Site icon SumutPos

Ground Breaking 10 Desa Wisata di Kawasan Danau Toba, Pemerintah Serahkan Dana Kerohiman Rp26,1 M

SANTUNAN: Warga Desa Perdamaen Sibisa, Kecamatan Ajibata, Kabupaten Toba, menerima dana kerohiman yang diserahkan Dirut BPODT, Arie Prasetyo, Jumat (10/7).istimewa/SUMUT POS.
SANTUNAN: Warga Desa Perdamaen Sibisa, Kecamatan Ajibata, Kabupaten Toba, menerima dana kerohiman yang diserahkan Dirut BPODT, Arie Prasetyo, Jumat (10/7).istimewa/SUMUT POS.

TOBA, SUMUTPOS.CO – Pemerintah Indonesia menyalurkan dana satunan atau uang kerohiman sebesar Rp26,1 miliar bagi 204 orang, yang melakukan cocok tanam dengan luas lahan 279 hektar di Desa Perdamaen Sibisa, Kecamatan Ajibata, Kabupaten Toba, Sumatera Utara.

Lahan ini, akan dibangun Toba Caldera Resort dan fasilitas pariwisata berstandar internasional. Selain itu, juga dilakukan ground breaking 10 desa wisata di kawasan Danau Toba.

ACARA penyaluran dana kerohiman digelar di Kantor Bupati Toba, dihadiri Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Republik Indonesia, Luhut Binsar Panjaitan, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Wishnutama Kusubandio melalui teleconference, Jumat (10/7). Penyaluran uang kerohiman tersebut diserahkan Badan Otoritas Pariwisata Danau Toba (BOPDT).

Dirut BOPDT, Arie Prasetyo menjelaskan, lahan itu berstatus hutan dan milik negara. Sehingga Pemerintah Indonesia berniat baik dengan memberikan santunan dana atau uang kerohiman sebagai uang pengganti tanaman yang ditanam oleh masyarakat di lahan tersebut. “Yang kita bicarakan lahan zona otorita, luasnya adalah 386,72 hektare. Totalnya yang sudah sertifikat totalnya 279 hektare. Yang hari ini diserahkan dana kerohiman atau uang santunannya,” kata Arie kepada wartawan, usai acara penyerahan dana satunan tersebut.

Arie menjelaskan, filosofi uang santunan ini adalah bukan ganti rugi lahan. Tetapi, itikad baik pemerintah supaya perekonomian masyarakat tetap stabil. Karena, di lahan tersebut masyarakat menanam kopi, nangka dan jenis tanaman yang lainnya. “Sudah diterbitkan SK-nya oleh bupati secara independen dan badan otoritas tugasnya menyiapkan anggaran untuk pembayaran itu. Jadi semua akuntabilitasnya sudah dilakukan dan ada perpresnya yakni Perpres 62 tahun 2018 sehingga ini yang kita jalankan. Memang proses nya agak lambat,” jelas Arie.

Arie mengungkapkan, lahan itu dihitung karena di atasnya ada tanaman, ada 255 petak lahan milik 204 orang. Ia mengatakan, dana santunan ini dibayarkan secara bertahap. Sementara baru tahap pertama 279 hektar dan nanti ada lahan tahap dua sisanya 107,72 hektare lagi. “Terkait dengan pembangunan ini sudah ditunggu di kementerian PUPR untuk mulai membangun infrastruktur jadi harusnya kita mulai Juni. Tapi ada beberapa hal makanya baru kita laksanakan hari ini paling lama semuanya akan selesai dua minggu dari sekarang. Jadi tanggal 24 Juli,” jelas Arie.

Arie mengungkapkan, pembangunan akan dimulai pada pembukaan akses. Kemudian, tahun depan akan lebih masif. Karena tahun ini, ada kenadala Covid-19 dan beberapa penghematan. “Sehingga masif nya akan dilakukan tahun depan. Pembangunan ini pemerintah yang lakukan, mulai dari infrastruktur, fasilitas sebagai pengelola kawasan. Hotel dan rumah sakit akan kita bangun bekerja sama dengan mitra Sehingga dalam satu atau dua tahun ke depan bisa selesai terealisasi,” pungkasnya.

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Republik Indonesia, Luhut Binsar Panjaitan, menjelaskan, dengan penyelesaian lahan tahap pertama ini, diharapkan pembangunan dan investasi bisa dari pengembangan Danau Toba dapat dirasakan masyarakat sekitar. “Kita gerak cepat, saya sampaikan kepada menteri Basuki (Menteri PUPR), ini harus selesai akhir Desember 2020,” ungkap Luhut.

Selain penyerahan dana santunan tersebut, juga dilakukan ground breaking di 10 desa wisata di kawasan Danau Toba, yang didukung PT Pertamina (Persero) dan PT Pegadaian (Persero) dalam pembinaan pembersihan lingkungan dan peningkatkan kesejahteraan masyarakat. “Saya senang sekali kita melakukan ini. Untuk sama-sama menyalurkan dana santunan lahan dari BPODT dan ground breaking dukungan dari Pertamina dan PT Pegadaian untuk 10 desa wisata di kawasan Danau Toba,” ungkap Luhut.

Dengan pembangunan 10 desa wisata ini, Luhut mengatakan, pemerintah ndonesia tengah membangun desa lebih baik dengan peningkatkan kesejahteraan ekonomi masyarakat sekitar Danau Toba atas dampak dari pembangunan desa wisata tersebut. “Saya mengukutip bahasa Presiden, Jokowi. Membangunan desa berarti membangun Indonesia. Kita sebagai saksi untuk pembangunan tersebut atas dukungan dari PT Pertamina dan PT Pegadaian terhadap 10 desa wisata itu,” tutur Luhut.

Sementara, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Wishnutama Kusubandio berharap, dana santunan yang diberikan pemerintah ini dapat digunakan dengan sebaik-baiknya oleh masyarakat untuk masa depan dan kebaikan Danau Toba. “Pada 7 Juli kemarin, Danau sudah ditetapkan sebagai Unesco Global Geopark. Hal ini menambahkan nilai jual dari destinasi dan kami dari Kementerian Pariwisata akan menjual destinasi ini agar lebih banyak pengunjungnya,” ungkap Wisnutama.

Dia juga mengajak masyarakat di kawasan Danau Toba untuk meningkatkan kualitas dalam sektor pariwisata berstandar internasional. Dengan begitu, secara otomatis terjadi peningkatkan kesejahteraan masyarakat di sekitar danau vulkanik terbesar di dunia ini. “Karena itu, saya mendorong peningkatkan ekonomi kreatif dengan meningkatkan aktivitas dan kualitas sehingga meningkat daya tarik baru dan event-event menarik dan banyak peminatnya, khususnya dikalangan milenial,” pungkasnya. (gus)

Exit mobile version