26 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Yang Terutama Yesus Hadir

Oleh:   Pdm. Edison Sinurat STh

Suatu hari, telepon di kantor pendeta gereja Presiden Roosevelt di Washington berdering. Seseorang di ujung telepon bertanya, “Katakan, apakah presiden akan ikut kebaktian di gereja Minggu ini?”“Saya tidak bisa memastikan hal itu,” ujar pendeta itu. “Namun, yang pasti, Allah hadir di sana. Dan, itu cukup untuk menarik jemaat.” (Reader’s Digest, Omnipresent).

Keinginan orang tersebut datang di kebaktian gereja karena presidennya juga akan hadir jauh lebih besar daripada karena kehadiran Allah. Barangkali kebaktian akan lebih semarak jika ‘pejabat ini’ atau ‘tokoh itu’ juga hadir di gereja?
Saudaraku, jangan kita terjebak dalam keinginan dan motivasi yang salah datang di ibadah gereja. Ibadah itu akan diberkati bukan karena seorang pejabat tinggi yang hadir di sana, bukan karena sekelompok selebritis menjadi jemaatnya. Tetapi kita beribadah mau bertemu Tuhan Yesus Kristus, merasakan hadirat-Nya.

Di dalam suatu ibadah, Pribadi yang lebih besar dan patut mendapat penghormatan, pengagungan, kebesaran, kejayaan adalah Allah yang hadir. Tidak peduli apakah dia pejabat tinggi, tokoh masyarakat, atau orang penting, siapapun dia yang datang di kebakatian harus tunduk dan hormat akan kehadiran-Nya.

Jangan kecil hati kalau di gereja saudara hanya ada orang-orang biasa, tidak ada tokoh penting, pejabat, selebritis, konglomerat, tetapi bersukacitalah beribadah karena Tuhan Yesus, Raja di atas segala raja itu hadir di sana. Dia bertahta di atas puji-pujian umat-Nya. Mazmur 22:4 “Padahal Engkaulah Yang Kudus yang bersemayam di atas puji-pujian orang Israel.” Ketika kidung-kidung pujian dinaikkan, lagu-lagu rohani dinyanyikan maka Tuhan hadir melalui Roh Kudus-Nya dan menikmati puji-pujian kita.

Bukan pula karena musiknya hebat, pemimpin pujiaannya luar biasa, gedung ibadahya full AC, dihadiri selebritis, dll maka ibadah akan lebih semarak. Tetapi jika Allah hadir di sana, itu alasan terbesar bagi kita untuk bersukacita dan diberkati. Tuhan berkenan hadir di tengah-tengah kita yang berkumpul atas nama-Nya. Puji Tuhan.Banyak alasan orang-orang datang di kebaktian. Saudaraku, jangan lupa bahwa tujuan utama kita datang di gereja adalah untuk bertemu Tuhan Yesus Kristus melalui Roh Kudus-Nya dan merasakan hadirat-Nya. Dia maha hadir (Omnipresent). Dia menikmati puji-pujian kita, juga menikmati penyembahan kita. Dia akan berfirman melalui hamba-hamba-Nya dan kemudian menyembuhkan berbagai penyakit melalui bilur-bilur-Nya.

Dia mau mencurahkan segala berkat-Nya bagi gereja Tuhan akhir zaman ini. Sejak lama Dia menginginkan persekutuan dengan umat-Nya mulai sejak zaman Adam, Ia mengatur kunjunga-kunjungan kepada manusia itu di Taman Eden. Bahkan setelah manusia itu jatuh dalam dosa, Ia mengupayakan pemulihan dan rindu berada di tengah-tengah mereka. Bukan saja kita tetapi Dia sangat menikmati persekutuan dengan umat-Nya.

1 Timotius 6:6 “Memang ibadah itu kalau disertai rasa cukup, memberi keuntungan besar.” Rasul Paulus mengingatkan anak rohaninya Timotius bahwa ibadah itu kalau disertai rasa cukup, memberi keuntungan besar. Puji Tuhan.
Yesus Kristus sampaikan dalam Matius 18:20 “Sebab di mana dua atau tiga orang berkumpul dalam Nama-Ku, di situ Aku ada di tengah-tengah mereka.” Puji Tuhan, di mana dua atau tiga orang berkumpul bersama, berdirilah gereja meskipun mereka orang awam. Kalau Tuhan hadir di tengah kita maka Ia juga hadir dengan segala berkat-Nya, damai sejahtera-Nya, sukacita-Nya, kesembuhan-Nya dan segala kuasa-Nya, haleluyah.

Kita bertemu Tuhan yang hadir dengan segala berkat-Nya. Bukankah itu suatu keuntungan besar? Banyak hal yang mempengaruhi berlangsungnya suatu ibadah atau kebaktian, tetapi kita harus berfokus kepada pribadi Yesus Kristus, Putra Allah itu.

Yesuslah yang menjadi pokok ibadah kita. Bahkan nanti sampai di sorga, Yesus Anak Domba Allah menjadi sentral penyembahan dan pemujian umat tebusan darah-Nya. Perhatikan kitab Wahyu 4-5. Biarlah kita beribadah dan merasa cukup karena Tuhan Yesus hadir di sana. Hadirat-Nya akan dinyatakan karena hati yang rindu dan haus kepada-Nya. Setiap orang yang mengasihi-Nya akan merasa terpuaskan dengan kehadiran Tuhan dalam kondisi yang bagaimanapun.
Selamat beribadah bagi semua kaum Nasrani. Beribadahlah di tempat-tempat kebaktian, abaikan setiap hal-hal yang mencoba mempengaruhi perasaan kita untuk merasa tidak puas, arahkan imanmu kepada Yesus Kristus dan rindukan kehadiran-Nya dan lawatan-Nya.

Sesungguhnya Dia juga sangat merindukan kehadiran kita di dalam bait-Nya. Dia akan menjadi Allah kita dan kita menjadi umat-Nya. Ada hubungan bilateral antara kita dengan Tuhan pada waktu beribadah. Artinya, sebagai Allah kita sembah dan puji Dia dan segala kebutuhan kita akan diperhatikan sebagai umat-Nya.  “Mendekatlah kepada Allah maka Ia akan mendekat kepadamu.” Yakobus 4:8a. “Memang ibadah itu kalau disertai rasa cukup, memberi keuntungan besar.” 1 Timotius 6:6.  (*)

Oleh:   Pdm. Edison Sinurat STh

Suatu hari, telepon di kantor pendeta gereja Presiden Roosevelt di Washington berdering. Seseorang di ujung telepon bertanya, “Katakan, apakah presiden akan ikut kebaktian di gereja Minggu ini?”“Saya tidak bisa memastikan hal itu,” ujar pendeta itu. “Namun, yang pasti, Allah hadir di sana. Dan, itu cukup untuk menarik jemaat.” (Reader’s Digest, Omnipresent).

Keinginan orang tersebut datang di kebaktian gereja karena presidennya juga akan hadir jauh lebih besar daripada karena kehadiran Allah. Barangkali kebaktian akan lebih semarak jika ‘pejabat ini’ atau ‘tokoh itu’ juga hadir di gereja?
Saudaraku, jangan kita terjebak dalam keinginan dan motivasi yang salah datang di ibadah gereja. Ibadah itu akan diberkati bukan karena seorang pejabat tinggi yang hadir di sana, bukan karena sekelompok selebritis menjadi jemaatnya. Tetapi kita beribadah mau bertemu Tuhan Yesus Kristus, merasakan hadirat-Nya.

Di dalam suatu ibadah, Pribadi yang lebih besar dan patut mendapat penghormatan, pengagungan, kebesaran, kejayaan adalah Allah yang hadir. Tidak peduli apakah dia pejabat tinggi, tokoh masyarakat, atau orang penting, siapapun dia yang datang di kebakatian harus tunduk dan hormat akan kehadiran-Nya.

Jangan kecil hati kalau di gereja saudara hanya ada orang-orang biasa, tidak ada tokoh penting, pejabat, selebritis, konglomerat, tetapi bersukacitalah beribadah karena Tuhan Yesus, Raja di atas segala raja itu hadir di sana. Dia bertahta di atas puji-pujian umat-Nya. Mazmur 22:4 “Padahal Engkaulah Yang Kudus yang bersemayam di atas puji-pujian orang Israel.” Ketika kidung-kidung pujian dinaikkan, lagu-lagu rohani dinyanyikan maka Tuhan hadir melalui Roh Kudus-Nya dan menikmati puji-pujian kita.

Bukan pula karena musiknya hebat, pemimpin pujiaannya luar biasa, gedung ibadahya full AC, dihadiri selebritis, dll maka ibadah akan lebih semarak. Tetapi jika Allah hadir di sana, itu alasan terbesar bagi kita untuk bersukacita dan diberkati. Tuhan berkenan hadir di tengah-tengah kita yang berkumpul atas nama-Nya. Puji Tuhan.Banyak alasan orang-orang datang di kebaktian. Saudaraku, jangan lupa bahwa tujuan utama kita datang di gereja adalah untuk bertemu Tuhan Yesus Kristus melalui Roh Kudus-Nya dan merasakan hadirat-Nya. Dia maha hadir (Omnipresent). Dia menikmati puji-pujian kita, juga menikmati penyembahan kita. Dia akan berfirman melalui hamba-hamba-Nya dan kemudian menyembuhkan berbagai penyakit melalui bilur-bilur-Nya.

Dia mau mencurahkan segala berkat-Nya bagi gereja Tuhan akhir zaman ini. Sejak lama Dia menginginkan persekutuan dengan umat-Nya mulai sejak zaman Adam, Ia mengatur kunjunga-kunjungan kepada manusia itu di Taman Eden. Bahkan setelah manusia itu jatuh dalam dosa, Ia mengupayakan pemulihan dan rindu berada di tengah-tengah mereka. Bukan saja kita tetapi Dia sangat menikmati persekutuan dengan umat-Nya.

1 Timotius 6:6 “Memang ibadah itu kalau disertai rasa cukup, memberi keuntungan besar.” Rasul Paulus mengingatkan anak rohaninya Timotius bahwa ibadah itu kalau disertai rasa cukup, memberi keuntungan besar. Puji Tuhan.
Yesus Kristus sampaikan dalam Matius 18:20 “Sebab di mana dua atau tiga orang berkumpul dalam Nama-Ku, di situ Aku ada di tengah-tengah mereka.” Puji Tuhan, di mana dua atau tiga orang berkumpul bersama, berdirilah gereja meskipun mereka orang awam. Kalau Tuhan hadir di tengah kita maka Ia juga hadir dengan segala berkat-Nya, damai sejahtera-Nya, sukacita-Nya, kesembuhan-Nya dan segala kuasa-Nya, haleluyah.

Kita bertemu Tuhan yang hadir dengan segala berkat-Nya. Bukankah itu suatu keuntungan besar? Banyak hal yang mempengaruhi berlangsungnya suatu ibadah atau kebaktian, tetapi kita harus berfokus kepada pribadi Yesus Kristus, Putra Allah itu.

Yesuslah yang menjadi pokok ibadah kita. Bahkan nanti sampai di sorga, Yesus Anak Domba Allah menjadi sentral penyembahan dan pemujian umat tebusan darah-Nya. Perhatikan kitab Wahyu 4-5. Biarlah kita beribadah dan merasa cukup karena Tuhan Yesus hadir di sana. Hadirat-Nya akan dinyatakan karena hati yang rindu dan haus kepada-Nya. Setiap orang yang mengasihi-Nya akan merasa terpuaskan dengan kehadiran Tuhan dalam kondisi yang bagaimanapun.
Selamat beribadah bagi semua kaum Nasrani. Beribadahlah di tempat-tempat kebaktian, abaikan setiap hal-hal yang mencoba mempengaruhi perasaan kita untuk merasa tidak puas, arahkan imanmu kepada Yesus Kristus dan rindukan kehadiran-Nya dan lawatan-Nya.

Sesungguhnya Dia juga sangat merindukan kehadiran kita di dalam bait-Nya. Dia akan menjadi Allah kita dan kita menjadi umat-Nya. Ada hubungan bilateral antara kita dengan Tuhan pada waktu beribadah. Artinya, sebagai Allah kita sembah dan puji Dia dan segala kebutuhan kita akan diperhatikan sebagai umat-Nya.  “Mendekatlah kepada Allah maka Ia akan mendekat kepadamu.” Yakobus 4:8a. “Memang ibadah itu kalau disertai rasa cukup, memberi keuntungan besar.” 1 Timotius 6:6.  (*)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/