26 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

K-78 Mulai Lunak

SOLO-Kelompok 78 (K-78) yang tadinya dituding sebagai biang kerok atas kegagalan Kongris PSSI beberapa waktu lalu, kini terkesan melunak.

Kelompok 78 pemilik suara sah PSSI atau yang sering disebut K-78 tak mau disalahkan lagi jika nantinya kongres yang digelar, Sabtu (9/7) di Solo terjadi kebuntuan seperti di Jakarta. Para anggota K-78 menginginkan kongres berjalan lancar sesuai yang diharapkan.

K-78 yang dianggap sebagai biang kesalahan mengaku yakin, kongres ini akan berakhir sukses. Hal ini seperti diungkapkan Saleh Ismail Mukadar saat ditemui wartawan di hotel The Sunan, Solo, Jumat (8/7).

“Yang pasti kami punya tekad bahwa kongres ini adalah terakhir, karena kalau deadlock seperti di Jakarta lalu, kami takut kalau disalahkan lagi atas kegagalan kongres,” tukas Saleh.
Sementara itu, terkait tetap tidak diperbolehkannya pasangan George Toisutta dan Arifin Panigoro untuk maju dalam pencalonan ini oleh FIFA, Saleh mengaku masih akan melakukan pertemuan dengan kelompok K-78 untuk membahas dukungan terhadap calon lain.

“Tetap mendukung pak George dan pak Arifin atau kandidat lainnya baru akan kami tentukan malam nanti. Yang pasti bukan dari orang-orang yang dekat dengan status quo seperti Erwin Aksa atau orang-orang di sekitar itu,” tambah Saleh.

Secara terpisah, salah satu anggota K-78 Yunus Rusli mengaku pihaknya kini tengah gencar melakukan konsolidasi dengan beberapa kandidat calon ketua umum PSSI.

“Ada beberapa sudah melakukan komunikasi dengan kami. Di antaranya ada Djohar Arifin Husein, Yapto Soerjosoemarno, Agusman Effendi, yang sudah berkonsolidasi dengan kami,” ujar Yunus yang merupakan perwakilan dari Persisam Samarinda.
Selain itu Yunus juga mengatakan, jika menentukan memilih seorang calon kandidat ketua maka ini terlalu dini, hal ini masih perlu dibahas dengan anggota yang lain.

Sementara itu sehari menjelang Kongres Luar Biasa (KLB) PSSI pada Sabtu (9/7), kota Solo tampak berbeda dari hari biasanya. Pasalnya ratusan kelompok suporter dari luar daerah mulai berdatangan ke kota Solo untuk mendukung jalanya kongres PSSI besok.

Dari beberapa kelompok suporter yang datang hari ini adalah Bonek dan Panser Biru dari Semarang dan mereka berjumlah ratusan fans. Hal itu masih akan bertambah lagi besok pagi dengan total mencapai ribuan suporter.
Sementara itu ada juga dari kelompok suporter Ultras Mania sekitar 20 orang.

Begitu masuk kota Solo, para anggota suporter langsung melakukan aksi di kawasan Kampung Sewu. Aksi yang bertajuk “kulo nuwun Solo” ini berarti meminta izin kepada warga Solo agar anggota suporter diperbolehkan memberikan dukungan atas jalannya kongres PSSI yang akan berjalan besok.
Terpisah, koordinator dari Panser Biru mengatakan, kedatangan mereka ke Solo selain untuk mendukung jalannya kongres, para suporter juga akan menyampaikan beberapa aspirasi untuk ketua PSSI yang terpilih  nantinya.

Salah satu aspirasi tersebut adalah suporter mengharapkan agar PSSI tidak dibawa ke ranah politik seperti yang dilakukan pada periode Nurdin Halid yang lalu. Itu hal yang paling penting untuk ketua yang baru. (bbs/jpnn)

SOLO-Kelompok 78 (K-78) yang tadinya dituding sebagai biang kerok atas kegagalan Kongris PSSI beberapa waktu lalu, kini terkesan melunak.

Kelompok 78 pemilik suara sah PSSI atau yang sering disebut K-78 tak mau disalahkan lagi jika nantinya kongres yang digelar, Sabtu (9/7) di Solo terjadi kebuntuan seperti di Jakarta. Para anggota K-78 menginginkan kongres berjalan lancar sesuai yang diharapkan.

K-78 yang dianggap sebagai biang kesalahan mengaku yakin, kongres ini akan berakhir sukses. Hal ini seperti diungkapkan Saleh Ismail Mukadar saat ditemui wartawan di hotel The Sunan, Solo, Jumat (8/7).

“Yang pasti kami punya tekad bahwa kongres ini adalah terakhir, karena kalau deadlock seperti di Jakarta lalu, kami takut kalau disalahkan lagi atas kegagalan kongres,” tukas Saleh.
Sementara itu, terkait tetap tidak diperbolehkannya pasangan George Toisutta dan Arifin Panigoro untuk maju dalam pencalonan ini oleh FIFA, Saleh mengaku masih akan melakukan pertemuan dengan kelompok K-78 untuk membahas dukungan terhadap calon lain.

“Tetap mendukung pak George dan pak Arifin atau kandidat lainnya baru akan kami tentukan malam nanti. Yang pasti bukan dari orang-orang yang dekat dengan status quo seperti Erwin Aksa atau orang-orang di sekitar itu,” tambah Saleh.

Secara terpisah, salah satu anggota K-78 Yunus Rusli mengaku pihaknya kini tengah gencar melakukan konsolidasi dengan beberapa kandidat calon ketua umum PSSI.

“Ada beberapa sudah melakukan komunikasi dengan kami. Di antaranya ada Djohar Arifin Husein, Yapto Soerjosoemarno, Agusman Effendi, yang sudah berkonsolidasi dengan kami,” ujar Yunus yang merupakan perwakilan dari Persisam Samarinda.
Selain itu Yunus juga mengatakan, jika menentukan memilih seorang calon kandidat ketua maka ini terlalu dini, hal ini masih perlu dibahas dengan anggota yang lain.

Sementara itu sehari menjelang Kongres Luar Biasa (KLB) PSSI pada Sabtu (9/7), kota Solo tampak berbeda dari hari biasanya. Pasalnya ratusan kelompok suporter dari luar daerah mulai berdatangan ke kota Solo untuk mendukung jalanya kongres PSSI besok.

Dari beberapa kelompok suporter yang datang hari ini adalah Bonek dan Panser Biru dari Semarang dan mereka berjumlah ratusan fans. Hal itu masih akan bertambah lagi besok pagi dengan total mencapai ribuan suporter.
Sementara itu ada juga dari kelompok suporter Ultras Mania sekitar 20 orang.

Begitu masuk kota Solo, para anggota suporter langsung melakukan aksi di kawasan Kampung Sewu. Aksi yang bertajuk “kulo nuwun Solo” ini berarti meminta izin kepada warga Solo agar anggota suporter diperbolehkan memberikan dukungan atas jalannya kongres PSSI yang akan berjalan besok.
Terpisah, koordinator dari Panser Biru mengatakan, kedatangan mereka ke Solo selain untuk mendukung jalannya kongres, para suporter juga akan menyampaikan beberapa aspirasi untuk ketua PSSI yang terpilih  nantinya.

Salah satu aspirasi tersebut adalah suporter mengharapkan agar PSSI tidak dibawa ke ranah politik seperti yang dilakukan pada periode Nurdin Halid yang lalu. Itu hal yang paling penting untuk ketua yang baru. (bbs/jpnn)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/