26 C
Medan
Saturday, November 23, 2024
spot_img

Kebersamaan Tandai Perdamaian di Inggris

Uskup Wolverhampton memuji masyarakat yang bergandengan tangan setelah terjadinya kekerasan terburuk sepanjang sejarah yang melanda Inggris. Rt Rev Clive Gregory menjadi saksi mata dari kerusuhan yang terjadi di West Bromwich dan Wolverhampton, dimana di kedua tempat tersebut ia melihat kerusuhan dan penjarahan di hari terakhir.

Ia mengatakan kedua daerah tersebut memperlihatkan dua realitas yang berbeda namun menjadi sisi sebenarnya dari Black Coutry dimana masyarakatnya menunjukkan rasa solidaritas yang tinggi.

“Kami telah melihat kehancuran dan ketakutan yang terjadi di tengah ketidakberdayaan hukum dan keserakahan,” ujarnya. “Tapi kami juga telah melihat bagaimana masyarakat bergandengan tangan memperbaiki dan membangun kembali apa yang telah rusak dan berdiri mendampingi mereka yang telah menjadi korban kekerasan. Di dalam kebersamaan inilah tampak wajah yang sebenarnya dari Black Country dan dari rasa solidaritas ini kami akan mendapatkan kekuatan untuk membangun masa depan yang lebih baik.”

Orang Kristen di seluruh Inggris berdoa dan membantu pembersihan. Banyak operasi yang bermunculan melalui Facebook dan Twitter. St Mary the Virgin church di Landsdowne Road, Tottenham, dimana kekerasan meletus, telah mendistribusikan makanan dan menyediakan air panas serta sarana untuk mengisi baterai telepon selular bagi para korban yang saluran listriknya telah terputus agar mereka dapat tetap terhubung dengan orang-orang terkasih.
Di Wolverhampton, rencananya akan menjadi kota pusat layanan, sementara di London ratusan orang Kristen berkumpul pada Sabtu di Westminster Methodist Central Hall untuk berdoa.

Uskup London, Dr Richard Chartres, mengatakan peristiwa di London sebagai sebuah peristiwa yang “mengerikan tapi tidak sepenuhnya tak terduga”. Ia mengatakan, “Apapun yang menjadi motivasi sebenarnya dari mereka yang telah membawa kekerasan terjadi di jalan-jalan kita, akan ada waktu yang tepat untuk dilakukannya analisis yang sederhana dan sebuah penilaian terhadap peranan budaya geng di ibukota.”

Kerusuhan dan kekerasan sejatinya hanya menimbulkan kerugian bagi banyak pihak. Meskipun mengutamakan kepentingan kelompok, tak seharusnya kepentingan itu pada akhirnya justru mendatangkan kerugian bagi banyak orang yang tidak terlibat di dalamnya.(cp/jc)

Uskup Wolverhampton memuji masyarakat yang bergandengan tangan setelah terjadinya kekerasan terburuk sepanjang sejarah yang melanda Inggris. Rt Rev Clive Gregory menjadi saksi mata dari kerusuhan yang terjadi di West Bromwich dan Wolverhampton, dimana di kedua tempat tersebut ia melihat kerusuhan dan penjarahan di hari terakhir.

Ia mengatakan kedua daerah tersebut memperlihatkan dua realitas yang berbeda namun menjadi sisi sebenarnya dari Black Coutry dimana masyarakatnya menunjukkan rasa solidaritas yang tinggi.

“Kami telah melihat kehancuran dan ketakutan yang terjadi di tengah ketidakberdayaan hukum dan keserakahan,” ujarnya. “Tapi kami juga telah melihat bagaimana masyarakat bergandengan tangan memperbaiki dan membangun kembali apa yang telah rusak dan berdiri mendampingi mereka yang telah menjadi korban kekerasan. Di dalam kebersamaan inilah tampak wajah yang sebenarnya dari Black Country dan dari rasa solidaritas ini kami akan mendapatkan kekuatan untuk membangun masa depan yang lebih baik.”

Orang Kristen di seluruh Inggris berdoa dan membantu pembersihan. Banyak operasi yang bermunculan melalui Facebook dan Twitter. St Mary the Virgin church di Landsdowne Road, Tottenham, dimana kekerasan meletus, telah mendistribusikan makanan dan menyediakan air panas serta sarana untuk mengisi baterai telepon selular bagi para korban yang saluran listriknya telah terputus agar mereka dapat tetap terhubung dengan orang-orang terkasih.
Di Wolverhampton, rencananya akan menjadi kota pusat layanan, sementara di London ratusan orang Kristen berkumpul pada Sabtu di Westminster Methodist Central Hall untuk berdoa.

Uskup London, Dr Richard Chartres, mengatakan peristiwa di London sebagai sebuah peristiwa yang “mengerikan tapi tidak sepenuhnya tak terduga”. Ia mengatakan, “Apapun yang menjadi motivasi sebenarnya dari mereka yang telah membawa kekerasan terjadi di jalan-jalan kita, akan ada waktu yang tepat untuk dilakukannya analisis yang sederhana dan sebuah penilaian terhadap peranan budaya geng di ibukota.”

Kerusuhan dan kekerasan sejatinya hanya menimbulkan kerugian bagi banyak pihak. Meskipun mengutamakan kepentingan kelompok, tak seharusnya kepentingan itu pada akhirnya justru mendatangkan kerugian bagi banyak orang yang tidak terlibat di dalamnya.(cp/jc)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/