Site icon SumutPos

PP Sumut Harus Mandiri

Musyawarah wilayah merupakan moment yang penting bagi sebuah organisasi. Pemilihan pimpinan yang tepat akan menentukan perkembangan organisasi tersebut di masa yang akan datang. Demikian pula halnya Musyawarah Wilayah Majelis Pengurus Wilayah Pemuda Pancasila Sumatera Utara (MPW PP Sumut) yang akan digelar di Padang Sidempuan Tapanuli Bagian Selatan, Selasa (28/2) nanti. Reporter Sumut Pos Indra Juli Hutapea pun berkesempatan melakukan wawancara eksklusif dengan salah seorang kandidat Anuar Shah SE yang juga Ketua MPW PP Sumut periode sebelumnya.
Berikut petikannya.

Selamat sore, bagaimana persiapan Anda menjelang Muswil MPW PP Sumut nanti?
Untuk sesuatu yang baik, kita harus siap. Begitu juga saya siap 100 persen untuk maju pada Musyawarah Wilayah MPW Pemuda Pancasila Sumut nanti. Saya tidak ingin mengecewakan kepercayaan yang diberikan seluruh kader Pemuda Pancasila di Sumut.

Bagaimana dengan kekuatan Anda untuk kembali maju sebagai Ketua Umum MPW PP Sumut?
Saya tidak melihat Muswil ini sebagai medan pertempuran, tetapi sebuah permusyawaratan seluruh kader Pemuda Pancasila yang ada di Sumatera Utara untuk mencari yang terbaik bagi organisasi. Karena seperti yang saya sampaikan di atas, jabatan adalah titipan kepercayaan dari seluruh kader untuk kemajuan Pemuda Pancasila di Sumatera Utara.

Bicara kemajuan organisasi, apa konsep yang Anda usung untuk menjadi Ketua Umum MPW PP Sumut periode mendatang?
Tentunya saya ingin melanjutkan program sebelumnya, menghadirkan paradigma baru bahwa Pemuda Pancasila dekat ke masyarakat dan tidak pernah menyakiti masyarakat. Yang kedua, membersihkan kader Pemuda Pancasila dari narkoba.

Kita sudah lakukan melalui unsur pimpinan mulai dari anak ranting, ranting, anak cabang, tingkat MPC. Untuk pencalonan ini saya baru saja menjalani tes dan dinyatakan bersih dari narkoba. Kita pernah menskor kandidat di tingkat II karena terlibat narkoba. Walaupun kandidat tersebut mendapat dukungan terbesar.

Nantinya program ini kita tingkatkan untuk pengurus harian seluruh tingkatan. Karena dengan pemimpin yang bebas dari narkoba, seluruh kader akan punya motivasi untuk menjauhi narkoba.

Lima tahun ke depan, kita menginginkan setiap MPC Kabupaten/Kota punya kantor sekretariat defenitif. Kepemilikan bangunan tidak lagi menyewa melainkan milik organisasi. Seperti yang dilakukan MPC Padang Sidempuan ini.

Pada kenyataannya, masih terdengar keluhan dari masyarakat mengenai keterlibatan kader PP dalam persoalan tanah garapan. Bisa Anda jelaskan?
Yang pasti, selama ini, saya tidak pernah mengeluarkan mandat untuk mencampuri lahan garapan. Kita akan evaluasi kalau ada kader atas kepentingan pribadi tapi membawa-bawa organisasi terlibat urusan lahan garapan. Secara organisasi, kita akan laksanakan sesuai prosedur dan tahapan yang ada.

Belakangan ini, kita dihebohkan dengan aksi-aksi kekerasan. Bagaimana Anda melihatnya?
Bilang saja, ormas yang premanisme. Sekarang kita coba mengembalikan ke defenisi preman itu sendiri. Antara tukang parkir yang meminta upah menjaga kendaraan dibanding koruptor yang mencuri uang negara triliunan rupiah, membunuh ribuan rakyat secara perlahan. Siapa yang lebih preman?

Apa yang menjadi penyebab kekerasan ormas tadi.
Menurut saya, ada tiga faktor. Politik dimana ada kepentingan politis dari seseorang atau kelompok tertentu. Kedua, ekonomi dimana anggota ormas tersebut kesulitan memenuhi kebutuhan hidup istri dan anak-anaknya. Ketiga adalah kepentingan dari pengusaha atau Badan Usaha Milik Negara (BUMN) tertentu seperti depkolektor.

Apa yang harus dilakukan, baik oleh ormas itu sendiri juga pemerintah?
Organisasi masyarakat dilindungi oleh Undang Undang. Artinya ada aturan yang mengikat. Jadi kalau ada oknum ormas melakukan tindakan anarkis, kepolisian harus menindak oknum nakal tersebut.
Demo Protap beberapa waktu lalu adalah contohnya kenapa di Sumut tidak pernah terjadi aksi kekerasan ormas. Pemerintah juga harus membuka lapangan pekerjaan yang luas bagi anggota ormas. Karena saya yakin, Anggaran Dasar Anggaran Rumah Tangga sebuah ormas semua baik. Semua melarang penggunaan tindakan negatif.

Himbauan Anda kepada seluruh kader PP se-Sumut?
Saya sangat berterima kasih kepada rekan-rekan dan kader Pemuda Pancasila yang juga duduk di badan legislatif Tabagsel atas perhatiannya kepada organisasi. Kiranya moment Muswil MPW PP Sumut nantinya menjadi motivasi bagi seluruh pimpinan dan pengurus untuk membangun organisasi dengan cara yang mandiri dan elegan. (*)

Ambil Filosofi Memancing dan Berburu

Keterlibatan Anuar Shah di olahraga sudah dilakoni sejak duduk di bangku Sekolah Dasar (SD). Dimulai di cabang beladiri, pria yang akrab disapa Aweng ini pernah mendapat didikan dari Winta Karna saat bergabung di Kala Hitam Jalan Listrik Medan.

Ketika harus mengikuti orangtua ke Kota Pematang Siantar, Aweng bergabung di Tangan Kosong (Tako) di bawah asuhan sang guru, Djamin Purba. Sepak bola pun menjadi permainan masa kecil meskipun tidak seserius cabang beladiri tadi.

Tak heran, waktu luang yang ada diisi dengan kegiatan yang juga berbau olahraga. “Kalau lagi ada waktu luang saya sekarang suka memancing dan berburu. Kedua olahraga ini menurut saya sangat menantang, jantan, juga membutuhkan kesabaran yang tinggi,” jelasnya.

Bagi Aweng cabang memancing dan memburu menawarkan sebuah proses yang berhubungan dengan suasana yang berbeda. Seperti kesabaran saat menunggu ikan menangkap umpan dilanjutkan dengan menarik pancing dan menaklukkan ikan sebelum akhirnya kembali dilepas. Memancing sendiri pernah dilakoninya selama dua hari dua malam tanpa tidur.

Berbagai daerah sudah pernah dijajakinya untuk kedua kegiatan tadi seperti Sabang, Pulau Berhala, Pelabuhan Ratu, sebagian besar kawasan di Aceh, Pulau Ilik Madina, hingga ke Negeri Gajah Putih, Thailand. Perjalanan yang meninggalkan beberapa kisah kelak untuk selalu diingat. “Waktu berburu babi hutan di Aceh saya yakin kalau ke tujuh peluru yang saya tembak itu kena. Tapi itu babi malah berjalan santai dan tidak terluka sedikit pun. Saya berpikir mungkin ini yang dibilang rantai babi itu. Kita juga dengan mendiang Samin Pardede pernah nyaris ditelan tornado waktu mancing di Pulau Ilik Madina,” kenangnya. (jul)

Exit mobile version