Site icon SumutPos

Rambut Keriting Tiru Tahun 60-an

Rambut keriting yang bervolume akan memberikan kesan dewasa, sexy dan dinamis bagi
si pemilik. Bahkan dengan memiliki rambut yang keriting dapat menambah kesan rambut terlihat lebih tebal dan indah. Jadi tidak heran, bila sebagian wanita memilih untuk melakukan penggeritingan pada rambutnya yang tipis.

ewasa ini, para pria dan wanita metropolis mulai melirik gaya rambut keriting yang kesannya menjadi lebih sexy. Model rambut keriting yang akan ngetrend ini, bukan keriting sosis yang beberapa tahun lalu sempat di minati oleh masyarakat, dimana para pemilik rambut harus memiliki rambut panjang.

Justru trend saat ini melainkan rambut keriting dengan model tahun 1960-an, hanya saja untuk saat ini perbedaannya terletak pada cutting atau potongan rambut yang akan memberi kesan modis dan dinamis.

“Tahun 60-an, rambut keriting dengan gaya bob atau pendek, tetapi untuk saat ini, rambut keriting dengan potongan yang dinamis dan sebagian rambut yang diberi dan dibiarkan untuk tetap lurus alami,” ujar Arie Hidayat, Brand Technical Ambassador L’Oreal Professional sekaligus pemilik salon Arie and Harry, Salon and Bridal.
Kata dia, tahun ini rambut keriting dengan rambut pendek dari trend tahun 60-an ini dipadu dengan trend rambut ikal atau keriting wanita Korea. “Kita tidak dapat menjauhkan trend Korea saat ini. Terbukti dengan entertaiment kita yang masih menggunakan Korea sebagai kiblatnya, baik mulai dari fashion hingga rambut,” ujarnya.

Potongan rambut pendek dengan model bob, dengan keriting besar merupakan ciri khas rambut keriting tahun 60-an, sedangkan kesan Koreanya diambil dari jenis potongan rambut. “Penggeritingan akan terlihat bagus dengan potongan yang bagus pula, jadi jangan lupakan potongan rambut,” ujarnya.

Arie Hidayat, Brand Tehnical Ambassador, L’Oreal Professional dan pemilik Arie dan Harry Salon and Bridal di Surabaya mengatakan pengeritingan dalam pembuatannya tidak semudah saat pelurusan.
Untuk penggeritingan diperlukan pengalaman. Karena tidak semuanya dapat melakukan penggeritingan dengan hasil yang maksimal. “Penggeritingan membutuhkan pengalaman, ada tekhnik khusus untuk penarikan rambut penggulungan dan lainnya.” ujar Arie.

Selain itu, dalam merawat si keriting juga tidak terlalu sulit. Si pemilik rambut cukup menyesir rambut saat masih basah dan bila sudah kering, rambut cukup remas-remas dari ujung rambut hingga ke atas.
“Jangan menyisir rambut saat kering, karena itu dapat membuat tekstur keriting akan rusak, usahakan hanya meremas rambut dari bawah ke atas,” tambah Arie.

Pada dasarnya, banyak yang bilang bahwa rambut keriting dapat membuat kesan wajah terkesan dewasa, karena rambut yang memiliki volume. Tetapi hal ini dapat diantisipasi dengan penampilan yang total bagi si pemilik rambut keriting.

“Usahakan total look, biar tidak terlihat tua, mulai dari make-up, fashion dan aksesoris. Semuanya harus diperhatikan untuk dapat mengantisipasi kelihatan tua,” ujar nya. (juli ramadhani rambe)

Pilih Model Sesuai Bentuk Wajah
Tren rambut saat ini tidak lagi dikuasai dengan rambut lurus ala model iklan shampo. Rambut bertekstur keriting tak kalah eksisnya dan mampu bersaing dengan rambut lurus yang selama bertahun-tahun menjadi pilihan utama kaum hawa.

Rambut keriting kembali menjadi tren di kalangan perempuan karena mampu menampilkan kesan yang lebih dewasa dan eksklusif. Tak heran jika rambut keriting menjadi favorit perempuan di atas 25 tahun dan berada di kelas atas. Lihat saja selebriti atau sosialita yang datang di acara-acara bergengsi. Jika tidak menyanggul rambutnya, pasti mereka memilih gaya keriting atau bergelomban. Sedangkan rambut lurus yang diurai sangat jarang mereka tampilkan.
Sama seperti rambut lurus, rambut keriting bisa didapatkan dengan dua cara, secara alami yang merupakan bawaan sejak lahir atau keturunan serta buatan dengan bantuan produk obat keriting, produk styling dan alat-alat pembentuk gelombang rambut. Cara kedua ini biasanya dilakukan dengan bantuan ahli di salon.

Owner Sunflower Salon, Hardini ST mengatakan, keriting alami secara umum dibagi menjadi tiga tipe, frizzy atau kribo, botticeli curls atau keriting sedang dan wavy curls atau yang dikenal dengan rambut gelombang. Sedangkan keriting buatan memiliki tipe yang lebih beragam, seperti keriting kribo, kepang, kabel, akar, body wave, sosis, spiral dan pelintir.

“Untuk mendapatkan keriting buatan, ada beragam teknik yang bisa dilakukan oleh stylish. Mulai dari teknik body perms untuk hasil gelombang besar, spiral perms yang merupakan pengeritingan berbentuk spiral, hingga pin curl perms yang merupakan pengeritingan dengan menggunakan jepit rambut,” terang perempuan yang akrab disapa Dini itu.

Kata dia, keriting buatan pada dasarnya bersifat sementara. Namun untuk styling yang hanya memanfaatkan alat pengeritingan dan hair spray biasanya bertahan lebih cepat, yakni sekitar 1-2 hari. Sedangkan untuk penggunaan obat-obat berbahan kimia bisa lebih tahan lama, yakni 6-7 bulan.
Tidak semua jenis rambut keriting tampak trendi diaplikasikan saat ini. Menurut Dini, hanya beberapa jenis rambut keriting yang menjadi favorit kaum hawa.

“Lain bentuk muka, tentu saja lain jenis keriting. Seperti potongan rambut, kalau salah menentukan jenis keriting, maka hasilnya tidak bagus untuk penampilan,” lanjut Dini. (ila/net)

PH Hilang, Wajib Dirawat

Setelah mendapatkan hasil rambut keriting sesuai dengan harapan, bukan berarti seseorang bisa mempertahankannya dengan mudah.

Agar rambut keriting idaman tetap terlihat cantik, perlu dilakukan perawatan yang kontinyu. Perawatan kontinyu ini tidak hanya membuat tampilan rambut keriting tetap indah, tetapi juga mengembalikan kesehatan rambut.
Pasca dilakukan pengeritingan, rambut akan kehilangan PH karena prosesnya memanfaatkan bahan-bahan kimia dan panas. Sehingga bisa dipastikan kondisi rambut akan cenderung lebih kering dari sebelumnya. Hal ini tidak boleh dibiarkan begitu saja karena akan membuat rambut mudah rusak.

Perawatan pasca pengeritingan dapat dilakukan dengan dua cara, yakni perawatan sendiri di rumah dan perawatan di salon oleh ahlinya. Pada perawatan yang dilakukan di rumah, antara lain keramas dan pengaplikasian kondisioner yang dilakukan seminggu dua kali. Bila perlu setelah keramas diberi leave-in conditioner untuk melemaskan rambut.
Setelah keramas, jangan buru-buru dilakukan penyisiran rambut. Sebaiknya tidak dilakukan penyisiran saat rambut basah dan melakukan penyisiran dengan menggunakan sisir bergigi besar atau tangan. Pengeringan rambut setelah keramas disarankan dengan cara alami dan tidak menggunakan bantuan hair dryer. (ila/net)

Exit mobile version