Site icon SumutPos

Mewujudkan Pendidikan Berkualitas

Pengukuhan Alumni Pesantren Modern Al-Mukhlishin

MENGAKHIRI proses belajar mengajar (PBM) Tahun ajaran 2011/2012,  Pesantren Modern Al-Mukhlishin menggelar pengukuhan alumni serta malam nada dan dakwah di Tanjungmorawa,  Sabtu (2/6).

Hadir pada acara ini Kepala Kantor Kementerian Agama Deliserdang Drs H Dur Berutu MA, Kasi Mapenda H Torang Rambe MAg, Pengawas Madrasah Dra Siti Afnizar Mag, Yayasan Pendidikan Al-Mukhlishin Hj Rahmawati Arbie dan HRD Yan Hardi SH.

Drs H Dur Berutu MA mengakui berkali-kali ingin hadir di Al-Mukhlishin namun baru kali ini dapat hadir. Dur Berutu, menyampaikan sekarang banyak lembaga-lembaga pendidikan berdiri dan tumbuh seperti jamur.

‘’Satu sisi kita bangga pendidikan di Indonesia bakalan rama, namun di sisi lain kita harus berhati-hati dan mawas diri dengan kualitas yang prima, kalau tidak maka akan ditinggalkan masyarakat. Pesantren telah teruji kualitasnya sejak dulu dan telah menjadi lembaga pendidikan Islam tertua di negeri ini,” katanya.

Kendati  mendidik para santri ala tradisional namun telah melahirkan generasi penerus bangsa dan pejuang tingkat nasional. Bahkan mampu bersaing di dunia internasional, sebagaimana disampaikan oleh Pimpinan Pesantren Ustad Amir Panatagama, SPdI.

Amir mengatakan, alumni Tahun 2012 ada yang telah menghafal 30 Juz yaitu Ahmad Solihin.Padahal standar kelulusan pesantrennya hanya dituntut 6 juz dan untuk tingkat Tsanawiyah yang dituntut menghafal 3 Juz Alquran ternyata ada yang telah mencapai hafalannya hingga 5 juz yaitu Muhammad Darun Nafis. ‘’Ini merupakan prestasi yang besar bagi dunia pesantren modern, namun adakah animo masyarakat yang berkeinginan seperti ini,”katanya.
Rangkaian acara pengukuhan alumni pesantren Tahun 2012 deselenggarakan malam nada dan dakwah yang menyampaikan pesan-pesan moral kepada masyarakat. Pendidikan berkarakter perlu aplikasi nyata sebagaimana yang dikejawantahkan oleh para santri.

Diantaranya melestarikan budaya bangsa dengan mempersembahkan tarian daerah Aceh, Melayu dan Padang juga menampilkan seni beladiri. Nada-nada yang dikumandangkan adalah nada-nada pesan ayah- bunda, lagu-lagu relegius birrul walidain dan cinta tanah air. ‘’Semoga nilai-nilai luhur dapat tertanam kepada generasi masa depan,” harap Amir. (*)

Exit mobile version