25 C
Medan
Tuesday, November 26, 2024
spot_img

Salak Tapsel kian Memikat

MEDAN-Sangat banyak kreativitas masyarakat Sumut yang hasilnya bisa menembus pasar Nasional. Termasuk olahan salak dari Tapsel yang dikelola Koperasi Agrina.
Olahan salak ini telah dibuat bermacam hasil karya inovasi berupa makanan. Yakni dodol, kurma, kripik, agar-agar, sirup, madu dan minuman energi Nagogo Drink.

Marketing olahan salak ini, Khairul Iksan menjelaskan, sebelum olahan salak ini mulai dipasarkan pada 2008, pihak Koperasi Agrina melakukan penelitian selama setahun. “Satu tahun itu, kita berusaha mencari inovasi apa saja yang bisa dihasilkan dari olahan salak ini,” terangnya, Jumat (23/9).

Namun, begitu hasil hingga saat ini menurut Iksan belum begitu memuaskan. “Kita merasa hasil yang sudah kita ciptakan hingga saat ini masih belum maksimal. Karenanya kita akan terus berinovasi untuk mendapatkan hasil yang bakal digandrungi semua level baik itu anak-anak dan orangtua,” jelasnya.

Iksan menuturkan, untuk olahan salak ini, salak yang dipakai merupakan salak dari Parsalakan Tapsel. “Olahan salak ini sudah kita pasarkan di Tabagsel seperti Sidimpuan, Madina, Palas, Paluta, Medan, Pekan Baru,  Sibolga, Parapat, Palembang dan Jakarta.

Iksan juga menerangkan, hasil olahan salak ini sama sekali tak mengandung bahan pengawet. “Jadi baik untuk kesehatan. Olahan salak ini juga rata-rata mengandung vitamin C, B1, zat besi, fosfor, kalsium, karbohidrat, protein dan kalori dengan takaran dan proporsi yang cukup.

Adapun harga masing-masing item olahan salak ini adalah dodol salak Rp10 ribu, kurma salak Rp13 ribu, kripik salak Rp15 ribu, agar-agar salak Rp7500, sirup salak Rp35 ribu, madu salak Najago Rp15 ribu dan minuman energi Nagogo Drink Rp5 ribu. (saz)

MEDAN-Sangat banyak kreativitas masyarakat Sumut yang hasilnya bisa menembus pasar Nasional. Termasuk olahan salak dari Tapsel yang dikelola Koperasi Agrina.
Olahan salak ini telah dibuat bermacam hasil karya inovasi berupa makanan. Yakni dodol, kurma, kripik, agar-agar, sirup, madu dan minuman energi Nagogo Drink.

Marketing olahan salak ini, Khairul Iksan menjelaskan, sebelum olahan salak ini mulai dipasarkan pada 2008, pihak Koperasi Agrina melakukan penelitian selama setahun. “Satu tahun itu, kita berusaha mencari inovasi apa saja yang bisa dihasilkan dari olahan salak ini,” terangnya, Jumat (23/9).

Namun, begitu hasil hingga saat ini menurut Iksan belum begitu memuaskan. “Kita merasa hasil yang sudah kita ciptakan hingga saat ini masih belum maksimal. Karenanya kita akan terus berinovasi untuk mendapatkan hasil yang bakal digandrungi semua level baik itu anak-anak dan orangtua,” jelasnya.

Iksan menuturkan, untuk olahan salak ini, salak yang dipakai merupakan salak dari Parsalakan Tapsel. “Olahan salak ini sudah kita pasarkan di Tabagsel seperti Sidimpuan, Madina, Palas, Paluta, Medan, Pekan Baru,  Sibolga, Parapat, Palembang dan Jakarta.

Iksan juga menerangkan, hasil olahan salak ini sama sekali tak mengandung bahan pengawet. “Jadi baik untuk kesehatan. Olahan salak ini juga rata-rata mengandung vitamin C, B1, zat besi, fosfor, kalsium, karbohidrat, protein dan kalori dengan takaran dan proporsi yang cukup.

Adapun harga masing-masing item olahan salak ini adalah dodol salak Rp10 ribu, kurma salak Rp13 ribu, kripik salak Rp15 ribu, agar-agar salak Rp7500, sirup salak Rp35 ribu, madu salak Najago Rp15 ribu dan minuman energi Nagogo Drink Rp5 ribu. (saz)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/