26 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Rusli Paloh Ikut Terseret

Dana Bansos-Ilustrasi
Dana Bansos-Ilustrasi

JAKARTA, SUMUTPOS.CO- KPK terus mendalami dan mengembangkan kasus suap hakim PTUN Medan yang melibatkan Gubsu non-aktif, Gatot Pujo Nugroho. Dalam pengembangannya, nama abang Surya Paloh, Rusli Paloh juga disebut sebagai orang yang bisa amankan kasus bansos Sumut di Kejaksaan Agung.

Hal ini terungkap dalam percakapan antara istri muda Gatot, Evy Susanti dengan anak buah OC Kaligis, Yagari Bhastara Guntur (Gary) yang tertuang dalam Berita Acara Pemeriksaan (BAP) KPK.

Bahkan dalam BAP yang diperoleh wartawan, Evy mengatakan kepada Gary ada sebuah komitmen atau deal antar Rusli Paloh, dengan suaminya Gatot. Dengan tujuan, jika kasus bansos Sumut yang melibatkan Gatot bisa diamankan oleh Rusli Paloh.

“Ibu Evy mengatakan bahwa ada sejumlah komitmen fee antara gubernur dengan kakaknya Surya Paloh tentang penempatan pejabat eselon di pemprov Sumut dan juga agar bisa mendorong Surya Paloh untuk menyelesaikan permasalahan di Kejaksaan Agung,” keterangan Gary di BAP tanggal 4 Agustus 2015, Senin (5/10). BAP ini ditandatangani oleh penyidik KPK Fernando.

Gary yang dalam BAP ini melakukan kontak langsung kepada Evy kemudian disadap oleh KPK menjelaskan, Riki (orang yang mengaku tahu tentang Kejagung) meminta kepada istri muda Gatot itu untuk melobi Kejaksaan Agung. Tujuannya agar mendapatkan informasi tentang ada target dari Kejagung usai Lebaran nanti, apakah benar target itu Gatot atau bukan.

Kemudian, lanjut isi BAP Gary, Evy menyarankan kepada Riki untuk langsung menemui Gatot di Medan. Selanjutnya, Evi bercerita kepada Gary ada pertemuan empat mata antara Gatot dan Riki. Evy menyatakan, lanjut Gary, ada orang pemprov yang selalu melengkapi berkas dugaan korupsi bansos di Kejagung untuk ditindaklanjuti yakni Bahar Siagian (orangnya Tengku Erry).

“Dan Ibu Evy sampaikan Riki dibantu oleh abangnya Surya Paloh, dan Pak Riki nanya info perkembangan melalui Rusli Paloh dan Rusli Paloh menyampaikan kepada Pak Riki bahwa perkembangan di kejaksaan lanjut terus dan justru yang membantu melengkapi berkas adalah orang-orang pemprov (Bahar),” terang Gary di BAP halaman delapan.

Sementara, seusai pemeriksaan Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai NasDem Patrice Rio Capella beberapa lalu, pimpinan KPK memberikan sinyal akan meminta keterangan Surya Paloh.

Namun, hingga kemarin belum ada agenda pemanggilan ketua umum Nasdem itu, terkait pertemuan di kantor DPP partai tersebut yang dihadiri Patrice Rio Capella, Surya Paloh, Gubernur Sumut Gatot Pujo Nugroho, dan Tengku Erry Nuradi.

Mulai muncul kecurigaan, lembaga antirasuah itu tidak berani menyentuh pimpinan partai pendukung pemerintahan Jokowi-JK itu. Namun, dugaan itu dibantah Plt Ketua KPK  Indriyanto Seno Adji.

Dia meyakinkan bahwa KPK tidak akan memberikan perlakuan istimewa bagi Surya Paloh. “Ah, tidak. Tidak ada nasgor spesial,” ujar Indriyanto Seno Adji saat dihubungi wartawan yang biasa liputan di gedung KPK, kemarin (5/10).

Indriyanto menjelaskan, sesuai prosedur penanganan kasus di KPK, sebelum dilakukan pemanggilan terhadap saksi, penyidik akan melakukan pendalaman terhadap keterangan saksi-saksi yang sudah dimintai keterangan seperti Patrice Rio. Termasuk, keterangan tersangka, dalam hal ini Gatot dan bini mudanya, Evy Susanti.

Dari keterangan saksi dan tersangka itu lah, nantinya diputuskan perlu tidaknya Surya Paloh dipanggil untuk dikorek kesaksiannya seputar pertemuan di kantor DPP NasDem. Nah, dalam pekan ini, penyidik melakukan kajian mengenai hal itu. “Perlu tidaknya kehadiran pemeriksaan SP akan dikaji minggu ini,” ujar Indri.

Lebih lanjut, pakar hukum pidana itu mengatakan, pihaknya sama sekali tidak memperhitungkan latar belakang pihak yang dianggap perlu dimintai keterangan. Jadi, ditekankan lagi, KPK tidak akan mengistimewakan Surya Paloh.

“Ini semata-mata demi ketelitian dan kehati-hatian (tidak asal langsung melakukan pemanggilan, Red),” terangnya.

Diberitakan sebelumnya, Patrice Rio telah dimintai keterangan KPK sebagai saksi untuk tersangka Gatot dan Evy. Hingga kemarin, belum pernah ada pernyataan ke publik dari mulut Patrice Rio terkait materi pemeriksaannya itu. Namun, Surya Paloh sudah mengklaim bahwa pertemuan di kantor NasDem itu hanya membahas masalah upaya ‘perdamaian’ antara Gatot dengan Erry yang sempat terjadi disharmoni.

Evy pernah mengatakan, Gatot pernah berstatus tersangka kasus bansos, berdasar surat panggilan yang diterima dari kejaksaan agung. Namun, status tersangka itu ‘hilang” setelah adanya pertemuan di kantor Nasdem itu. (bbs/sam/val)

Dana Bansos-Ilustrasi
Dana Bansos-Ilustrasi

JAKARTA, SUMUTPOS.CO- KPK terus mendalami dan mengembangkan kasus suap hakim PTUN Medan yang melibatkan Gubsu non-aktif, Gatot Pujo Nugroho. Dalam pengembangannya, nama abang Surya Paloh, Rusli Paloh juga disebut sebagai orang yang bisa amankan kasus bansos Sumut di Kejaksaan Agung.

Hal ini terungkap dalam percakapan antara istri muda Gatot, Evy Susanti dengan anak buah OC Kaligis, Yagari Bhastara Guntur (Gary) yang tertuang dalam Berita Acara Pemeriksaan (BAP) KPK.

Bahkan dalam BAP yang diperoleh wartawan, Evy mengatakan kepada Gary ada sebuah komitmen atau deal antar Rusli Paloh, dengan suaminya Gatot. Dengan tujuan, jika kasus bansos Sumut yang melibatkan Gatot bisa diamankan oleh Rusli Paloh.

“Ibu Evy mengatakan bahwa ada sejumlah komitmen fee antara gubernur dengan kakaknya Surya Paloh tentang penempatan pejabat eselon di pemprov Sumut dan juga agar bisa mendorong Surya Paloh untuk menyelesaikan permasalahan di Kejaksaan Agung,” keterangan Gary di BAP tanggal 4 Agustus 2015, Senin (5/10). BAP ini ditandatangani oleh penyidik KPK Fernando.

Gary yang dalam BAP ini melakukan kontak langsung kepada Evy kemudian disadap oleh KPK menjelaskan, Riki (orang yang mengaku tahu tentang Kejagung) meminta kepada istri muda Gatot itu untuk melobi Kejaksaan Agung. Tujuannya agar mendapatkan informasi tentang ada target dari Kejagung usai Lebaran nanti, apakah benar target itu Gatot atau bukan.

Kemudian, lanjut isi BAP Gary, Evy menyarankan kepada Riki untuk langsung menemui Gatot di Medan. Selanjutnya, Evi bercerita kepada Gary ada pertemuan empat mata antara Gatot dan Riki. Evy menyatakan, lanjut Gary, ada orang pemprov yang selalu melengkapi berkas dugaan korupsi bansos di Kejagung untuk ditindaklanjuti yakni Bahar Siagian (orangnya Tengku Erry).

“Dan Ibu Evy sampaikan Riki dibantu oleh abangnya Surya Paloh, dan Pak Riki nanya info perkembangan melalui Rusli Paloh dan Rusli Paloh menyampaikan kepada Pak Riki bahwa perkembangan di kejaksaan lanjut terus dan justru yang membantu melengkapi berkas adalah orang-orang pemprov (Bahar),” terang Gary di BAP halaman delapan.

Sementara, seusai pemeriksaan Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai NasDem Patrice Rio Capella beberapa lalu, pimpinan KPK memberikan sinyal akan meminta keterangan Surya Paloh.

Namun, hingga kemarin belum ada agenda pemanggilan ketua umum Nasdem itu, terkait pertemuan di kantor DPP partai tersebut yang dihadiri Patrice Rio Capella, Surya Paloh, Gubernur Sumut Gatot Pujo Nugroho, dan Tengku Erry Nuradi.

Mulai muncul kecurigaan, lembaga antirasuah itu tidak berani menyentuh pimpinan partai pendukung pemerintahan Jokowi-JK itu. Namun, dugaan itu dibantah Plt Ketua KPK  Indriyanto Seno Adji.

Dia meyakinkan bahwa KPK tidak akan memberikan perlakuan istimewa bagi Surya Paloh. “Ah, tidak. Tidak ada nasgor spesial,” ujar Indriyanto Seno Adji saat dihubungi wartawan yang biasa liputan di gedung KPK, kemarin (5/10).

Indriyanto menjelaskan, sesuai prosedur penanganan kasus di KPK, sebelum dilakukan pemanggilan terhadap saksi, penyidik akan melakukan pendalaman terhadap keterangan saksi-saksi yang sudah dimintai keterangan seperti Patrice Rio. Termasuk, keterangan tersangka, dalam hal ini Gatot dan bini mudanya, Evy Susanti.

Dari keterangan saksi dan tersangka itu lah, nantinya diputuskan perlu tidaknya Surya Paloh dipanggil untuk dikorek kesaksiannya seputar pertemuan di kantor DPP NasDem. Nah, dalam pekan ini, penyidik melakukan kajian mengenai hal itu. “Perlu tidaknya kehadiran pemeriksaan SP akan dikaji minggu ini,” ujar Indri.

Lebih lanjut, pakar hukum pidana itu mengatakan, pihaknya sama sekali tidak memperhitungkan latar belakang pihak yang dianggap perlu dimintai keterangan. Jadi, ditekankan lagi, KPK tidak akan mengistimewakan Surya Paloh.

“Ini semata-mata demi ketelitian dan kehati-hatian (tidak asal langsung melakukan pemanggilan, Red),” terangnya.

Diberitakan sebelumnya, Patrice Rio telah dimintai keterangan KPK sebagai saksi untuk tersangka Gatot dan Evy. Hingga kemarin, belum pernah ada pernyataan ke publik dari mulut Patrice Rio terkait materi pemeriksaannya itu. Namun, Surya Paloh sudah mengklaim bahwa pertemuan di kantor NasDem itu hanya membahas masalah upaya ‘perdamaian’ antara Gatot dengan Erry yang sempat terjadi disharmoni.

Evy pernah mengatakan, Gatot pernah berstatus tersangka kasus bansos, berdasar surat panggilan yang diterima dari kejaksaan agung. Namun, status tersangka itu ‘hilang” setelah adanya pertemuan di kantor Nasdem itu. (bbs/sam/val)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/