29 C
Medan
Monday, November 25, 2024
spot_img

Roda Kiri Kempis, 90 Penumpang Garuda Panik

MALANG- Pesawat Garuda dengan nomor penerbangan GA 292 yang membawa 90 penumpang kemarin (22/7) nyaris celaka di Bandara Abdulrachman Saleh, Malang. Pesawat yang terbang dari Jakarta mengalami hard landing setelah roda depan kempis.

Tak ada korban jiwa dalam peristiwa yang terjadi pukul 14.30 itu. Namun, insiden tersebut membuat 99 penumpang pesawat jenis Boeing 737 itu panik. Di pesawat tersebut juga ada sejumlah pejabat dan pengusaha Jakarta. Di antaranya Ketua Badan Nasional Penanggulangan Bencana Syamsul Maarif.

“Kami seperti bola yang dikopyok (diaduk) dalam stoples. Sempat mental-mental mirip bola,” ungkap Iwan Kurniawan, penumpang yang duduk di seat 1B, yang saat itu berdampingan dengan Luminto, bos PT Sritex.

Untung, tak ada penumpang yang terluka. Namun, semuanya sempat ketakutan. Terlebih penumpang yang duduk di bangku belakang. Sebab, entakan yang dirasakan lebih keras daripada penumpang yang duduk di depan. Saking shock-nya, hingga turun dari pesawat 20 menit kemudian, Iwan yang juga pengusaha properti di Malang itu merasakan jantungnya masih berdetak kencang.
Pesawat tersebut bertolak dari Bandara Soekarno-Hatta, Jakarta, sekitar pukul 12.30.

General Manager Garuda Malang Dharmawan Y  Hendrata mengatakan, kecelakaan ringan itu terjadi karena roda depan sebelah kiri kurang angin alias kempis. “Karena itulah, pesawat sempat kehilangan keseimbangan,” katanya.(mas/jpnn)

MALANG- Pesawat Garuda dengan nomor penerbangan GA 292 yang membawa 90 penumpang kemarin (22/7) nyaris celaka di Bandara Abdulrachman Saleh, Malang. Pesawat yang terbang dari Jakarta mengalami hard landing setelah roda depan kempis.

Tak ada korban jiwa dalam peristiwa yang terjadi pukul 14.30 itu. Namun, insiden tersebut membuat 99 penumpang pesawat jenis Boeing 737 itu panik. Di pesawat tersebut juga ada sejumlah pejabat dan pengusaha Jakarta. Di antaranya Ketua Badan Nasional Penanggulangan Bencana Syamsul Maarif.

“Kami seperti bola yang dikopyok (diaduk) dalam stoples. Sempat mental-mental mirip bola,” ungkap Iwan Kurniawan, penumpang yang duduk di seat 1B, yang saat itu berdampingan dengan Luminto, bos PT Sritex.

Untung, tak ada penumpang yang terluka. Namun, semuanya sempat ketakutan. Terlebih penumpang yang duduk di bangku belakang. Sebab, entakan yang dirasakan lebih keras daripada penumpang yang duduk di depan. Saking shock-nya, hingga turun dari pesawat 20 menit kemudian, Iwan yang juga pengusaha properti di Malang itu merasakan jantungnya masih berdetak kencang.
Pesawat tersebut bertolak dari Bandara Soekarno-Hatta, Jakarta, sekitar pukul 12.30.

General Manager Garuda Malang Dharmawan Y  Hendrata mengatakan, kecelakaan ringan itu terjadi karena roda depan sebelah kiri kurang angin alias kempis. “Karena itulah, pesawat sempat kehilangan keseimbangan,” katanya.(mas/jpnn)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/