26 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Cucu Si Ngeri-ngeri Sedap Trauma Gara-gara KPK, Kok Bisa?

Sutan Bathoeghana
Sutan Bathoeghana

JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Mantan Ketua Komisi VII Sutan Bhatoegana memprotes cara-cara yang dilakukan para penyidik KPK dalam menangani kasus dugaan korupsi yang dituduhkan kepada dirinya. Pasalnya, penyidikan KPK turut mengusik ketentraman hidup anggota keluarga si ngeri-ngeri sedap itu.

Sutan mengatakan, dirinya selama ini ikhlas menjalani setiap proses penyidikan yang dilakukan KPK. Namun, dia tidak terima ketika lembaga antirasuah itu melakukan penggeledahan di kediaman pribadi anaknya.

“KPK memperlakukan saya sewenang-wenang saat dicekal, saya terima. Tapi lebih ngeri itu KPK menggeledah rumah anak saya,” kata Sutan dalam sidang pembacaan eksepsi di Pengadilan Tipikor Jakarta, Senin (20/4).

Menurut Sutan tindakan KPK itu sangat menggangu keluarganya. Bahkan, klaim Sutan, salah seorang cucunya sampai mengalami trauma akibat perlakuan petugas KPK.

“Salah seorang cucu saya takut dan trauma bertemu dengan polisi. Karena saat itu dia baru pulang dari sekolah TK dengan pengasuhnya. Oleh petugas KPK tidak boleh masuk ke rumah sendiri dan cucu saya menangis,” bebernya.

Sutan pun mempertanyakan kepentingan dilakukan penggeledahan tersebut. Pasalnya, menurut politikus Partai Demokrat ini, pidana yang dituduhkan oleh KPK tidak ada kaitan dengan anggota keluarganya.

“Ini pembunuhan karakter,” pungkas bekas anggota dewan dari daerah Sumatera Utara itu. (dil/jpnn)

Sutan Bathoeghana
Sutan Bathoeghana

JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Mantan Ketua Komisi VII Sutan Bhatoegana memprotes cara-cara yang dilakukan para penyidik KPK dalam menangani kasus dugaan korupsi yang dituduhkan kepada dirinya. Pasalnya, penyidikan KPK turut mengusik ketentraman hidup anggota keluarga si ngeri-ngeri sedap itu.

Sutan mengatakan, dirinya selama ini ikhlas menjalani setiap proses penyidikan yang dilakukan KPK. Namun, dia tidak terima ketika lembaga antirasuah itu melakukan penggeledahan di kediaman pribadi anaknya.

“KPK memperlakukan saya sewenang-wenang saat dicekal, saya terima. Tapi lebih ngeri itu KPK menggeledah rumah anak saya,” kata Sutan dalam sidang pembacaan eksepsi di Pengadilan Tipikor Jakarta, Senin (20/4).

Menurut Sutan tindakan KPK itu sangat menggangu keluarganya. Bahkan, klaim Sutan, salah seorang cucunya sampai mengalami trauma akibat perlakuan petugas KPK.

“Salah seorang cucu saya takut dan trauma bertemu dengan polisi. Karena saat itu dia baru pulang dari sekolah TK dengan pengasuhnya. Oleh petugas KPK tidak boleh masuk ke rumah sendiri dan cucu saya menangis,” bebernya.

Sutan pun mempertanyakan kepentingan dilakukan penggeledahan tersebut. Pasalnya, menurut politikus Partai Demokrat ini, pidana yang dituduhkan oleh KPK tidak ada kaitan dengan anggota keluarganya.

“Ini pembunuhan karakter,” pungkas bekas anggota dewan dari daerah Sumatera Utara itu. (dil/jpnn)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/