga Mandailing Natal, itu sebagian untuk Amin,” ungkapnya. (map/gus/adz)

Exit mobile version