26 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Inilah Perintah Presiden untuk Bang Yos

NODA HARI RAYA : Sekelompok massa membakar bangunan kios yang membuat api merembet ke rumah milik warga serta musholla di di Karubaga, Kabupaten Tolikara , Provinsi Papua Jumat (17/7). (Noel Wenda/Cepos/JPG)
NODA HARI RAYA : Sekelompok massa membakar bangunan kios yang membuat api merembet ke rumah milik warga serta musholla di di Karubaga, Kabupaten Tolikara , Provinsi Papua Jumat (17/7). (Noel Wenda/Cepos/JPG)

JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Sutiyoso mengaku mendapat perintah dari Presiden Joko Widodo untuk mendeteksi potensi-potensi kerusuhan susulan seperti Tolikara di daerah lain.

”Iya, dari komunikasi dengan presiden, kami diminta waspada terhadap daerah lain. Dan, itu sudah kami lakukan,” ungkap Sutiyoso saat dihubungi kemarin (21/7).

Dia menyatakan telah berkoordinasi secara intensif dengan kepala BIN di daerah terkait hal tersebut. Mereka juga diminta berkoordinasi dengan institusi lain untuk meningkatkan efektivitas kerja.

Dia menambahkan, koordinasi nanti tidak sebatas bersama intelijen institusi lain milik negara. Tetapi, juga bersama kelompok-kelompok masyarakat.

”Kami akan merangkul tokoh-tokoh masyarakat dan pemuda untuk sama-sama meningkatkan kewaspadaan di masing-masing daerah,” imbuh mantan Wadanjen Kopassus itu.

Dia mengungkapkan, komunikasi dirinya dan presiden dilakukan lewat sambungan telepon sesaat setelah insiden terjadi. Secara garis besar, Jokowi tidak ingin kejadian serupa terulang di daerah lain.

Melalui akun resminya di Facebook, presiden mengungkapkan telah memerintah kepala BIN bersama-sama Menko Polhukam Tedjo Edhy Purdijatno dan Kapolri Jenderal Badrodin Haiti agar segera menyelidiki dan mengambil langkah hukum dalam penuntasan kasus Tolikara.

Di situ pula, presiden menegaskan telah mendapat laporan tentang beberapa fakta penting menyangkut latar belakang peristiwa kekerasan.

Jokowi menjamin bahwa penegakan hukum tidak hanya akan diberikan kepada para pelaku di lapangan. Tetapi, juga terhadap semua pihak yang terkait langsung maupun tidak langsung dengan insiden tersebut. (dyn/owi/c6/end)

NODA HARI RAYA : Sekelompok massa membakar bangunan kios yang membuat api merembet ke rumah milik warga serta musholla di di Karubaga, Kabupaten Tolikara , Provinsi Papua Jumat (17/7). (Noel Wenda/Cepos/JPG)
NODA HARI RAYA : Sekelompok massa membakar bangunan kios yang membuat api merembet ke rumah milik warga serta musholla di di Karubaga, Kabupaten Tolikara , Provinsi Papua Jumat (17/7). (Noel Wenda/Cepos/JPG)

JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Sutiyoso mengaku mendapat perintah dari Presiden Joko Widodo untuk mendeteksi potensi-potensi kerusuhan susulan seperti Tolikara di daerah lain.

”Iya, dari komunikasi dengan presiden, kami diminta waspada terhadap daerah lain. Dan, itu sudah kami lakukan,” ungkap Sutiyoso saat dihubungi kemarin (21/7).

Dia menyatakan telah berkoordinasi secara intensif dengan kepala BIN di daerah terkait hal tersebut. Mereka juga diminta berkoordinasi dengan institusi lain untuk meningkatkan efektivitas kerja.

Dia menambahkan, koordinasi nanti tidak sebatas bersama intelijen institusi lain milik negara. Tetapi, juga bersama kelompok-kelompok masyarakat.

”Kami akan merangkul tokoh-tokoh masyarakat dan pemuda untuk sama-sama meningkatkan kewaspadaan di masing-masing daerah,” imbuh mantan Wadanjen Kopassus itu.

Dia mengungkapkan, komunikasi dirinya dan presiden dilakukan lewat sambungan telepon sesaat setelah insiden terjadi. Secara garis besar, Jokowi tidak ingin kejadian serupa terulang di daerah lain.

Melalui akun resminya di Facebook, presiden mengungkapkan telah memerintah kepala BIN bersama-sama Menko Polhukam Tedjo Edhy Purdijatno dan Kapolri Jenderal Badrodin Haiti agar segera menyelidiki dan mengambil langkah hukum dalam penuntasan kasus Tolikara.

Di situ pula, presiden menegaskan telah mendapat laporan tentang beberapa fakta penting menyangkut latar belakang peristiwa kekerasan.

Jokowi menjamin bahwa penegakan hukum tidak hanya akan diberikan kepada para pelaku di lapangan. Tetapi, juga terhadap semua pihak yang terkait langsung maupun tidak langsung dengan insiden tersebut. (dyn/owi/c6/end)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/