Masih ingat kasus perampokan Rp150 juta di Indomaret Jalan KL Yos Sudarso, Simpang Kantor, Kecamatan Medan Labuhan? Kini Polres Pelabuhan Belawan terus melakukan penyelidikan untuk mengungkap pelaku perampokan tersebut.
PERKEMBANGAN terbaru, Polres Pelabuhan Belawan akan melibatkan pasukan anti teror Densus 88. Apakah pelaku dari jaringan teroris?
“Saya belum bisa jawab mas. Intinya masih terus kita kembangkan,” Kasat Reskrim Polres Pelabuhan Belawan, AKP Jerico Lavian Chandra, Rabu (8/8).
Jerico mengaku, kasus perampokan yang terjadi April 2018 lalu menjadi prioritas pihaknya untuk diungkap. Oleh sebab itu, polisi bekerja sama dengan Densus 88 untuk melacak pelaku.
“Foto yang kita ambil dari TKP, itu akan menjadi bukti dasar untuk mengejar pelaku. Ini merupakan prioritas kami, mudah – mudahan dalam waktu dekat ini pelaku bisa kita ungkap,” kata Jerico didampingi Kapolres Pelabuhan Belawan, AKBP Ikhwan Lubis.
Apakah senjata yang digunakan pelaku adalah organik? Jerico membenarkan. Dia menduga, senjata itu adalah eks kombatan di Aceh. “Senjata itu SS1 organik. Makanya kita terus melakukan penyelidikan. Kita belum bisa simpulkan pelaku dari mana. Untuk itu terus kita kembangkan di lapangan,” terang Jerico.
Sebelumnya, Kriminolog Redyanto Sidi SH MH sangat menyayangkan aparat penegak hukum yang tidak mampu mengungkap pelaku.
Padahal, dari rekaman CCTV, ciri – ciri pelaku sudah jelas diketahui dan sangat mudah untuk diungkap. “Ini membuktikan, aparat penegak hukum tidak serius atau belum maksimal mengungkap pelaku. Karenanya akan memberikan rasa khawatir bagi masyarakat dengan bebasnya pelaku berkeliaran,” ungkap Redyanto.(fac/ala)
Masih ingat kasus perampokan Rp150 juta di Indomaret Jalan KL Yos Sudarso, Simpang Kantor, Kecamatan Medan Labuhan? Kini Polres Pelabuhan Belawan terus melakukan penyelidikan untuk mengungkap pelaku perampokan tersebut.
PERKEMBANGAN terbaru, Polres Pelabuhan Belawan akan melibatkan pasukan anti teror Densus 88. Apakah pelaku dari jaringan teroris?
“Saya belum bisa jawab mas. Intinya masih terus kita kembangkan,” Kasat Reskrim Polres Pelabuhan Belawan, AKP Jerico Lavian Chandra, Rabu (8/8).
Jerico mengaku, kasus perampokan yang terjadi April 2018 lalu menjadi prioritas pihaknya untuk diungkap. Oleh sebab itu, polisi bekerja sama dengan Densus 88 untuk melacak pelaku.
“Foto yang kita ambil dari TKP, itu akan menjadi bukti dasar untuk mengejar pelaku. Ini merupakan prioritas kami, mudah – mudahan dalam waktu dekat ini pelaku bisa kita ungkap,” kata Jerico didampingi Kapolres Pelabuhan Belawan, AKBP Ikhwan Lubis.
Apakah senjata yang digunakan pelaku adalah organik? Jerico membenarkan. Dia menduga, senjata itu adalah eks kombatan di Aceh. “Senjata itu SS1 organik. Makanya kita terus melakukan penyelidikan. Kita belum bisa simpulkan pelaku dari mana. Untuk itu terus kita kembangkan di lapangan,” terang Jerico.
Sebelumnya, Kriminolog Redyanto Sidi SH MH sangat menyayangkan aparat penegak hukum yang tidak mampu mengungkap pelaku.
Padahal, dari rekaman CCTV, ciri – ciri pelaku sudah jelas diketahui dan sangat mudah untuk diungkap. “Ini membuktikan, aparat penegak hukum tidak serius atau belum maksimal mengungkap pelaku. Karenanya akan memberikan rasa khawatir bagi masyarakat dengan bebasnya pelaku berkeliaran,” ungkap Redyanto.(fac/ala)