Telkomsel menyampaikan empati yang mendalam kepada masyarakat yang terdampak banjir dan longsor di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat. Sejak awal musibah, Telkomsel hadir mendampingi masyarakat melalui pemulihan jaringan, dukungan sosial, dan kebijakan khusus bagi pelanggan terdampak.
Pemulihan Jaringan
Pemulihan jaringan terus menunjukkan progres signifikan. Hingga hari ini, 98% site telah kembali beroperasi normal di wilayah Sumatera Utara dan Sumatera Barat, sementara di Aceh upaya pemulihan terus dipercepat. Untuk mendukung hal ini, Telkomsel mengerahkan tim teknis 24/7 dan mengirimkan ratusan perangkat catu daya meliputi genset, baterai, dan rectifier melalui jalur udara dan darat.
Bantuan Sosial dan Dukungan Relawan
Melalui program TERRA (Telkomsel Emergency Response & Recovery Acitivity), Telkomsel tidak hanya melakukan pemulihan jaringan sebagai target utama, namun juga aktif berkolaborasi dengan pihak terkait termasuk lembaga sosial kemanusiaan dalam menyalurkan bantuan kebutuhan pokok, serta pendampingan psikososial di beberapa titik pengungsian.
Kebijakan Pembebasan Biaya dan Paket Siaga Peduli
Telkomsel memberikan pembebasan biaya berlangganan (tagihan) bagi pelanggan IndiHome dan Telkomsel Halo yang terdampak. Penyesuaian tagihan dilakukan otomatis, Pelanggan juga akan mendapatkan informasi pembebasan tagihan melalui WA dan SMS dan IndiHome. Bagi pelanggan IndiHome juga dapat melakukan pengecekan pembebasan tagihan melalui halaman web berikut:
Sebelumnya, Pelanggan juga dapat menikmati Paket Siaga Peduli dengan pilihan berupa 3GB internet atau 300 menit telepon dan 1.000 SMS tanpa biaya tambahan. Untuk keterangan lebih lanjut pelanggan dapat menghubungi nomor layanan call center 188 dan GraPARI terdekat.
Telkomsel memahami sepenuhnya kondisi yang dihadapi pelanggan dan menyampaikan permohonan maaf atas ketidaknyamanan yang dirasakan. Telkomsel menegaskan kembali komitmennya untuk terus berkolaborasi dengan seluruh pemangku kepentingan agar pemulihan jaringan berjalan cepat dan layanan komunikasi masyarakat kembali normal.
SALURAN: Armada truk membawa bantuan kemanusiaan untuk korban bencana dari Danantara Indonesia dan BP BUMN.
MEDAN, SUMUTPOS.CO – Danantara Indonesia bersama Badan Pengaturan Badan Usaha Milik Negara (BP BUMN) menunjukkan komitmen kuat dalam mendukung penanganan bencana nasional dengan mengerahkan 1.066 relawan dan 109 armada truk pembawa bantuan kemanusiaan.
Dukungan tersebut disalurkan untuk membantu penanganan tanggap darurat sekaligus pemulihan pascabencana di sejumlah wilayah terdampak, dengan Provinsi Aceh menjadi salah satu daerah prioritas penyaluran tahap awal.
Berdasarkan pantauan, Jumat (19/12/2025), sejumlah truk bantuan dari BUMN terparkir di area kargo Kualanamu. Selain itu, seribuan relawan juga turut mengikuti apel pagi yang dipimpin Chief Operating Office (COO) Danantara Dony Oskaria yang juga menjabat sebagai Kepala BP BUMN.
Kegiatan ini merupakan bagian dari konsolidasi dukungan Keluarga Besar BUMN di wilayah Sumatra, sekaligus penegasan kesiapsiagaan BUMN dalam merespons situasi darurat secara cepat, terkoordinasi, dan terintegrasi.
LEPAS: Chief Operating Officer Danantara Dony Oskaria, saat melepas bantuan.
Aksi kemanusiaan tersebut menjadi bagian dari inisiatif BUMN Peduli, sebuah program yang berfungsi sebagai wadah koordinasi dan sinergi kontribusi BUMN dalam merespons bencana dan situasi darurat di berbagai daerah. Melalui inisiatif ini, BUMN mengerahkan relawan lintas sektor, dukungan logistik, serta sumber daya operasional lainnya untuk memastikan bantuan kemanusiaan dapat menjangkau masyarakat terdampak secara tepat waktu, tepat sasaran, dan sesuai dengan kebutuhan di lapangan.
Pelaksanaan apel pelepasan relawan ini juga bertepatan dengan peringatan Hari Bela Negara, yang dimaknai sebagai momentum refleksi kehadiran negara dalam konteks kemanusiaan. Bagi BUMN, keterlibatan langsung dalam penanganan bencana merupakan bagian dari perwujudan bela negara melalui pengabdian nyata kepada masyarakat.
Dalam arahannya kepada para relawan dan insan BUMN, Dony Oskaria menegaskan bahwa peran BUMN dalam situasi kebencanaan tidak dapat dipisahkan dari tanggung jawab kebangsaan sebagai perusahaan milik negara.
“BUMN adalah milik rakyat Indonesia. Oleh karena itu, setiap kali rakyat membutuhkan, kehadiran kami bukanlah sebuah pilihan, melainkan kewajiban. Sejak awal terjadinya bencana, kami menegaskan bahwa kehadiran BUMN bukan sekadar pelengkap, tetapi merupakan bentuk tanggung jawab dan komitmen kami sebagai perusahaan milik negara,” ujar Dony.
Lebih lanjut, Dony menekankan bahwa sinergi antar-BUMN menjadi kunci utama dalam memastikan efektivitas penanganan bencana. Dengan kerja sama yang solid, seluruh potensi dan sumber daya BUMN dapat dimobilisasi secara optimal untuk membantu masyarakat yang terdampak.
Penyaluran bantuan tahap awal dilakukan berdasarkan hasil pemetaan kebutuhan di lapangan, serta melalui koordinasi yang erat dengan pemerintah daerah, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), dan instansi terkait lainnya. Sementara itu, pemantauan kondisi dan kesiapsiagaan BUMN di wilayah terdampak lainnya tetap dilakukan secara berkelanjutan guna mengantisipasi kemungkinan perkembangan situasi dan kebutuhan tambahan di lapangan.
Sebanyak 1.066 relawan BUMN yang diberangkatkan berasal dari berbagai perusahaan BUMN dan telah dibekali dengan kesiapan operasional untuk bertugas di wilayah terdampak. Para relawan ini didukung oleh 109 armada truk bantuan yang membawa beragam bantuan kemanusiaan, di antaranya pakaian layak pakai, perlengkapan bayi dan anak-anak, susu bayi, popok, kebutuhan gizi dasar, air bersih untuk kebutuhan sehari-hari, sembilan bahan pokok, obat-obatan, serta tenda komunal, selimut, alat ibadah, dan berbagai perlengkapan pendukung lainnya yang dibutuhkan masyarakat di lokasi bencana.
Tidak hanya berfokus pada penanganan darurat, Danantara Indonesia dan BP BUMN juga menyiapkan langkah-langkah lanjutan dalam rangka pemulihan pascabencana. Salah satu bentuk dukungan tersebut adalah rencana pembangunan sekitar 15.000 unit hunian sementara (Huntara) di sejumlah lokasi terdampak bencana. Pembangunan hunian sementara ini akan dilaksanakan melalui koordinasi dengan pemerintah daerah dan instansi terkait, dengan mengedepankan aspek keselamatan, kelayakan huni, serta penyesuaian terhadap kondisi dan kebutuhan masyarakat setempat.
Dalam kesempatan yang sama, Dony Oskaria juga menyampaikan apresiasi dan penghargaan kepada seluruh relawan serta insan BUMN yang terlibat langsung dalam penanganan bencana. Ia juga mengapresiasi perusahaan-perusahaan BUMN yang tetap memastikan layanan publik dan layanan dasar kepada masyarakat tetap berjalan meskipun berada dalam kondisi darurat.
“Saya merasa bangga melihat lebih dari seribu karyawan BUMN yang bersedia turun langsung sebagai relawan untuk membantu masyarakat terdampak bencana. Di saat yang sama, saya juga mengapresiasi kerja keras rekan-rekan BUMN yang terus menjaga agar layanan dasar bagi masyarakat tetap berjalan di wilayah terdampak,” ungkapnya.
Seluruh rangkaian penyaluran bantuan kemanusiaan ini akan terus dilakukan dengan mengedepankan koordinasi dan kolaborasi bersama pemerintah daerah, aparat terkait, serta para pemangku kepentingan lainnya.
Dengan pendekatan tersebut, diharapkan proses penanganan darurat hingga pemulihan pascabencana dapat berlangsung secara tertib, berkelanjutan, dan memberikan dampak nyata bagi masyarakat.
Melalui gerakan bersama ini, Danantara Indonesia dan BP BUMN menegaskan kehadirannya untuk mendampingi masyarakat yang terdampak bencana, memastikan kebutuhan dasar dapat terpenuhi, serta membantu masyarakat menjalani proses pemulihan secara bertahap.
Ke depan, Danantara Indonesia dan BP BUMN akan terus menjalankan peran koordinasi dan kolaborasi lintas BUMN agar penanganan dan pemulihan bencana di berbagai daerah dapat berlangsung dengan empati, ketulusan, dan kepedulian.
Bagi BUMN, melayani rakyat bukan sekadar menjalankan tugas korporasi, melainkan merupakan bagian dari tanggung jawab kebangsaan dan pengabdian kepada sesama anak bangsa. (ila)
MEDAN, SUMUTPOS.CO – Chairum Lubis SH, Ketua Persatuan Wartawan Polrestabes Medan, tetap membara untuk menggelar program rutin Jumat Barokah, Jumat (19/12).
Chairum Lubis, yang dikenal dengan dedikasinya dalam aksi sosial, membuktikan untuk berhenti berbuat baik.
“Jumat Barokah adalah janji kita yang rutin, dan kami tidak mau menghentikannya. Justru di saat seperti ini, solidaritas dan kepedulian kita harus lebih terasa,” tambahnya.
Lanjut Chairum, kegiatan Jumat Barokah yang tetap berjalan di tengah situasi sulit ini menjadi inspirasi bagi banyak orang. Semangat dan keteladanan Chairum membuktikan bahwa kepedulian tidak mengenal batas atau kondisi. Semoga semangat ini terus menyala dan menjadi contoh bagi kita semua untuk selalu berbuat baik sesama, kapan pun dan di mana pun.
“Dengan bersatu dan saling mendukung, kita pasti bisa melewati masa sulit ini dengan lebih mudah,” ungkapnya.(azw)
Peletakan batu pertama pembangunan Alun-alun di Kecamatan Percut Sei Tuan dilakukan Bupati Deliserdang dr H Asri Ludin Tambunan, M.Ked., Sp.PD, didampingi Wakil Bupati Lom Lom Suwondo SS, serta manajemen Musim Mas.
DELISERDANG, SumutPos.co- Musim Mas menunjukkan komitmennya dalam mendukung pembangunan daerah dengan berpartisipasi dalam penyediaan ruang publik bersama melalui pembangunan alun-alun di Kecamatan Percut Sei Tuan, Kabupaten Deliserdang, Sumatera Utara. Pembangunan ini ditandai dengan kegiatan groundbreaking yang dilaksanakan pada Selasa (16/12).
Peletakan batu pertama dilakukan secara langsung oleh Bupati Deliserdang dr H Asri Ludin Tambunan, M.Ked., Sp.PD, didampingi Wakil Bupati Lom Lom Suwondo SS, serta manajemen Musim Mas.
Alun-alun yang dibangun di atas lahan seluas kurang lebih 5.000 meter persegi ini ditargetkan akan rampung dalam waktu enam bulan ke depan. Kehadirannya diharapkan dapat menjadi ruang publik yang representatif dan inklusif, sekaligus pusat berbagai aktivitas masyarakat.
Dalam rencana pembangunannya, alun-alun ini akan dilengkapi dengan berbagai fasilitas pendukung, seperti balai pertemuan untuk kegiatan tingkat kabupaten, kecamatan, hingga desa, sarana olahraga, area bermain anak, ruang berkumpul dan bersosialisasi, serta area khusus bagi pelaku UMKM untuk berjualan.
Dukungan ini juga sejalan dengan inisiatif Pemerintah Kabupaten Deli Serdang menuju “Deliserdang Sehat” yang mencakup kesehatan jasmani, rohani, dan lingkungan. Selain itu, pembangunan alun-alun ini turut mendukung visi dan misi Kabupaten Deliserdang sebagai daerah yang sehat, cerdas, religius, sejahtera, dan berkelanjutan melalui penyediaan ruang terbuka hijau yang bermanfaat bagi masyarakat.
Bupati Asri Ludin Tambunan menekankan pentingnya kolaborasi lintas sektor dalam pembangunan daerah. Menurutnya, sebesar apa pun upaya yang dilakukan pemerintah, pembangunan tidak akan berjalan optimal tanpa dukungan dari berbagai pihak. “Terima kasih kepada Musim Mas. Pembangunan ini menandai era baru kolaborasi antara pemerintah, swasta, dan masyarakat yang mulai terbangun dengan baik,” ujar Bupati.
Sementara itu, Corporate Affairs General Manager Musim Mas Yuandy menyampaikan, ruang terbuka bersama memiliki peran penting dalam kehidupan masyarakat.
“Ruang terbuka bersama menjadi tempat di mana masyarakat dapat saling berinteraksi, mempererat kebersamaan, serta menjaga kesehatan fisik dan mental. Kehadirannya juga memberi manfaat bagi lingkungan, seperti membantu mengurangi polusi dan menyejukkan kawasan, sehingga menjadi bagian penting dalam mewujudkan daerah yang berkelanjutan dan sejahtera,” jelas Yuandy.
Pembangunan alun-alun ini merupakan bagian dari komitmen Musim Mas dalam menjalankan program Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR), khususnya pada penyediaan infrastruktur yang bermanfaat bagi masyarakat, keberlanjutan lingkungan, serta pemenuhan aspek sosial melalui fasilitas rekreasi, olahraga, dan ruang publik.
“Harapan kami, dan tentunya harapan kita bersama, agar fasilitas alun-alun yang dibangun ini dapat memberikan manfaat nyata bagi masyarakat luas di Kabupaten Deli Serdang, khususnya Desa Saentis, Kecamatan Percut Sei Tuan. Mari kita jaga dan rawat bersama agar dapat digunakan dalam jangka panjang,” tutup Yuandy. (adz)
TEMU PERS: Suasana konferensi pers yang digelar Bakumsu di Jangga House, Jalan Seituan Medan, Kamis (18/12). Bakumsu mewakili masyarakat Dairi telah melayangkan pengaduan resmi ke PBB di Jenewa.
SUMUTPOS.CO – Berkaca dari bencana banjir bandang yang terjadi di Sumatera Utara (Sumut) baru-baru ini, masyarakat Kabupaten Dairi menolak rencana aktivitas tambang PT Dairi Prima Minerals (DPM). Pasalnya, aktivitas tambang seng-timah hitam tersebut mengancam keselamatan masyarakat di sana, karena berpotensi merusak lingkungan, lahan pertanian, dan mengancam keselamatan jiwa, terutama karena Dairi berstatus zona rawan gempa.
SEBELUMNYA, masyarakat Dairi sempat memenangkan gugatan di Mahkamah Agung pada Mei 2025 lalu. Kini, masyarakat Dairi harus kembali berhadapan dengan usulan Adendum Amdal baru yang dinilai manipulatif dan berbahaya bagi keselamatan warga.
Merespons hal tersebut, masyarakat bersama Bantuan Hukum dan Advokasi Rakyat Sumatera Utara (Bakumsu) telah melayangkan pengaduan resmi ke Prosedur Khusus PBB di Jenewa. Langkah ini diambil karena adanya kekhawatiran atas keberpihakan pemerintah terhadap perusahaan, meskipun rekam jejak lingkungan perusahaan induknya di luar negeri sangat buruk.
Dalam konfrensi pers Bakumsu, di Jangga House, Jalan Seituan Medan, Kamis (18/12), terungkap dalam dokumen terbarunya, PT DPM berencana mencampur seluruh limbah tambang (tailing) dengan semen untuk dikembalikan ke lubang bawah tanah. Namun, Dr Steven Emerman, ahli yang meninjau dokumen tersebut, menyebut rencana itu sebagai sebuah kemustahilan fisik karena volume batuan yang diolah pasti akan membesar.
“Ini adalah langkah yang mustahil. Materi yang ditambang akan bertambah volumenya saat diekstraksi. Menurut standar industri, hanya 50-60 persen tailing yang dapat dimasukkan kembali. DPM pada akhirnya tetap harus membangun bendungan tailing di permukaan untuk menampung sekitar 2,5 juta ton limbah,” tegas Dr Emerman.
Ia menambahkan, ini adalah usulan tambang paling tidak bertanggung jawab yang pernah ia tinjau selama bertahun-tahun. Ketidakpuasan mendalam dirasakan langsung oleh warga terdampak. Susandi Panjaitan dari Desa Pandiangan mengungkapkan kekhawatirannya atas hilangnya transparansi dalam proses baru ini.
“Sangat melegakan akhirnya Persetujuan Lingkungan DPM dibatalkan pada Mei lalu. Namun, sekarang mereka kembali lagi dan masih mengusulkan tambang yang bisa mengancam kehidupan dan lingkungan kami. Kami tidak diajak berdiskusi tentang Adendum Amdal yang baru ini. DPM hanya bicara dengan orang-orang yang tidak tahu bahaya tambang,” ujar Susandi.
Senada dengan warga, Nurleli Sihotang dari Unit Bantuan Hukum Bakumsu menyoroti adanya pelanggaran prosedur dalam sidang Komisi EIA Nasional pada akhir November lalu. Menurutnya, pemberitahuan undangan hanya diberikan 1-2 hari sebelum sidang, padahal aturan mewajibkan minimal 5 hari. “Kasus Mahkamah Agung sebelumnya, dan kini Tambahan Studi Dampak Lingkungan (Amdal) ini, menunjukkan bahwa hukum di Indonesia tidak diterapkan dengan benar. Hak-hak masyarakat dan lingkungan sedang disalahgunakan,” katanya.
Dalam hal ini, masyarakat menilai pemerintah cenderung ‘menutup mata’ demi mendukung proyek tersebut, terutama setelah adanya laporan dukungan kebijakan bagi perusahaan induk DPM yang merupakan perusahaan milik negara China. Hal inilah yang mendorong warga membawa kasus ini ke level internasional.
Direktur Bakumsu Juniaty Aritonang mendesak Pemerintah Indonesia untuk terbuka terhadap kehadiran tim investigator PBB. “Masyarakat setempat telah meminta Pelapor Khusus PBB tentang Bahan Beracun untuk menyelidiki kasus ini. Jika pemerintah tidak memiliki apa pun yang perlu disembunyikan, mereka akan mengundang Para Pelapor Khusus. Jika tidak, kita akan tahu bahwa Pemerintah Indonesia takut akan transparansi,” tegasnya.
Harapan besar juga disampaikan oleh Opung Gisel, warga Desa Bongkaras, yang merasa perlindungan negara telah hilang. “Kami memiliki pemerintah yang seharusnya melindungi kami, tapi mereka justru mendekati perusahaan yang membuat rencana berbahaya. Kami harus pergi ke PBB dengan harapan mereka dapat membawa kemandirian dalam hal ini,” pungkasnya. (dwi/adz)
ANGKUTAN KERETA API: PT Kereta Api Indonesia (Persero) Divisi Regional I Sumatera Utara secara resmi memulai masa angkutan Natal dan Tahun Baru (Nataru), Kamis (18/12).
SUMUTPOS.CO – PERUSAHAAN Terbatas (PT) Kereta Api Indonesia (KAI Persero) Divisi Regional I Sumatera Utara (Sumut) resmi memulai masa angkutan Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2026 yang ditandai dengan pelaksanaan Apel Gelar Pasukan di Halaman Kantor KAI Divre I Sumut, Kamis (18/12). Masa angkutan Nataru 2025/2026 ditetapkan selama 18 hari; terhitung tanggal 18 Desember 2025 hingga 4 Januari 202.
“Meskipun sempat terdampak bencana banjir besar pada akhir November lalu, seluruh infrastruktur jalur kereta api di wilayah Sumatera Utara saat ini dalam kondisi prima dan siap melayani pelanggan selama masa Angkutan Nataru 2025/2026,” jelas Pelaksana tugas (Plt) Manager Humas Divre I Sumatera Utara, Anwar Yuli Prastyo.
Selama 18 hari masa Angkutan Nataru 2025/2026, KAI Divre I Sumut mengoperasikan 22 perjalanan kereta api (KA) setiap harinya. Jumlah ini sudah mencakup pengoperasian dua perjalanan KA Sribilah Utama tambahan dan fakultatif yang mulai melayani masyarakat per hari ini.
Khusus untuk relasi menuju Siantar dan Tanjungbalai yang menjadi rute favorit, KAI melakukan langkah strategis dengan menambah satu kereta penumpang kelas ekonomi pada rangkaian KA Putri Deli dan KA Siantar Ekspres.
Kebijakan ini meningkatkan total kapasitas tempat duduk menjadi 186.768 kursi selama 18 hari atau rata-rata 10.376 kursi per hari. Jumlah itu naik sebesar 11% dibandingkan ketersediaan awal sebanyak 167.688 kursi.
Berdasarkan data penjualan pada 18 Desember 2025, 66.173 tiket telah terjual mulai hari ini hingga 18 hari ke depan. Sedangkan untuk keberangkatan pada hari ini, sebanyak 6.079 penumpang telah berangkat dengan sejumlah KA.
“Dengan harga tiket yang sangat terjangkau, yakni Rp22.000 untuk KA Siantar Ekspres dan Rp27.000 untuk KA Putri Deli, kami ingin mendorong pergerakan masyarakat yang lebih masif. Hal ini diharapkan mampu menjadi motor penggerak bagi sektor pariwisata dan pertumbuhan ekonomi di wilayah Sumatera Utara,” ujarnya.
Selain fokus pada pelayanan, KAI juga memperkuat aspek keselamatan dengan menyiagakan Alat Material Untuk Siaga (AMUS) di 17 titik strategis guna mengantisipasi potensi bencana hidrometeorologi seperti limpahan air ke jalur rel.
Langkah pengamanan dan pengawasan juga ditingkatkan secara drastis dengan mengerahkan 140 tenaga ekstra.
“Personel tersebut terdiri dari 110 petugas penjaga perlintasan sebidang untuk mengamankan 66 titik yang belum memiliki palang pintu, sisanya sebanyak 30 petugas merupakan petugas pemeriksa jalur serta petugas memantau daerah-daerah pantauan khusus.
Kekuatan keamanan di area stasiun dan sepanjang lintasan juga dipertebal dengan total 342 personel, yang di dalamnya termasuk 46 anggota TNI dan Polri. Keterlibatan aparat keamanan ini bertujuan memastikan stasiun sebagai objek vital nasional tetap kondusif dan operasional kereta api berjalan tanpa gangguan.
Dari sisi keandalan armada, KAI Divre I Sumut telah menyiapkan 28 lokomotif dan 73 sarana kereta yang terdiri dari kereta penumpang, kereta makan, serta pembangkit. “Seluruh sarana tersebut telah dinyatakan layak operasi setelah melalui proses ramp check atau inspeksi keselamatan yang ketat oleh Direktorat Jenderal Perkeretaapian (DJKA) pada November 2025,” imbuhnya.
Dengan segala persiapan yang matang dari sisi sarana maupun prasarana, masyarakat diimbau untuk tidak ragu memilih kereta api sebagai moda transportasi utama.
“Mari jadikan libur Natal dan Tahun Baru kali ini lebih menyenangkan, aman, dan berkesan dengan melakukan perjalanan bersama kereta api,” pungkasnya.(san/azw)
DIULOSI: Pengkhotbah Pdt Rekson Mangapul Hutahean, Bupati Batubara Baharuddin Siagian, dan Wakil Syafrizal, diberikan cenderamata berupa ulos oleh Ketua Panitia Pdt Hadikin Aruan, dan Panitia Oikumene Natal Batubara 2025 di Gedung Sopo Toba, Air Putih, Batubara, Rabu (17/12). (Liberti H Haloho/Sumut Pos)
BATUBARA, SUMUTPOS.CO – Perayaan Natal Oikumene Kabupaten Batubara 2025 berlangsung khidmat di Gedung Sopo Toba, Air Putih, Batubara, Rabu (17/12) lalu. Kegiatan ini sekaligus menggelar doa bersama untuk bencana longsor dan banjir bandang yang terjadi di Sumatera Utara (Sumut) dan Aceh.
Perayaan Natal ini mengambil tema “Allah Hadir untuk Menyelamatkan Keluarga” (BDK Matius 1:21-24), dan subtema “Perayaan Natal menumbuhkan semangat bagi kita bangkit untuk memulihkan keluarga dalam saling menolong, merawat perdamaian dengan sesama dan alam agar menghadirkan harapan baru untuk hidup semakin damai dan bahagia bagi masyarakat Batubara dan Indonesia”. Dengan pengkotbah Pdt Rekson Mangapul Hutahean, yang merupakan Sekjen HKBP Pusat.
Dalam khotbahnya, Rekson menyebutkan ada tiga lembaga yang fungsinya sama, dibentuk Tuhan berfungsi untuk menyelamatkan umat Allah.
Pertama, lembaga kerajaan atau negara. Kedua, lembaga agama atau gereja. Dan ketiga, lembaga keluarga. Lembaga keluarga adalah satu lembaga yang terkecil dan sangat menentukan visi dan misi negara dan gereja. Di tengah-tengah pemahaman ini, keluarga disebut tempat memperoleh keselamatan dari Tuhan.
“Ada syarat daripada keluarga yang peroleh keselamatan ketika dia pasrah dalam tuntunan bentukan Tuhan, ketika dia pasrah rumah tangga baik suami, istri, dan anak diisi oleh Allah menuju masa depan,” tutur Rekson.
Kedua, rumah tangga untuk menyelamatkan umat-Nya. Ada peran dan tanggung jawab sosial, orang lain harus memperoleh keselamatan. Ketiga, dia memberikan keluarganya, komunitasnya menjadi ruang keselamatan bagi orang lain.
“Bagaimana rumah tangga itu memberikan suka cita bagi orang lain. Keluarga yang bersekutu, berinteraksi, berelasi, berkomunikasi tidak tertutup komunitasnya dengan pribadi-pribadi di luar rumah tangga itu,” jelasnya.
Rekson juga mendoakan masyarakat Batubara agar Tuhan merawat dan memberikan keselamatan.
“Begitu juga kepada para saudara kita yang tertimpa bencana longsor dan banjir bandang di Sibolga, Tapteng, Taput, Tapsel, dan Aceh. Semoga Tuhan menyertai dan melindunginya,” doanya.
Tampak hadir saat itu, Bupati Batubara Bahruddin Siagian, Wakil Syafrizal, Anggota DPRD Batubara Alpon Sirait, Kapolres Batubara diwakili Kapolsek Indrapura AKP Silalahi, Dandim 0208/AS diwakili Danramil Indrapura Kapten Inf P Pasaribu, Pasintel Danyon 126 Kapten Inf S Pasaribu, dan tokoh masyarakat Batubara Raju Napitupulu.
Bupati Batubara Baharuddin Siagian dalam sambutannya, menyampaikan apresiasi dengan suka cita perayaan Natal Oikumene Batubara tahun ini, yang begitu ramai dan padat. Bisa dikatakan, peningkatan keimanan umat Kristiiani meningkat.
“Kalau tahun lalu, kami Baharuddin-Syafrizal datang masih menjadi Bupati-Wakil Bupati Terpilih, jemaat yang hadir saat itu diperkirakan 1.500 orang. Namun saat ini, meningkat antusias jemaat sangat tinggi sekitar 3.000-an jemaat yang datang. Artinya, ada peningkatan keimanan kita di 2025,” ujarnya.
Ke depan, Baharuddin berkomitmen dan mendukung agar kegiatan ibadah ini lebih ramai lagi yang hadir.
“Umat Kristiani adalah umat yang kompak, umat yang solid yang tidak bisa diganggu oleh orang-orang yang ingin merusak kekompakan atau kerukunan umat beragama,” katanya.
Baharuddin pun mengucapkan terima kasih kepada masyarakat Batubara yang telah menyumbangkan sebahagian dari miliknya untuk membantu dan meringankan beban kondisi saudara-saudara korban bencana.
“Atas nama Pemkab Batubara, saya ucapkan terima kasih dan apresiasi pada semua lintas agama, suku, masyarakat Batubara yang telah berpartisipasi membantu. Berupa beras, mi instan, kopi, dan pakaian layak pakai, serta lainnya, yang telah diantarkan dalam 12 truk kemarin. Ini membantu meringankan saudara kita yang terdampak bencana di Sibolga, Tapteng, dan Aceh Tamiang,” bebernya.
Dia juga ucapkan selamat menjalankan Ibadah Perayaan Natal bagi umat Kristiani.
“Semoga doa kita semua dikabulkan Tuhan Yang Maha Esa. Kiranya, Batubara bisa sehat, bisa kuat menjadi Batubara Bahagia. Bahagia itu sederhana, bersabar, bersyukur, dan ikhlas,” sebut Baharuddin.
Sebelumnya, Laporan Ketua Panitia Pdt Hadikin Aruan, perayaan Natal Oikumene Batubara 2025 diperkirakan dihadiri 2.500 jemaat yang hadir. Namun antusias jemaat yang hadir lebih banyak.
Dia pun mengucapkan terima kasih kepada Bupati dan Wakil Bupati Batubara dan Unsur Forkompinda Batubara, stakeholder dan panitia yang telah mendukung mensukseskan, sehingga Natal Oikumene ini berlangsung dengan sukses dan penuh suka cita. (lib/saz)
BERSAMA: Wali Kota Tebingtinggi Iman Irdian Saragih, unsur Forkopimda, pimpinan OPD, tokoh agama, serta ASN Kristiani diabadikan bersama usai Perayaan Natal ASN Kristiani Pemko Tebingtinggi 2025, Rabu (17/12).(Azan Purba/Sumut Pos)
TEBINGTINGGI, SUMUTPOS.CO – Wali Kota Tebingtinggi Iman Irdian Saragih menghadiri Perayaan Natal Aparatur Sipil Negara (ASN) Kristiani Lingkup Pemko Tebingtinggi di Gedung Convention Center Balai Pertemuan Kartini, Jalan Gunung Leuser, Rabu (17/12) sore.
Dalam sambutannya, Iman menekankan agar peringatan Natal tidak hanya dipandang sebagai rutinitas atau seremoni tahunan belaka. Dia berharap momentum ini menjadi titik balik bagi ASN untuk meningkatkan kualitas pengabdian kepada masyarakat.
“ASN Kristiani Tebingtinggi harus menjadi pelopor dalam menciptakan suasana kerja yang harmonis, menjunjung tinggi toleransi, kerukunan antar umat beragama, serta senantiasa mengutamakan kepentingan masyarakat di atas kepentingan pribadi,” ungkap Iman.
Iman juga mengajak seluruh jajaran untuk memperkuat semangat kasih, damai, dan pengharapan dalam menjalankan tugas.
“Semoga perayaan Natal tahun ini membawa kedamaian dalam hati kita, kebahagiaan bagi keluarga, dan semangat baru dalam pengabdian kita kepada bangsa dan negara. Selamat Natal 2025 dan selamat menyambut Tahun Baru 2026. Tuhan memberkati kita semua. Terima kasih,” tuturnya.
Senada dengan hal tersebut, Ketua Komisi 1 DPRD Tebingtinggi, Hiras Gumanti Tampubolon, yang hadir mewakili Ketua DPRD, menyampaikan, Natal adalah momentum untuk mempererat kerja sama antarmasyarakat tanpa memandang perbedaan.
“Umat Kristiani disatukan oleh semangat kasih, damai, dan harapan. Natal bukan hanya perayaan bagi umat Kristen, tapi kesempatan untuk saling bekerja sama, tolong menolong untuk hidup lebih baik. Semangat untuk kita bersama menuju Tebingtinggi yang sejahtera, adil, dan damai,” harapnya.
Ketua Panitia Natal, Victor Agus Timbul Nainggolan melaporkan, perayaan tahun ini mengusung tema “Allah Hadir untuk Menyelamatkan Keluarga” (Matius 1:21-24) dengan subtema “Menghadirkan Kasih Kristus dalam Pelayanan, Keluarga, dan Pengabdian ASN”.
Peringatan Natal ini juga diwarnai dengan aksi sosial berupa pemberian tali asih kepada 22 anak dari Panti Asuhan Damai Indah. Selain itu, penghargaan diberikan kepada para ASN purnabakti sebagai bentuk apresiasi atas dedikasi mereka selama bertugas di Pemko Tebingtinggi.
Acara yang menghadirkan Pdt Marcel Saerang dari Gereja Tiberias Indonesia (GTI) Jakarta sebagai pembawa pesan Natal ini, ditutup dengan sesi foto bersama dan ramah tamah.
Turut hadir dalam kegiatan tersebut, Kasi Intelijen Kejari Sai Sintong Purba, Pabung 0204/DS Kapt Inf PM Simanjuntak, Kadis Ketapang dan Pertanian Iboy Hutapea, Kadis Perdagangan, Koperasi dan UKM Marimbun Marpaung, Kadis Perhubungan Yustin Bernard Hutapea, Kasatpol PP Benny Erickson Hamonangan Hutajulu, serta tamu undangan lainnya. (mag-3/saz)
PELABUHAN BELAWAN: Suasana Penumpang Pelabuhan Bandar Deli Belawan yang Siap Layani Arus Mudik Natal dan Tahun (Nataru) 2026, Kamis (18/12).
SUMUTPOS.CO – PELABUHAN Indonesia (Persero) Regional 1 Belawan memastikan bahwa Terminal Penumpang Bandar Deli telah sepenuhnya siap menghadapi arus mudik Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2026. Seluruh fasilitas dan layanan telah ditingkatkan untuk menjamin kelancaran mobilitas penumpang selama periode puncak perjalanan.
Arus mudik resmi dimulai dengan kedatangan kapal tanggal 15 Desember 2025 di Pelabuhan Belawan. Kedatangan kapal tersebut menjadi penanda dimulainya peningkatan aktivitas penumpang menjelang Natal dan Tahun Baru memastikan kesiapan terminal dalam melayani masyarakat dengan aman dan nyaman.
Dalam rangka penguatan layanan, Pelindo Regional 1 Belawan telah melakukan sejumlah persiapan, antara lain: Penambahan fasilitas air minum gratis bagi penumpang. Penambahan petugas operasional dan keamanan untuk memastikan kelancaran arus penumpang. Peningkatan kebersihan dan fasilitas umum seperti toilet, ruang laktasi, dan area tunggu. Penyediaan Posko Nataru untuk mendukung pelayanan dan menyediakan ruang tunggu tambahan bagi penumpang. Koordinasi intensif dengan operator kapal, KSOP Utama Belawan, dan instansi terkait lainnya.
Executive General Manager Pelindo Regional 1 Belawan, Yusrizal, menyampaikan bahwa peningkatan fasilitas dan kesiapan posko menjadi bagian penting dalam menjaga kualitas layanan selama periode mudik.
“Kedatangan kapal hari ini menandai dimulainya arus mudik Natal. Terminal Bandar Deli telah kami siapkan secara maksimal, termasuk penambahan posko untuk memperkuat pelayanan dan menyediakan ruang tunggu ekstra bagi penumpang. Kami berkomitmen menghadirkan layanan yang aman, nyaman, dan tertib,” ujarnya saat memberikan keterangannya, Kamis (18/12).
Pelindo Regional 1 Belawan akan terus memonitor arus penumpang, menjaga kelancaran operasi, serta memperkuat sinergi dengan seluruh stakeholder selama periode Nataru berlangsung.(san)
CEK IZIN: Bupati Karo turun untuk mengecek perizinan salah satu perusahaan di Kecamatan Lau Baleng.(ISTIMEWA)
KARO, SUMUTPOS.CO – Bupati Karo Antonius Ginting didampingi Sekdakab Karo Gelora Kurnia Putra Ginting serta para kepala perangkat daerah terkait, melaksanakan kegiatan pengawasan dan survei terhadap sejumlah perusahaan yang berada di Kecamatan Lau Baleng dan Mardinding, Selasa (16/12).
Kegiatan ini dilakukan dalam rangka memastikan kepatuhan perusahaan terhadap kewajiban perizinan serta optimalisasi Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Karo.
Bupati Karo menjelaskan, pengawasan tersebut mencakup pemenuhan kewajiban perusahaan, khususnya dalam pembayaran Pajak Bumi dan Bangunan (PBB), serta kepemilikan Persetujuan Bangunan Gedung (PBG) bagi bangunan yang digunakan dalam aktivitas usaha.
Dalam pelaksanaan pengawasan tersebut, Bupati Karo mengungkapkan masih ditemukan beberapa hal yang perlu dibenahi, terutama terkait pengelolaan limbah, pengelolaan lingkungan, serta perizinan yang belum diperbarui sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
“Kami menemukan beberapa temuan, khususnya terkait pengelolaan limbah, lingkungan, dan perizinan yang belum di-update. Untuk itu, kami menghimbau kepada seluruh perusahaan agar segera melakukan pemutakhiran perizinan sesuai dengan ketentuan yang berlaku,” tegasnya.
Bupati Karo berharap melalui pemutakhiran perizinan dan kepatuhan terhadap regulasi, kegiatan usaha dapat berjalan dengan lancar tanpa hambatan, sekaligus memberikan kontribusi nyata bagi Pendapatan Asli Daerah. (deo/adz)