26.7 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Capim KPK dari BIN Ini Berani Dikutuk dan Mati

KPK-Ilustrasi
KPK-Ilustrasi

JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Salah seorang calon pimpinan KPK Saut Situmorang ternyata memiliki sebuah perusahaan fiktif bernama PT Indonesia Cipta Investama. Hal itu diakuinya secara terbuka saat uji wawancara seleksi calon pimpinan KPK di gedung Sekretariat Negara, Rabu (26/8).

Menurut Saut perusahaan itu didirikannya hanya untuk mendapat akses informasi saja. “Saya hanya membuat perusahaan itu agar dapat informasi dan akses ke beberapa jurnal (ilmiah) saja,” ujar Saut menjawab pertanyaan dari anggota Pansel Capim KPK.

Namun Saut membantah perusahaan fiktif itu terkait dengan tugas kedinasannya di Badan Intelijen Negara (BIN). Dia juga klaim bahwa perusahaan itu tidak mengerjakan tugas apapun.

Anggota Pansel, Yenti Ganarsih kemudian bertanya, apakah perusahan tersebut pernah digunakan sebagai alat untuk melakukan tindak pidana pencucian uang?  Saut pun dengan tegas membantahnya.

“Perusahaan itu tidak melakukan kegiatan apapun, saya terkutuk dan mati kalau perusahaan itu saya gunakan, tidak lain hanya untuk mengakses informasi, tidak sama sekali sebagai sarana pencucian uang,” bebernya.

Pansel juga sempat mencecar pria yang menjabat sebagai staf ahli kepala BIN itu soal mobil Jeep Rubicon miliknya. Anggota Pansel mengaku dapat informasi bahwa Saut tidak pernah membayar pajak untuk mobil keluaran Amerika Serikat itu.

Saut kembali membantah kebenaran informasi yang didapat Pansel itu. Dia juga pastikan bahwa mobil bernomor polisi B 54 UT itu sudah lunas cicilannya.

“Saya nggak tahu apa rubicon itu mewah. Saya sebenarnya nggak suka mobil itu, tapi istri yang beli, katanya biar keren. Mami kasih uang muka, saya cicilannya,” papar dia. (dil/jpnn)

KPK-Ilustrasi
KPK-Ilustrasi

JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Salah seorang calon pimpinan KPK Saut Situmorang ternyata memiliki sebuah perusahaan fiktif bernama PT Indonesia Cipta Investama. Hal itu diakuinya secara terbuka saat uji wawancara seleksi calon pimpinan KPK di gedung Sekretariat Negara, Rabu (26/8).

Menurut Saut perusahaan itu didirikannya hanya untuk mendapat akses informasi saja. “Saya hanya membuat perusahaan itu agar dapat informasi dan akses ke beberapa jurnal (ilmiah) saja,” ujar Saut menjawab pertanyaan dari anggota Pansel Capim KPK.

Namun Saut membantah perusahaan fiktif itu terkait dengan tugas kedinasannya di Badan Intelijen Negara (BIN). Dia juga klaim bahwa perusahaan itu tidak mengerjakan tugas apapun.

Anggota Pansel, Yenti Ganarsih kemudian bertanya, apakah perusahan tersebut pernah digunakan sebagai alat untuk melakukan tindak pidana pencucian uang?  Saut pun dengan tegas membantahnya.

“Perusahaan itu tidak melakukan kegiatan apapun, saya terkutuk dan mati kalau perusahaan itu saya gunakan, tidak lain hanya untuk mengakses informasi, tidak sama sekali sebagai sarana pencucian uang,” bebernya.

Pansel juga sempat mencecar pria yang menjabat sebagai staf ahli kepala BIN itu soal mobil Jeep Rubicon miliknya. Anggota Pansel mengaku dapat informasi bahwa Saut tidak pernah membayar pajak untuk mobil keluaran Amerika Serikat itu.

Saut kembali membantah kebenaran informasi yang didapat Pansel itu. Dia juga pastikan bahwa mobil bernomor polisi B 54 UT itu sudah lunas cicilannya.

“Saya nggak tahu apa rubicon itu mewah. Saya sebenarnya nggak suka mobil itu, tapi istri yang beli, katanya biar keren. Mami kasih uang muka, saya cicilannya,” papar dia. (dil/jpnn)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/