Site icon SumutPos

3 Menteri Ground Breaking di Tobasa, 2020 Rp4 T ke Danau Toba

BERSAMA: Menkomaritim Luhut Binsar Panjaitan, Menteri Perhubungan Budikarya Sumadi,Menteri Pariwisata Arief Yahya, Dirut BOPDT Arie Prasetyo dan lainnya, foto bersama usai peletakan batu pertama (groundbreaking ) di Desa Pardamean, Kecamatan Ajibata, Toba Samosir, Senin (14/10).

TOBASA, SUMUTPOS.CO – Pemerintah pusat menambah anggaran untuk pengembangan Danau Toba. Jika sebelumnya anggaran hanya Rp2,02 triliun, kini bertambah menjadi Rp4 triliun. Anggaran tersebut akan dikucurkan tahun 2020.

Hal ini terungkap saat groundbreaking atau peletakan batu pertama pengembangan Destinasi Super Prioritas Danau pada lahan BPODT di Desa Pardamean, Kecamatan Ajibata, Toba Samosir yang dilakukan tiga menteri, pada Senin (14/10).

Peletakan batu pertama dan penanaman pohon itu dilakukan tiga menteri, yakni, Menkomaritim Luhut Binsar Panjaitan, Menteri Perhubungan Budikarya Sumadi dan Menteri Pariwisata Arief Yahya.

Enam investor yang hadir pada acara Groundbreaking tersebut yakni, Ilham Panjaitan dari PT Agung Concern, Wiraseno, PT ARCS House, Cristian Sentosa, PT Cristal Land Depelopment, Erwin Hutabarat, PT Gamaland Toba Properti, Dewi Subwanto, PT Indah Toba Mas, Junaidi, dan PT Heritage. Proyek tersebut dimaksudkan membenahi amenitas berupa The Caldera Nomadic Glamping Camp Toba Caldera Resort.

Acara ini turut dihadiri Direktur Utama (Dirut) Badan Otoritas Pariwisata Danau Toba (BOPDT), Arie Prasetyo serta Pemerintah Provinsi Sumatera Utara serta Pemerintah 8 Kabupaten di Kawasan Danau Toban

Menko Maritim Luhut Binsar Panjaitan dalam sambutannya mengimbau seluruh investor agar melibatkan dan mengutamakan peran serta masyarakat sekitar, termasuk warga Sigapiton dalam proses pengembangannya. “Seperti masyarakat di Destinasi Pariwisata Niniwatu, masyarakat yang mensuplai bahan makanan sayur-mayur dan daging ke resort yang ada di sana,” ungkapnya.

Luhut juga mengimbau kepada masyarakat Sigapiton agar menyampaikan langsung setiap permasalahan yang dihadapi. “Ayo sama-sama kita bangun daerah kita untuk kesejahteraan bersama, dan meski ada masalah bisa dikoordinasikan secara baik-baik,” ajak Luhut.

Menteri Pariwisata (Menpar), Arief Yahya sangat menyambut baik hadirnya Toba Caldera Resort. Karena semakin mempertegas Danau Toba sebagai destinasi super prioritas. “Sebagai destinasi super prioritas, Danau Toba membutuhkan 3A yang kuat. Atraksi, Akses, dan Amenitas (Akomodasi) harus bagus. Dengan hadirnya Toba Caldera Resort, wisatawan memiliki pilihan amenitas dan atraksi. Kita berharap BOPDT terus melakukan terobosan,” jelas Arief.

Menurutnya, Danau Toba adalah Bali Baru karena akan dibuat destinasi utama wisata kelas dunia yang membutuhkan 3A tadi. “Untuk atraksinya harus kelas dunia. Dan alhamdulilah Danau Toba ini sudah mendapat sertifikasi UNESCO Global Geopark (UGG),” ujar Arief.

Kedua, lanjutnya, aksesnya harus kelas dunia juga. Bandara Silangit itu nanti akan dibuat kelas internasional, kemudian Bandara Sibisa dan akan ada landasan jet pribadi. Begitu juga dengan dermaga dan tol. Yang terkahir, ameinitas (akomodasi), ini yang sedang dibangun,” papar Menpar.

Untuk Toba Kaldera Resort, kata Arief, akan ditandai dengan grounbreakingnya. Fisiknya glamour camp diprediksi akan selesai enam bulan ke depan atau 20 April 2020. “20 April mendatang akan terjadi dua hal, pertama akan ada Glamp Camping dan Conditional LUDA (Land Use Developmnet Agreement) bersyarat, Conditional LUDA akan menjadi LUDA pada bulan April,” kata Menpar lagi.

Arief menjelaskan, tahun 2020 mendatang pemerintah menganggarkan Rp4 triliun untuk Danau Toba.

“Tahun 2020, semua infrastruktur dan utilitas dasar harus selesai. Jadi gak usah khawatir. Diingatkan kepada bupati, momentum seperti ini belum tentu terulang 10 atau 20 tahun lagi, jangan disia-siakan,” tegas Arief.

Kata Arief, saat dirinya datang terakhir ke Toba Kaldera, anggaran dari Pemerintah itu masih Rp2,02 triliun. “Tapi setelah berkoordinasi dengan Kementerian dan lembaga, anggaran untuk Danau Toba menjadi Rp4 triliun untuk tahun 2020,” ujar Arief lagi.

Dikatakan Arief, di Kemenhub anggarannya Rp1,06 triliun, PUPR Rp2,5 triliun, LHK Rp2,3 miliar, Kemendes Rp17,5 miliar, Bekraf Rp4,8 miliar, Kemenpar Rp409 miliar dan BOPDT Rp103 miliar. “Jadi semua ada anggarannya,” papar Arief.

Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi mengatakan, dari anggaran sebesar Rp4 triliun untuk pengembangan kawasan pariwisata Danau Toba tersebut, Rp1,06 triliun disiapkan untuk mengembangkan infrastruktur transportasi udara, darat, penyeberangan hingga perkeretaapian.

“Toba insiatif luar biasa dapat prioritas dari Kemenhub dapat Rp1,06 triliun. Untuk transportasi udara, Kemenhub menganggarkan Rp70 miliar untuk pengembangan Bandara Sibisa. Pengembangan itu berupa perpanjangan landasan pacu (runway) hingga revitalisasi terminal. Pemerintah juga tengah mengembangkan Bandara Internasional Silangit. Bandara Sibisa ini nanti bisa didarati private jet atau jenis-jenis ATR,” ucap Budi.

Menurut Budi, untuk membangun Sibisa, panjang run way-nya 2.000 meter agar bisa didarati provet jet.

“Jadi jika ada investor memiliki tamu-tamu tidak lagi ke Silangit, tapi bisa ke Sibisa dengan privet jet. Hal itu ditargetkan selesai atu tahun mendatang atau sekitar Desember 2020. Ini juga bisa digunakan ke wisata wisata lain seperti ke Nias, Anambas dan sebagainya. Selain itu, mereka yang tinggal di luar Caldera kita juga siapkan akomodasi, agar mereka bisa melihat Caldera, datang ke sini. Kami siap untuk menyediakan angkutan darat,” papar Budi.

Kemudian, lanjut Budi, Kemenhub akan mengembangkan 12 pelabuhan penyeberangan di sekitar Danau Toba. Di antaranya Pelabuhan Balige, Muara, Ambarita, Ajibata, Simanindo, Tigaras, Sipinggan, Onanrunggu, Onanbaru, Neinggolan, Pakkara, dan Marbuntoruan.

“Kita bangun 12 dermaga, penambahan dua kapal Roro. Saya pikir ini akan masif sekali, Toba akan menjadi danau yang sibuk hubungkan satu tempat dengan yang lain. Nanti terminal akan dihiasi bangunan-bangunan tematik Batak dengan kuliner budaya dan lainnya. Kita targetkan proyek pembangunan tersebut bisa selesai di akhir 2020,” ujarnya.

Selain itu, Kementerian Perhubungan juga membangun kapal Pariwisata yang bisa digunakan 500 orang. Diakunya, pihaknya juga ditugaskan untuk mengadakan bus pariwisata yang berkapasitas 100 orang.

“Sehingga kemudahan hilir mudik dari satu tempat ke tempat yang lain, dan merasakan Danau Toba menjadi pariwisata yang tidak ada duanya di dunia. Ini adalah komitmen yang tidak main-main dari Presiden. Kami setiap dua bulan sekali dikumpuli semua, dikontrol untuk melaksanakan pembangunan itu,” jelas Budi.

Ia menambahkan untuk investor, tidak perlu khawatir, karena pemerintah akan mengawal penuh pembangunan Danau Toba. Sebab, secara visioner, pemerintah sangat yakin bahwa Danau Toba benar-benar menjadi Monaco of Asia.

“Untuk investor akan kita kawal, karena kita yakin Danau Toba akan menjadi kekuatan pariwisata yang luar biasa. Semoga apa yang kita lakukan ini bermakna untuk kita dan membuat Indonesia semakin hebat,” pungkasnya.

Dirut BOPDT, Arie Prasety menjelaskan, kawasan Toba Caldera Resort dengan luas lahan 386,72 Ha tersebut, akan dikembangkan seperti Kawasan Pariwisata Nusadua di Bali. Dengan menggandeng para investor diharapkan pembangunan tersebut dapat selesai pada tahun 2020 mendatang.

“Tahun 2019 ini telah berlangsung pembangunan jalan sepanjang 1,9 Km dengan lebar 18 m di area Tahap-1. Tahun depan akan dilanjutkan sampai dengan selesai dengan total lebih kurang 8,8 Km,” kata Arie.

Arie mengungkapkan, Pemerintah pusat juga telah mulai membangun infrastruktur jalan yang dimulai pada tanggal 12 September 2019 lalu. Di lahan ini, akan membangun hotel berbintang, rumah sakit, gedung pertemuan dan saran olahraga. Seluruhnya, berstandar internasional.

“Kami sangat berterima kasih kepada Kementerian PUPR yang telah mendanai pembangunan infrastruktur jalan. Hal ini tentunya akan menambah confident level para investor dalam menanamkan investasinya dalam mendukung pengembangan Toba Caldera Resort,” jelas Arie.

Sosialisasi rencana pengembangan kawasan Toba Caldera Resort telah dilakukan oleh BOPDT sejak awal tahun 2017. Baik secara formal maupun informal. Terakhir pada tanggal 9 Oktober 2019 BOPDT bersama masyarakat menyelenggaralkan pesta adat Penghormatan Napuran Tiar di The Kaldera, lokasi proyek ini akan dibangun.

“BOPDT berkomitmen untuk selalu melibatkan masyarakat semaksimal mungkin sehingga pembangunan kawasan Toba Caldera Resort dapat membawa dampak positif bagi kesejahteraan masyarakat sekitar,” kata Arie.

Dalam acara peresmian kawasan Toba Caldera Resort, juga ditandatangani perjanjian berinvestasi dalam bentuk Conditional LUDA antara BOPDT dengan enam investor. Nilai investasinya tidak kurang dari Rp2 triliun.

Hal ini merupakan realisasi awal dari perjanjian yang sebelumnya ditandatangani di Bali pada bulan Oktober 2018. Dari 6 investor tersebut, salah satunya yaitu PT. Crystal Land Development akan segera memulai langkah. Yaitu membangun glamorous camping (glamping) berbintang 5 lima di salah satu lokasi di dalam Toba Caldera Resort.

“Kami mengucapkan terimakasih kepada pemerintah pusat, Pemerintah Provinsi, Pemerintah Kabupaten, masyarakat serta pihak investor yang telah mendukung. Acara hari ini merupakan milestone penting dalam perjalanan pengembangan Destinasi Danau Toba, sesuai dengan visi pemerintah untuk menjadikan Danau Toba sebagai destinasi pariwisata berkelas internasional,” pungkas Arie. (gus)

Exit mobile version