Site icon SumutPos

Banyak Memberi, Murah Rezeki

Tata Ulina Sinaga SH didampingi suami dan pegawainya foto bersama keluarga almarhum Suparno, usai memberikan bantuan, beberapa waktu lalu.

SUMUTPOS.CO – Sering berbaur dengan masyarakat, membuat Tata Ulina Sinaga SH lebih peka terhadap kehidupan di lingkungan sekitarnya, terutama kepada masyarakat kurang mampu. Apalagi, dia berkeyakinan sekali, dengan banyak memberi rezeki kepada orang lain, pasti akan murah pula rejeki kita.

Perempuan yang dikenal tegas dan cenderung cerewet serta cekatan ini sehari-hari bekerja sebagai Notaris dan Pejabat Pembuat Akta Tanah (PPAT) yang berkantor di kawasan Jalinsum Indrapura, Kecamatan Air putih, Kabupaten Batubara. Dia juga vokal dalam mengkritisi setiap kebijakan pemerintah yang tidak menyentuh masyarakat. Bahkan, komentarnya kerap menjadi bahan masukan bagi pemerintah daerah dalam menentukan program sosial kemasyarakatan, sehingga ia selalu disegani dan dikagumi banyak orang.

Istri dari Kompol (Purn) Binsar Siringoringo ini selalu menerapkan hidup sederhana. Baginya, tidak terlalu penting terlihat hidup mewah, tapi yang terpenting baginya dapat berbagi untuk sesama mahluk Tuhan.

Rezeki yang didapatnya dari profesinya sebagai Notaris selama 15 tahun digelutinya, tidak melulu dinikmatinya bersama keluarganya. Namun, dia selalu menyisihkan untuk orang-orang yang kurang mampu di lingkungannya. Gaji suaminya waktu masih aktif sebagai Perwira Polisi, cukup membiayai ketiga anaknya dan keluarga.

“Karena Tuhan telah memberikan rejeki yang sedikit berlebih, kenapa tidak saya pergunakan untuk kemanusian? Kalau ada, saya senang memberikan kepada mereka yang kurang mampu, apakah itu beras atau uang. Saya berkayakinan sekali, dengan banyak memberi rezeki, pasti akan murah pula rezeki kita,” ungkapnya.

Bahkan saat ini, Tata Ulina tidak sendirian mengabdikan diri kepada masyarakat. Suaminya Binsar Siringoringi yang memilih pensiun dini dari Kepolisian, juga telah banting setir menjadi pengacara dan akan dilantik PERADI pada 23 Februari 2018 nanti. “Kami berkayakinan, dengan lebih seringnya kami bersatu dalam keluarga, Tuhan akan membuka pintu rejekinya. Dengan suami saya pensiun dini dan kini menjadi penasehat hukum, kami akan lebih banyak berada di tengah-tengah masayarakat,” sebutnya.

Perempuan yang akrab disapa Bu Tata ini terbilang sebagai Notaris sukses. Bahkan, kini dia telah mempekerjakan sejumlah pegawai di kantornya. Diakuinya, pegawainya banyak yang Muslim. Namun hal itu tidak menjadi persoalan, karena baginya perbedaan keyakinan itu tidak perlu dipertentangkan. ”Perbedaan itu pasti ada dan jangan membuat kita terpisah. Perbedaan itu sangat indah bila satu dan lainya bisa saling menghargai,” bebernya.

Baginya, pegawainya juga bagian dari sumber rezekinya. “Mereka berkerja dari pagi sampai sore untukku. Karena mereka, aku bisa dapat rejeki. Kenapa mereka tidak kita hargai? Seluruh pegawai yang bekerja di sini, saya daftarkan sebagai peserta BPJS Ketenagakerjaan sejak 2012,” ungkapnya.

Disebutkannya, manfaat BPJS Ketenagakerjaan itu sudah dirasakan para pegawainya. Diceritakannya, kala itu sekira Bulan Juni 2017, ada seorang office boy dikantornya bernama Suparno, meninggal secara mendadak akibat serangan jantung. Almarhum Suparno semasa hidupnya selalu mengontrak karena tidak memiliki rumah. Akhirnya, dari kepesertaannya di BPJS Ketenagakerjaan, almarhum dapat mewariskan rumah bagi ketiga anaknya di Jalan Rambate Rata Raya, Kelurahan Indrasakti, Kecamatan Airputih dari klaim sebesar Rp136 juta.

“Jadi kita tetap mendaftarkan semua pegawai untuk ikut program BPJS Ketenagakerjaan agar mereka dapat menikmati kehidupannya lebih baik, apa bila tidak lagi bekerja di sini,” bebernya lagi.

Secara pribadi, dia mengaku bahagia, demikian juga dengan keluarga Suparno. “Pada hakekatnya manusia itu hidup saling bantu-membantu. Yang mampu membantu yang lemah, hal itulah yang tertanam pada jiwa pribadi saya. Nilai-nilai kebajikan ini harus juga diwariskan kepada putra-putri kami, agar nanti mereka dewasa dapat menghargai sesame,” pungkasnya.

Men, seorang penarik Becak yang kerap mangjkal di kawasan Pasar Delima Indrapura, mengaku sangat merasakan manfaat apa yang telah diberikan Tata Ulina kepadanya. “Kalau Bu Tata sama Pak Ringo hampir tiap bulan selalu bebagi kepada kami tukang becak. Tiap awal bulan selalu berbagi, apakah itu beras ukuran 10 kilo atau uang. Bukan satu atau dua orang, ada sampai 30 orang dibaginya kepada kami tukang becak, tukang bangunan, tukang parker, maupun tetangga yang tak mampu selalu diberi, lebaran, dan Natal pun Ibu Notaris itu selalu berbagi sama kami,” pungkas Men. (mag-6/adz)

Exit mobile version