MEDAN-Aksi liar dan brutal geng motor nakal nampaknya makin menjadi. Selain merusak dua pos polisi beberapa waktu lalu, ada geng motor yang sudah memasang target menganiaya polisin
Hal ini terungkap ketika anggota Mapolsekta Sunggal menciduk dan memeriksa tujuh anggota Genk Motor Cekak Merah Generasi 1 (CKM G1), Jumat (26/8).
Penangkapan ketujuh anggota geng yang sering mangkal di kawasan Jalan Gagak Hitam sekitarnya itu atas laporan korban penganiayaan, Septian Adam (16). Warga Jalan Tajung Anom Gang Keluarga, Desa Tajung Anom, Kecamatan Sunggal Deli Serdang tersebut dihajar anggota CKM G1, Kamis (17/8), pukul 23.00 WIB.
Polisi kemudian menciduk tujuh anggota geng motor bernama Riki Harvi Tarigan (17), Affan Firdaus Darmawan Als Affan (19), Muhammad Fauzi Als Ozi (18), Parlindungan Simanjuntak alias Lindung (18), Hendro Raymond Jhosua Als Hendro (20), Dodi Pranoto alias Dodi (19), dan Paskalius Boang Manalu alias Iyus (19).
—
Yang mengejutkan polisi, kepada petugas juru periksa, anggota geng motor ini mengungkapkan semboyannya: Berantas Polisi, Perbanyak Community. Para tersangka mengungkapkan, geng ini dicetuskan dan didirikan SL (20), yang masih diburu polisi delapan bulan lalu. SL menjadi pemimpin geng dan wakilnya PA (20), juga buron.
“Dia (SL) cerita pernah ditilang polisi, Bang. Makanya dia benci sama polisi. Mungkin itulah makanya dibuat slogan ini,” ujar Riki di Mapolsek Sungal, kemarin. Menurut Riki, anggota geng ini hampir 40 orang. “Masih sikitnya kami Bang. Gak nyampelah 40 orang,” ujarnya.
Hendro Raimon alias Hendro mengceritakan, proses perekrutan anggota geng cukup dengan mangkal di kawasan Ring Road. “Kita ngumpul-ngumpul aja di Ring Road Bang, gabung-gabung. Baru di situ kita bilang sama kawan-kawan, gak ada dipaksa kok,” ujar lelaki berbadan kurus berkulit legam ini.
Hendro mengaku pihaknya belum pernah menganiaya polisi. Namun, dengan nada pelan, Hendro mengatakan bahwa SL pernah mengatakan, geng motor itu sudah menargetkan akan menganiaya polisi. “Aku benci kali sama polisi. Tengok aja suatu saat pasti nanti kuembat polisi,” ujar SL seperti ditirukan Hendro.
Terpisah, Kapolsek Sunggal AKP M Budi Hendrawan, Sik didampingi Kanit Reskrimnya AKP Victor Ziliu, Sik mengatakan, pihaknya masih terus memburu SL dan PA. “Masih kita kejar otaknya ini,” ujar M Budi Hendrawan.
—
Dipaparkan Budi Hendrawan, ke tujuh pemuda itu bersama teman-temannya memang pernah menganiaya Septian di Jalan Flamboyan Raya/Simpang Pemda Tanjung Sari, Kecamatan Medan Selayang. Ketika itu, Septian menuju Jalan Ring Road Sunggal dan puluhan anak muda bersepeda motor tanpa mengenakan helm, memberhentikan Septian dan menggebukinya. Mereka diduga kuat dari geng CKM G1.
Puas menganiaya, sejumlah pria itu meninggalkan Septian dengan wajah memar-memar dan tangan luka. Kejadian ini pun langsung diberitahukan masyarakat setempat kepada polisi di Mapolsek Sunggal. Namun, saat polisi turun ke TKP, para penyerang sudah lari menuju arah Tanjung Anom, melewati Pantai Bokek, Tajung Selamat, Medan Selayang.
Malam itu juga, Septian langsung membuat Laporan Pengaduanya ke Mapolsek Sunggal, setelah terlebih dahulu melakukan Visum ke RSU Binakasih Sunggal.
Dalam keteranganya kepada juru periksa (juper) Mapolsek Sunggal, Septian mengaku mengenal seorang dari kawanan pengendara sepeda motor yang memukulinya bernama Riki Harvi Tarigan (17).
Mendengar perkataan Septian, polisi berpakaian sipil mencokok Riki, warga Jalan Tanjung Anom, Sabtu (23/8) malam pukul 23.00 WIB dikawasan Jalan Ring Road.
Kepada polisi, Riki menyebutkan nama-nama anggota geng motornya, yang menganiaya Septian kala itu. Pengejaran dan penangkapan pelaku lain pun dilakukan. Mereka diduga dikomandoi, SL (20) dan diduga sudah mengetahui diincar polisi. Markas mereka di Jalan Tanjong Anom, Gang Bahrum sudah sering kosong.
Kamis (25/8) pukul 21.00 WIB, polisi pun berhasil mengendus keberadaan para geng motor ini. Mereka diketahui memasuki sebuah warung kosong di Gang Bahrum, Tajung Anom. Polisi tanpa kesulitan mengamankan Affan Firdaus Darmawan Als Affan (19), warga Jalan Sei Mencirim, Komplek BTN Suka Maju, Blok-AD No 16, Sunggal. Kemudian, Muhammad Fauzi Als Ozi (18), warga Jalan Sawit Raya, Perumnas Simalingkar, Medan Tuntungan.
Parlindungan Simanjuntak alias Lindung (18), warga Jalan Tanjung Selamat, Gang Senakma, Medan Selayang. Hendro Raymond Jhosua Als Hendro (20), warga Jalan Karya VII, Desa Helvetia, Sunggal. Dodi Pranoto alias Dodi (19), warga Jalan Seroja Raya, Gang Seroja IV No 3, Kecamatan Medan Permai dan Paskalius Boang Manalu alias Iyus (19), warga Jalan Flamboyan Raya, Simpang Melati Gang Inpres No 17 Medan Selayang.
Di ruangan juper, Mapolsek Sunggal, Riki membenarkan bahwa mereka pernah memukuli Septian. “Rame kami bang. Bukan cuma kami ini aja,” ujar lelaki berbadan kecil ini.
Dengan raut muka lesu, tujuh ABG yang sudah digundulin itu mengaku menghajar Septian tanpa sebab. “Enak gitu bang. Apalagi rame-rame. Makanya asal ada orang disamping yang bukan anggota kita, enak kali mukulinya,” ujar Riki. (mag-7)