Evaluasi Kekalahan Nadine di Miss Universe
Pada 18 September lalu, Putri Indonesia 2010 Nadine Alexandra Dewi Ames, 20, pulang ke Indonesia. Nadine telah menuntaskan tugasnya mengikuti kontes kecantikan Miss Universe di Brazil.
Dia memang tidak membawa gelar apa pun. Impiannya untuk lolos 16 besar juga kandas. Kecewa pasti. Terlebih, Nadine merasa telah tampil maksimal.
“Saya sudah merasa menampilkan yang terbaik. Saya melakukan semuanya dengan seluruh kemampuan. 100 persen deh. Tapi, ternyata itu belum cukup,” ungkapnya kecewa.
Nadine merasa telah mengecewakan banyak orang yang telah mendukungnya. Ketika malam final, Nadine merasa memiliki kesempatan untuk masuk 16 besar. “Bukan bermaksud sombong, tapi ketika itu saya merasa punya chance. Ternyata, tidak. Ya, thats it. Hilang kesempatan saya,” ucap perempuan berdarah Inggris-Solo itu kemarin (27/9) saat ditemui di Graha Mustika Ratu, Pancoran, Jakarta.
Sebelum berangkat ke ajang Miss Universe, Nadine meminta saran kepada Artika Sari Devi, Putri Indonesia 2004 yang berhasil lolos 15 besar di ajang Miss Universe 2005. Istri musisi Baim itu menyarankan Nadine harus ramah kepada siapa pun.
“Iya, Artika bilang be friendly to everyone. Mulai dari waitress, bellboy, bodyguard, pokoknya siapa saja. Buat saya, itu bukan hal sulit karena pada dasarnya saya orangnya friendly. Sama anak-anak produksi yang selalu mengikuti kami dengan kameranya, saya juga kenal. Cuma, level persaingan di ajang ini memang sangat tinggi,” jelasnya.
“Tapi, sudahlah. Tak perlu menyesal,” kata Nadine. Toh, di Brazil dia mendapatkan banyak pengalaman baru. Yang paling terkesan adalah ketika mengunjungi sebuah sekolah tari samba di Sao Paulo. “Saya sempat mencoba ikut latihan tari samba di sana. Itu kunjungan yang paling menyentuh. Dulu itu sekolah khusus untuk anak jalanan,” ceritanya.
Setelah mengikuti Miss Universe, berarti masa tugas Nadine sebagai Putri Indonesia sebentar lagi selesai. Posisinya akan digantikan oleh Putri Indonesia yang baru. Rencana Nadine selanjutnya adalah melanjutkan kuliah dan meraih mimpi sebagai sutradara. Hanya, dia tidak melanjutkan kuliahnya di Bath Spa University London. Nadine memilih untuk pindah kuliah di Filipina.
“Setelah saya pikir, di Bath Spa University lebih banyak teorinya. Sedangkan, di Filipina ada satu sekolah, masih berhubungan dengan film juga, yang lebih banyak praktiknya. Saya akan ambil yang itu saja tahun depan,” tuturnya. (jan/c6/ayi/jpnn)