MEDAN,SUMUTPOS.CO-Memasuki tahun ketiga pengerjaan jalur ganda kereta api (KA) Medan-Kualanamu dan Medan-Brayan diprediksi akan selesai tahun 2018 semester II.
Tak tanggung-tanggung, proyek yang disetujui Menteri Perhubungan dengan pelaksana Dirjen Perkeretaapian juga sudah menggelontorkan dana sebesar Rp2,5 triliun sampai Rp3 triliun.
Hal tersebut sesuai dengan target Dirjen Perkeretaapian yang menargetkan seluruh jalur penambahan dan pembangunan di Sumut bisa digunakan tahun mendatang.
“Tahap sosialisasi mulai dari tahun 2014 sampai sekarang. Jadi untuk sekarang ini, kita bangun di tahun 2017 dan kita presdiksi seluruh jalur pembangunan kreta api bisa diselesaikan dan dapat digunakan pada tahun 2018 semester II,” terang Iskandar selaku Kepala Seksi Prasarana dan Keselamatan Balai Tehnik Perkeretaapian Wilayah Sumbagut kepada wartawan, Kamis (19/1) siang.
Sampai sekarang ini, sebut Iskandar, jalur ganda kereta api dari Kuala Namu, Aras Kabu Deli Serdang hingga memasuki Desa Bandar Kalipah dan Jalan Asia Medan sudah dalam tahap pemasangan PIER (tiang) sebanyak 300-an. Bahkan di kawasan itu, sudah rampak 2 bentang jalan layang yang dipasang.
“Di situ (kawasan Jalan Asia) 2 bentang untuk jalan layang sudah naik dan sepanjang dari Kualanamu ke Medan, semua ada sekitar 300-an lebih PIER (tiang) yang terpasang,” sebutnya.
Sedangkan untuk jalur pelebaran kawasan rel kereta api di Pulo Brayan menuju stasiun Medan, saat ini masih dilakukan penertiban bangunan yang berada di areal rel semula, berjarak 12 meter kiri serta 12 meter ke kanan.
Untuk jalur Pulo Brayan, lanjut Iskandar lagi akan direncanakan pembangunan, DECO atau tempat perbaikan dan pemberdayaan kereta api. Sedangkan tempat perbaikan kereta api di kantor stasiun Medan akan bergeser ke Brayan.
“Pelebaran di jalur Brayan nantinya diperuntukkan pembangunan (DECO). Artinya, tempat perbaikan kereta api yang selama ini berada di Stasiun Medan akan mengalami pemindahan ke Brayan. Jadi, jalur dari Brayan akan menuju ke stasiun Medan untuk dibuat di atasnya,” tambahnya.
Sejauh ini, pihak Dirjen perkretaapian yang juga terlibat di dalamnya PT. KAI Driver I Sumut yang dinaungi Kementerian BUMN, hampir merampungkan terobosan jalur ganda serta pelebaran lokasi.
Pun begitu, pihak Dirjen perkretaapian juga mengaku masih menyisakan beberapa kendala seperti penertiban bangunan milik warga.
“Kendala yang signifikan masih mengenai penertiban. Hal itu paling banyak terjadi di jalur Kualanamu-Medan. Namun di jalur tersebut, sudah terpasang tiang dan jembatan layang. Untuk total anggaran pembuatan jalan layang saja yang sudah terpakai sekitar 2 triliun,” pungkasnya.
Sementara, Manager Humas Divri I Sumut, Joni Martinus juga mengatakan hal serupa, terkait pengerjaan doble trayek jalur kereta api.
Kepada wartawan, dirinya juga sempat mengatakan, jika hak sepenuhnya mengenai progres perencanaan pembangunan tersebut dibidangi pihak dirjen perkeretaapian. (sor)