Site icon SumutPos

Kas Libur, Stok ATM Diperbanyak

Bagi para pebisnis yang ingin bertransaksi dengan perbankan harus bisa menyesuaikan waktu libur Natal dan Tahun Baru. Soalnya mulai Senin  (24/12)  hingga Selasa  (25/12) seluruh Perbankan akan tutup dikarenakan Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN). Bank akan beroperasi kembali pada Rabu (26/12) hingga Jumat (28/12) dan kembali tutup hingga Senin (1/1) tahun depan karena cuti bersama tahun baru 2013.
Pimpinan Bank Indonesia (BI) Kantor Wilayah IX Sumut dan Aceh, Nasser Atorf mengatakan, bank akan kembali beroperasi seperti biasa pada Selasa (2/1) tahun depan. Namun pada pekan ini, operasional aktif hanya sampai Jumat  (21/12) dan kembali beroperasi pada Rabu (26/12).

“Jadi bisa dibilang operasional aktif hanya sampai Jumat (21/12) dan kembali aktif pekan depan selama tiga hari. Kemudian, kembali beroperasi seperti biasa setelah tanggal 2 Januari 2013,” katanya di Medan, Rabu (19/12).
Selama libur tersebut, lanjut dia, pihaknya sudah meminta perbankan untuk menyediakan uang pada anjungan tunai mandiri (ATM) khususnya bank yang memiliki jaringan luas atau bank dengan pelayanan ritel seperti pembayaran listrik, air dan lainnya.

“Karena ketetapan jadwal libur yang sudah ditentukan dari BI Pusat itu, tentunya bank harus menyediakan uang tunai dengan cukup agar masyarakat tidak kesulitan selama libur akhir tahun ini. Dan biasanya bank sudah mengerti dengan mengajukan permintaan ke BI sejak jauh hari sebelumnya,” ucapnya.

Selain itu, BI juga sudah menyampaikan kepada bank untuk meningkatkan pengamanan pada tiap ATM yang ada terlebih pada anjungan dengan transaksi cukup tinggi seperti pada pusat perbelanjaan atau tempat lainnya. “Pengamanan pada ATM juga harus ditingkatkan,” ujarnya.

Sementara itu Deputi Direktur Bidang Sistem Pembayaran Bank Indonesia (BI) Kantor Wilayah IX Sumut dan Aceh, Kahfi Zulkarnaen menambahkan, permintaan uang pecahan mulai Rp1.000 sampai Rp100.000 diperkirakan mencapai Rp93 miliar atau naik 10 persen dari rata-rata transaksi harian jelang Natal dan Tahun Baru 2013.
“Peningkatan uang pecahan jelang Natal dan Tahun Baru ini memang lebih rendah dibandingkan Idul Fitri. Jika dilihat secara persentase, tingkat kebutuhan jelang Natal dan Tahun Baru ini lebih rendah 20 persen  dibandingkan Idul Fitri,” jelasnya.

Pecahan yang paling tinggi permintaannya adalah pecahan Rp50.000 mencapai 20 persen dengan total nominal Rp18,6 miliar. Jumlah ini lebih tinggi dibandingkan tahun lalu yang permintaannya sebesar Rp15,45 miliar.  Kemudian pada urutan kedua adalah pecahan Rp5000 yang naik 11persen dengan nominal Rp12,1 miliar. Kalau dibandingkan dengan tahun lalu, permintaan pecahan ini lebih tinggi dari tahun lalu Rp10,95 miliar.

Selanjutnya, pecahan Rp100.000 terbanyak ketiga dengan nominal Rp21 miliar atau naik 11 persen dari permintaan tahun lalu sebesar Rp18,9 miliar. “Permintaan pecahan Rp50.000 memang selalu lebih tinggi. Tahun lalu saja, realisasi pecahan ini lebih tinggi Rp3,55 miliar dari permintaan yang diajukan sebesar Rp15,45 miliar. Jadi kami perkirakan pada tahun ini akan terjadi hal yang sama juga,” jelasnya.

Seluruh uang pecahan tersebut, lanjut dia, tersedia pada semua ATM tiap bank khususnya bank-bank besar. Dengan begitu masyarakat tidak perlu khawatir memenuhi kebutuhannya akan uang kecil selama bank tidak beroperasional. “Pada hari besar, bank tidak beroperasional jadi kebutuhan akan uang tunai dipenuhi melalui ATM. Apalagi pada Natal dan Tahun Baru, BI tidak ada membuka loket keliling seperti Idul Fitri. Seluruh uang tunai itu tersedia pada ATM bank yang memiliki jaringan luas dan kantor layanan hingga daerah pinggiran,” ucapnya.

Sementara itu Regional Manager Bank Mandiri Wilayah I Sugeng Hariadi mengatakan, terkait libur HBKN pihaknya juga mengacu kepada ketentuan yang sudah ditetapkan oleh BI. Hanya saja, memang ada beberapa kantor Bank Mandiri yang buka pada saat hari libur. “Memang ada kas kita yang buka, tetapi tetap juga harus melapor kepada BI. Kantor kas buka ini nantinya akan melayani transaksi-transaksi yang sifatnya menedesak semisal pembayaran pasokan minyak bagi kalangan SPBU dan lain sebagainya,” ungkap Sugeng Hariadi.

Selain itu Sugeng juga menambahkan untuk stok uang di ATM tetap tersedia dan bahkan pada saat hari libur seperti ini pihaknya menyiapkan stok dua sampai tiga kali lipat dari keadaan normal. Artinya meskipun nasabah tidak bisa bertansaksi lewat kantor kas, maka bisa bertransaksi melalui ATM. “Pokoknya uang di ATM kita cukup,” ujarnya. Apalagi, setiap saat Bank Mandiri maupun pihak ketiga yang ditunjuk selalu mengisi uang ke ATM yang habis. “Semuanya sudah pakai sistem. Jika uang di ATM habis atau masih separtuh lagi, maka sistem akan bunyi dan kami dari Bank Mandiri akan menambahnya lagi,” beber Sugeng Hariadi seraya menambahkan dalam satu ATM yang memiliki pecahan Rp50.000 maka stok uang yang ada di ATM sebesar Rp500 juta, sedangkan untuk pecahan Rp100 ribu jumlah yang tersedia di ATM sebanyak Rp1 Miliar. (ram/dra)

Exit mobile version