28 C
Medan
Monday, November 25, 2024
spot_img

KKR Sukacita di Balige

Kreasi Kaum Muda GKP Pusat

Dalam mempertebal iman percaya dan meningkatkan ucapan syukur dan sukacita dalam pelayanan, kaum muda Gereja Kristen Pentakosta (GKP) Pusat di Medan mengadakan kebaktian kebangunan rohani kreasi di gedung GKP Balige, Sumut, akhir pekan lalu.

Kegiataan yang diikuti puluhan kaum muda tersebut berlangsung sukacita. Acara ini diawali doa pembuka yang dibawakan oleh Gembala Sidang GKP Balige, Pendeta SM Simanungkalit dan dilanjutkan dengan pujian dan penyembahan. Setelah itu renungan disampaikan oleh Pdp Immanuel Ginting.

Dalam renungan yang disampaikan Pdp Immanuel Ginting tentang teladan sosok Daniel yang menjadi berkat dalam kehidupannya dijelaskan bahwa teladan Daniel yang layak dipedomani. Daniel telah menjadi teladan meski tidak hidup di tengah bangsanya. Dalam keteladanannya namanya berubah menjadi Baltasar dari Daniel. Ia juga merubah bahasanya dari bahasa Ibrani ke Aramic. Ia juga tidak mau makan makanan Raja yang najis dan selalu berprinsip tetap teguh dan tidak terpengaruh dalam hidup di tengah-tengah bangsa lain. Oleh sebab itu jadilah teladan dalam kehidupanmu, dalam perkataan, tingkah laku dan jangan seorangpun menganggap engkau rendah karena muda.
Kebaktian kebangunan rohani tersebut diwarnai drama, tarian dan sejumlah kegiataan lain yang menyajikan sukacita bagi kaum muda ini. Acara ini dilanjutkan dengan refreshing rohani dengan perjalanan jejak salib di Salib Kasih Balige yang dipimpin Ketua Panitia KKR Kreasi Kaum Muda GKP Pusat di Medan, Novelin Elisabeth Hutahaean ST.

Sementara itu Pimpinan GKP Pusat di Medan Pdt Eliver Jony Hutahaean SH MMin menambahkan latar belakang digelarnya KKR Kreasi Kaum Muda GKP Pusat tersebut salah satunya karena keterbebanan masalah anak muda selama ini. Termasuk penyakit masyarakat dan kenakalan anak muda yang menyangkut narkoba, judi dan seks bebas. Kegiataan ini bertujuan untuk menguatkan kaum muda dalam iman dan kasih agar tidak terpengaruh dengan penyakit masyarakat. Solusinya dengan mengikuti teladan Daniel dalam tingkah laku dan prinsip hidup dan mengabaikan budaya materialistis, konsumtif dan hal-hal yang dapat menurunkan kualitas rohani, ujar Ketua Ketua DPD FOKKRINDO (Forum Komunitas Kristiani Indonesia) Sumut ini. (rahel sukatendel)

Kreasi Kaum Muda GKP Pusat

Dalam mempertebal iman percaya dan meningkatkan ucapan syukur dan sukacita dalam pelayanan, kaum muda Gereja Kristen Pentakosta (GKP) Pusat di Medan mengadakan kebaktian kebangunan rohani kreasi di gedung GKP Balige, Sumut, akhir pekan lalu.

Kegiataan yang diikuti puluhan kaum muda tersebut berlangsung sukacita. Acara ini diawali doa pembuka yang dibawakan oleh Gembala Sidang GKP Balige, Pendeta SM Simanungkalit dan dilanjutkan dengan pujian dan penyembahan. Setelah itu renungan disampaikan oleh Pdp Immanuel Ginting.

Dalam renungan yang disampaikan Pdp Immanuel Ginting tentang teladan sosok Daniel yang menjadi berkat dalam kehidupannya dijelaskan bahwa teladan Daniel yang layak dipedomani. Daniel telah menjadi teladan meski tidak hidup di tengah bangsanya. Dalam keteladanannya namanya berubah menjadi Baltasar dari Daniel. Ia juga merubah bahasanya dari bahasa Ibrani ke Aramic. Ia juga tidak mau makan makanan Raja yang najis dan selalu berprinsip tetap teguh dan tidak terpengaruh dalam hidup di tengah-tengah bangsa lain. Oleh sebab itu jadilah teladan dalam kehidupanmu, dalam perkataan, tingkah laku dan jangan seorangpun menganggap engkau rendah karena muda.
Kebaktian kebangunan rohani tersebut diwarnai drama, tarian dan sejumlah kegiataan lain yang menyajikan sukacita bagi kaum muda ini. Acara ini dilanjutkan dengan refreshing rohani dengan perjalanan jejak salib di Salib Kasih Balige yang dipimpin Ketua Panitia KKR Kreasi Kaum Muda GKP Pusat di Medan, Novelin Elisabeth Hutahaean ST.

Sementara itu Pimpinan GKP Pusat di Medan Pdt Eliver Jony Hutahaean SH MMin menambahkan latar belakang digelarnya KKR Kreasi Kaum Muda GKP Pusat tersebut salah satunya karena keterbebanan masalah anak muda selama ini. Termasuk penyakit masyarakat dan kenakalan anak muda yang menyangkut narkoba, judi dan seks bebas. Kegiataan ini bertujuan untuk menguatkan kaum muda dalam iman dan kasih agar tidak terpengaruh dengan penyakit masyarakat. Solusinya dengan mengikuti teladan Daniel dalam tingkah laku dan prinsip hidup dan mengabaikan budaya materialistis, konsumtif dan hal-hal yang dapat menurunkan kualitas rohani, ujar Ketua Ketua DPD FOKKRINDO (Forum Komunitas Kristiani Indonesia) Sumut ini. (rahel sukatendel)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/