26 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Waspadai, Atheis Sedang Bangkit

Pasang Iklan: Anda Tidak Perlu Tuhan

Iman kita sepertinya diuji coba dalam tahun-tahun terakhir ini. Di sinilah kita perlu dimurnikan dan kuat di dalam Kristen. Pasalnya, sekelompok grup kemanusiaan mengadakan kampanye beberapa hari yang lalu bahwa orang atheis dan orang yang tidak beragama bisa hidup dengan baik, penuh makna meski tanpa Tuhan. ”Anda tidak butuh Tuhan, untuk berharap, untuk peduli, untuk mencintai, untuk hidup,” kata salah satu iklan dalam kampanye itu. Kampanye yang diselenggarakan oleh Center for Inquiry ini, berbasis di New York dimana misi mereka adalah mengasuh masyarakat sosial yang berlandaskan ilmu pasti, alasan, kebebasan bertanya, dan nilai kemanusiaan.
Washington DC merupakan kota pertama dari tiga kota lain yang memasang iklan ”Anda Tidak Perlu Tuhan”. Sejak beberapa waktu yang lalu, sebanyak 15 poster dipasang di bus-bus dan dua stasiun Metro yaitu Dupont Circle dan Farragut West. Minggu depan, akan dipasang juga iklan tersebut di Indianapolis dan Houston. Masyarakat atheis sepertinya semakin berkembang dan meneriakkan keyakinan mereka kemana-mana.

Bahkan tahun lalu dalam sebuah kampus dimana berdiri sebuah grup atheis, mereka mencari perhatian dengan mengatakan, ”Tukar Alkitab Anda dengan pornografi” di Texas. Selama tiga hari, mereka memberikan majalah porno bagi mereka yang menukarkan setiap teks agamawi seperti Alkitab. Mereka mengatakan bahwa Alkitab menuliskan kekerasan, perang, dan perlakuan yang tak adil terhadap wanita karena itu Alkitab tidak lebih baik dari pornografi.
Grup itu kemudian ditentang oleh para murid Kristen. Mereka mengajukan protes dan mereka membawa tanda seperti ”Yesus Penyelamat” dan ”Yesus Cinta Atheis” sementara yang lain menyanyikan lagu kidung.

Presiden sekaligus CEO CFI Ronald A. Lindsay mengatakan bahwa iklan ini ditujukan buat meluruskan bebeberapa kesalahpahaman mengenai orang yang tak beragama.

”Salah satu mitos yang umum adalah bahwa atheis hanya membawa kekosongan, ketidakberartian, egois, hidup untuk diri sendiri. Ini bukan tentang salah benar, ini sangat lucu…” katanya dalam sebuah pernyataan. “Tidak menguntungkan jika banyak orang yang menerima mitos ini hanya karena mereka mendengar tentang para atheis.” Dia menegaskan bahwa orang-orang tak beragama bisa menemukan arti di dalam kehidupan yang berpusat pada manusia dan bahwa hal-hal supernatural tidak diperlukan.

Mitos lain yang ingin dihilangkan adalah bahwa orang tak beragama sama dengan tidak bermoral, atau setidaknya mereka tidak bisa membedakan mana yang baik seperti orang yang beragama. “Satu alasan kenapa mengakar dalam umat percaya adalah karena mereka melihat Tuhan mereka sebagai dasar dari emosi seperti harapan, perhatian, dan cinta,” kata organisasi tersebut. “Kami tidak menyangkal bahwa para umat percaya bisa menemukan inspirasi di dalam kepercayaan mereka, namun mereka tidak bisa langsung menyimpulkan bahwa menerima kepercayaan mereka sangat diperlukan untuk melengkapi hidup.”

Craig Hazen, direktur dari MA Program in Christian Apologetics di Universitas Biola, Kalifornia Selatan tentu saja membantah hal ini. Dia mengatakan bahwa tidak ada dasar dari apa yang dikatakan oleh orang atheis. “Anda bicara soal kebahagiaan dan kesenangan, dan kebaikan, dan seterusnya. Jika Anda memakai kata-kata itu dan Anda tidak punya sumber dasar kenapa hal itu bisa ada, dengan kata lain, jika Anda tidak percaya dalam hal hukum pemberi moral yang memberikan arti buat yang baik dan jahat, Anda bisa taruh di papan iklan sepanjang hari tanpa arti apa-apa,” menurut Hazen.(cp/jc)

Pasang Iklan: Anda Tidak Perlu Tuhan

Iman kita sepertinya diuji coba dalam tahun-tahun terakhir ini. Di sinilah kita perlu dimurnikan dan kuat di dalam Kristen. Pasalnya, sekelompok grup kemanusiaan mengadakan kampanye beberapa hari yang lalu bahwa orang atheis dan orang yang tidak beragama bisa hidup dengan baik, penuh makna meski tanpa Tuhan. ”Anda tidak butuh Tuhan, untuk berharap, untuk peduli, untuk mencintai, untuk hidup,” kata salah satu iklan dalam kampanye itu. Kampanye yang diselenggarakan oleh Center for Inquiry ini, berbasis di New York dimana misi mereka adalah mengasuh masyarakat sosial yang berlandaskan ilmu pasti, alasan, kebebasan bertanya, dan nilai kemanusiaan.
Washington DC merupakan kota pertama dari tiga kota lain yang memasang iklan ”Anda Tidak Perlu Tuhan”. Sejak beberapa waktu yang lalu, sebanyak 15 poster dipasang di bus-bus dan dua stasiun Metro yaitu Dupont Circle dan Farragut West. Minggu depan, akan dipasang juga iklan tersebut di Indianapolis dan Houston. Masyarakat atheis sepertinya semakin berkembang dan meneriakkan keyakinan mereka kemana-mana.

Bahkan tahun lalu dalam sebuah kampus dimana berdiri sebuah grup atheis, mereka mencari perhatian dengan mengatakan, ”Tukar Alkitab Anda dengan pornografi” di Texas. Selama tiga hari, mereka memberikan majalah porno bagi mereka yang menukarkan setiap teks agamawi seperti Alkitab. Mereka mengatakan bahwa Alkitab menuliskan kekerasan, perang, dan perlakuan yang tak adil terhadap wanita karena itu Alkitab tidak lebih baik dari pornografi.
Grup itu kemudian ditentang oleh para murid Kristen. Mereka mengajukan protes dan mereka membawa tanda seperti ”Yesus Penyelamat” dan ”Yesus Cinta Atheis” sementara yang lain menyanyikan lagu kidung.

Presiden sekaligus CEO CFI Ronald A. Lindsay mengatakan bahwa iklan ini ditujukan buat meluruskan bebeberapa kesalahpahaman mengenai orang yang tak beragama.

”Salah satu mitos yang umum adalah bahwa atheis hanya membawa kekosongan, ketidakberartian, egois, hidup untuk diri sendiri. Ini bukan tentang salah benar, ini sangat lucu…” katanya dalam sebuah pernyataan. “Tidak menguntungkan jika banyak orang yang menerima mitos ini hanya karena mereka mendengar tentang para atheis.” Dia menegaskan bahwa orang-orang tak beragama bisa menemukan arti di dalam kehidupan yang berpusat pada manusia dan bahwa hal-hal supernatural tidak diperlukan.

Mitos lain yang ingin dihilangkan adalah bahwa orang tak beragama sama dengan tidak bermoral, atau setidaknya mereka tidak bisa membedakan mana yang baik seperti orang yang beragama. “Satu alasan kenapa mengakar dalam umat percaya adalah karena mereka melihat Tuhan mereka sebagai dasar dari emosi seperti harapan, perhatian, dan cinta,” kata organisasi tersebut. “Kami tidak menyangkal bahwa para umat percaya bisa menemukan inspirasi di dalam kepercayaan mereka, namun mereka tidak bisa langsung menyimpulkan bahwa menerima kepercayaan mereka sangat diperlukan untuk melengkapi hidup.”

Craig Hazen, direktur dari MA Program in Christian Apologetics di Universitas Biola, Kalifornia Selatan tentu saja membantah hal ini. Dia mengatakan bahwa tidak ada dasar dari apa yang dikatakan oleh orang atheis. “Anda bicara soal kebahagiaan dan kesenangan, dan kebaikan, dan seterusnya. Jika Anda memakai kata-kata itu dan Anda tidak punya sumber dasar kenapa hal itu bisa ada, dengan kata lain, jika Anda tidak percaya dalam hal hukum pemberi moral yang memberikan arti buat yang baik dan jahat, Anda bisa taruh di papan iklan sepanjang hari tanpa arti apa-apa,” menurut Hazen.(cp/jc)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/