JAKARTA- Angga Pratama/Ryan Agung Saputro baru saja mengukir prestasi. Keduanya sukses menjadi juara ganda putra dalam Vietnam Grand Prix 2011 pekan lalu.
Sayang, dalam Taiwan Gold Grand Prix yang dilaksanakan 6-11 September mendatang, keduanya harus absen. PB PBSI tidak memberangkatkan pasangan yang kini menempati peringkat 18 BWF (Federasi Bulu Tangkis Dunia) tersebut.
Alasannya menyimpan tenaga setelah keduanya tampil berturut-turut di ajang universiade dan di Vietnam. “Mereka ini juga bagian dari atlet proyeksi masa depan Indonesia. Masih banyak kejuaraan lainyang harus mereka ikuti, jadi sekarang istirahat dulu, member kesempatan pebuu tangkis muda lainnya untuk menyamai prestasi Angga/Ryan,” kata Kabid Binpres PB PBSI Hadi Nasri saat dihubungi kemarin (2/9).
Di Vietnam, Indonesia meraih dua gelar. Selain Angga/Ryan, posisi terhormat jatuh ke tangan pasangan ganda putri Anneke Feinya Agustin/Nitya Krishinda Maheswari.
Hadi Nasri pun menjelaskan bahwa pihaknya mendapatkan tambahan semangat dan kepercayaan diri seiring raihan prestasi di Vietnam. Terlebih lagi, mereka yang meraih gelar merupakan pebulu tangkis pelapis tim utama di PBSI.
“Ini cukup bagus buat anak-anak muda. Mereka berusaha menunjukkan dan memulai langkah bahwa mereka siap untuk menggantikan senior mereka kelak. Bermain dengan lawan yang selevel, mereka ternyata berhasil,” ucapnya.
Apalagi, dalam kejuaraan Taiwan Terbuka yang dilaksanakan di Sinjhuang ini, Cipayung, markas pelatnas PB PBSI, kembali mengirimkan kombinasi pebulu tangkis senior-pelapis. Harapannya, agar terjadinya regenerasi pebulu tangkis bisa terwujud.
Dengan dikirimkan ke kejuaraan ini, pebulu tangkis muda pun semakin matang. Namun, kali ini PBSI terlihat lebih serius.
Dengan status kejuaraan sebagai Grand Prix Gold (level bergengsi kejuaraan Grand Prix), mereka mengirimkan beberapa pebulu tangkis topnya. Khususnya di nomor tunggal putra, putri, ganda putri, dan ganda campuran.
Nama-nama seperti Simon Santoso, Dyonisius Hayom Rumbaka, Meiliana Jauhari/ Greysia Polii, Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir, Fran Kurniawan/Pia Zebadiah semuanya diberangkatkan.
“Kami bukan cuma mencari gelar disini. Tapi, bagaimana caranya agar mereka terus bisa bersaing dalam pengumpulan poin untuk bisa turut tampil pada Olimpiade London 2012 nanti,” terang lelaki 62 tahun tersebut.
Menurutnya, saat ini posisi-posisi pebulu tangkis Indonesia masih belum aman untuk bisa menuju London yang mensyaratkan minimal berada pada posisi peringkat 16 besar dunia untuk berangkat.
Itu juga berlaku bagi para pebulu tangkis pelapis. Nama-nama muda seperti Rendy Sugiarto/Afiat Yuris Wirawan, Agripina/Markus, dan Dell Destiara Haris/Sucy Rizky Andini juga dibawa. Tujuannya, agar mereka juga bisa bersaing untuk masuk pada peringkat 16 besar dunia.
“Kalau bisa Indonesia harus mengirimkan sebanyak-banyaknya wakil ke olimpide nanti. Perkara bisa apa tidak, yang penting sudah usaha. Tidak akan sia-sia karena yang muda ini juga mendapatkan banyak pengalaman, semakin matang,” terangnya. (aam/diq/jpnn)