Site icon SumutPos

Kenapa Trotoar jadi Tempat Parkir?

MEDAN-Minimnya trotoar yang disediakan bagi pejalan kaki, menyulitkan warga Kota Medan yang sehari-hari berjalan kaki. Bahkan, meski trotoar sudah disediakan, para pejalan kaki tidak dapat menikmati hak-hak mereka untuk memanfaatkan trotoar itu. Karena sebagian besar dimanfaatkan oleh masyarakat lainnya, antara lain sebagai tempat parkiran sepeda motor maupun mobil.

Sebut saja di kawasan Jalan Sudirman. Di sana, trotoar jadi tempat parkir adalah pemandangan biasa. Pada siang hari, puluhan sepeda motor maupun mobil berjejer di trotoar itu. Kondisi ini tentu saja menyulitkan para pejalan kaki. Apalagi saat arus lalu-lintas mulai padat. Pejalan kaki harus berdesakan dengan pengguna jalan lainnya.

Tak jarang para pejalan kaki nyaris menjadi korban karena diserempet kendaraan. Tidak tersedianya trotoar bagi pejalan kaki, membuat mereka memanfaatkan badan jalan.

Seperti dialami Diki, warga Medan Johor. Dirinya harus berdesakan dengan mobil maupun sepeda motor untuk berjalan. Terkadang, ia terpaksa mengalah dengan mendahulukan pengguna jalan lainnya.

“Karena trotoarnya dipakai jadi parkiran mobil, saya terpaksa berjalan di jalan raya. Padahal saat itu banyak melintas mobil ataupun sepeda motor. Susah jadinya. Padahal mau cepat, tapi karena banyaknya sepeda motor, mau nggak mau kita harus mengalah. Kadang saya kesal, kenapa mereka pakai trotoar sebagai tempat parkiran? Dan hal itu sudah lama berlangsung. Kesadaran masing-masing dibutuhkan di sini,” ujarnya. (far)

Exit mobile version