26.7 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Patahkan Tudingan Anti Ulama

Presiden Jokowi dan Ma’ruf Amin.

JAKARTA, SUMUTPOS.CO – KEPUTUSAN Joko Widodo (Jokowi) memilih Ma’aruf Amin sebagai Cawapres direspon positif oleh partai koalisi di Sumatera Utara. Pilihan itu juga dianggap, mematahkan tudingan tentang kriminalisasi ulama.

Ketua DPW PPP Sumut Yulizar Parlagutan Lubis menyambut baik putusan Jokowi memilih KH Ma’ruf Amin sebagai calon Wakil Presiden RI. Menurutnya, pilihan tersebut menghapuskan pikiran negatif dan buruk sangka kepada partai Islam seperti merekan
Sebab secara Nasional, pihaknya juga sudah menjadikan nama Ketua MUI itu untuk diusulkan mendampingi Jokowi di Pilpres 2019.

“Inilah yang disebut siyasah, politik jangka panjang, bukan sesaat. Kita berpikir ke depan. Sekarang siapa yang membantah kalau Jokowi itu jauh dari umat? Karena apa yang dijalaninya, bukan politik yang baru muncul,” ujar Yulizar kepada Sumut Pos, Kamis (9/8) usai deklarasi di Jakarta.

Pilihan ini juga menurutnya telah meruntuhkan klaim yang selama ini muncul dan menyebutkan Jokowi tidak berpihak kepada ulama, kriminalisasi ulama dan sebagainya. Hal ini pula yang digarisbawahi pria yang akrab disapa Puli ini, sebagai isu yang dapat memecah belah persatuan dan kesatuan.

“Kita sami’na wa atho’na (kami mendengar dan kami patuh). Karena bagi PPP ini bukan barang baru. Nama beliau (KH Ma’ruf Amin) sudah diutarakan Ketua Umum kami, Romahurmuziy, sejak 2017 lalu. Jadi ini apresiasi kita, ulama diangkat sebagai cawapres,” katanya.

Sementara dari PDI Perjuangan, Sutrisno Pangaribuan mengatakan, partai mereka yang menurutnya sebagai kelanjutan dari cita-cita Bung Karno, secara konsisten memadukan kelompok Nasionalis dan Islam, bukan Nasionalis Religius. Pasangan Soekarno Hatta, Megawati-Hamzah Haz, Megawati-KH Hasyim Muzadi, Jokowi-JK, hingga Jokowi Ma’ruf Amin.

“Pasca Pilkada DKI, ada tuduhan kepada Jokowi sebagai Presiden pembenci ulama, kriminalisasi ulama, jauh dari Islam. Sejak hari ini, seluruh tuduhan, fitnah, hoax terhadap itu, gugur,” katanya.

Poin selanjutnya menurut Sutrisno, Jokowi dan PDI Perjuangan menyadari bahwa Islam sebagai Agama dan keyakinan, termasuk di dalamnya nilai, rahmat dan kekuatan bagi Indonesia. Begitu juga eksistensi organisasi massa, sehingga dibutuhkan keahlian untuk mengonsolidasikan kekuatannya untuk membangun Indonesia.

“Bagaimana seorang KH Ma’ruf amin mengakar di NU, dan punya pengalaman memimpin MUI, sehingga kedua pengalaman itu menjadikan beliau diterima di ormas besar itu, juga di kalangan organisasi Islam yang lain. Tujuannya bukan sekedar kemenangan di pilpres, tetapi konsolidasi pasca pilpres akan lebih mudah, sehingga pemerintahan stabil,” tegasnya.

Dengan putusan ini kata Sutrisno, PDIP di Sumut siap membangun sinergi dengan seluruh parpol pengusung dan pendukung, bersama ormas serta para relawan. Bahkan dirinya optimis Jokowi-Ma’ruf bisa menang 70 persen di Sumut.

Ketua DPW PKB Sumut Ance Selian mengatakan jika pilihan Jokowi menunjuk KH Ma’arif Amin adalah tepat. Apalagi nama tokoh tersebut merupakan satu dari sejumlah petinggi NU yang mendeklarasikan berdirinya Partai Kebangkitan Bangsa di era reformasi. Begitu juga sebagai Ketua Dewan Syuro mereka yang pertama. “Yang pasti kita semua akan kerja penuh memenangkan pasangan Join (Jokowi-Ma’ruf Amin) di pilpres 2019,” kata Ance yang memberikan singkatan dari dua nama itu.

Wakil Ketua Partai Golkar Sumut Hanafiah Harahap mengatakan, keputusan Jokowi tersebut merupakan yang terbaik dan harus diterima dengan lapang dada oleh semua parpol koalisi yang mendukung Jokowi dua periode. “Beliau (Jokowi) kan sudah menerangkan secara terbuka kepada publik dalam konferensi pers tadi.

Disampaikan bahwa keputusan tersebut sudah dengan pertimbangan matang dan terukur. Dimana telah meminta pandangan dari seluruh kalangan, termasuk pimpinan tertinggi parpol koalisi,” katanya kepada Sumut Pos, tadi malam.

Presiden Jokowi dan Ma’ruf Amin.

JAKARTA, SUMUTPOS.CO – KEPUTUSAN Joko Widodo (Jokowi) memilih Ma’aruf Amin sebagai Cawapres direspon positif oleh partai koalisi di Sumatera Utara. Pilihan itu juga dianggap, mematahkan tudingan tentang kriminalisasi ulama.

Ketua DPW PPP Sumut Yulizar Parlagutan Lubis menyambut baik putusan Jokowi memilih KH Ma’ruf Amin sebagai calon Wakil Presiden RI. Menurutnya, pilihan tersebut menghapuskan pikiran negatif dan buruk sangka kepada partai Islam seperti merekan
Sebab secara Nasional, pihaknya juga sudah menjadikan nama Ketua MUI itu untuk diusulkan mendampingi Jokowi di Pilpres 2019.

“Inilah yang disebut siyasah, politik jangka panjang, bukan sesaat. Kita berpikir ke depan. Sekarang siapa yang membantah kalau Jokowi itu jauh dari umat? Karena apa yang dijalaninya, bukan politik yang baru muncul,” ujar Yulizar kepada Sumut Pos, Kamis (9/8) usai deklarasi di Jakarta.

Pilihan ini juga menurutnya telah meruntuhkan klaim yang selama ini muncul dan menyebutkan Jokowi tidak berpihak kepada ulama, kriminalisasi ulama dan sebagainya. Hal ini pula yang digarisbawahi pria yang akrab disapa Puli ini, sebagai isu yang dapat memecah belah persatuan dan kesatuan.

“Kita sami’na wa atho’na (kami mendengar dan kami patuh). Karena bagi PPP ini bukan barang baru. Nama beliau (KH Ma’ruf Amin) sudah diutarakan Ketua Umum kami, Romahurmuziy, sejak 2017 lalu. Jadi ini apresiasi kita, ulama diangkat sebagai cawapres,” katanya.

Sementara dari PDI Perjuangan, Sutrisno Pangaribuan mengatakan, partai mereka yang menurutnya sebagai kelanjutan dari cita-cita Bung Karno, secara konsisten memadukan kelompok Nasionalis dan Islam, bukan Nasionalis Religius. Pasangan Soekarno Hatta, Megawati-Hamzah Haz, Megawati-KH Hasyim Muzadi, Jokowi-JK, hingga Jokowi Ma’ruf Amin.

“Pasca Pilkada DKI, ada tuduhan kepada Jokowi sebagai Presiden pembenci ulama, kriminalisasi ulama, jauh dari Islam. Sejak hari ini, seluruh tuduhan, fitnah, hoax terhadap itu, gugur,” katanya.

Poin selanjutnya menurut Sutrisno, Jokowi dan PDI Perjuangan menyadari bahwa Islam sebagai Agama dan keyakinan, termasuk di dalamnya nilai, rahmat dan kekuatan bagi Indonesia. Begitu juga eksistensi organisasi massa, sehingga dibutuhkan keahlian untuk mengonsolidasikan kekuatannya untuk membangun Indonesia.

“Bagaimana seorang KH Ma’ruf amin mengakar di NU, dan punya pengalaman memimpin MUI, sehingga kedua pengalaman itu menjadikan beliau diterima di ormas besar itu, juga di kalangan organisasi Islam yang lain. Tujuannya bukan sekedar kemenangan di pilpres, tetapi konsolidasi pasca pilpres akan lebih mudah, sehingga pemerintahan stabil,” tegasnya.

Dengan putusan ini kata Sutrisno, PDIP di Sumut siap membangun sinergi dengan seluruh parpol pengusung dan pendukung, bersama ormas serta para relawan. Bahkan dirinya optimis Jokowi-Ma’ruf bisa menang 70 persen di Sumut.

Ketua DPW PKB Sumut Ance Selian mengatakan jika pilihan Jokowi menunjuk KH Ma’arif Amin adalah tepat. Apalagi nama tokoh tersebut merupakan satu dari sejumlah petinggi NU yang mendeklarasikan berdirinya Partai Kebangkitan Bangsa di era reformasi. Begitu juga sebagai Ketua Dewan Syuro mereka yang pertama. “Yang pasti kita semua akan kerja penuh memenangkan pasangan Join (Jokowi-Ma’ruf Amin) di pilpres 2019,” kata Ance yang memberikan singkatan dari dua nama itu.

Wakil Ketua Partai Golkar Sumut Hanafiah Harahap mengatakan, keputusan Jokowi tersebut merupakan yang terbaik dan harus diterima dengan lapang dada oleh semua parpol koalisi yang mendukung Jokowi dua periode. “Beliau (Jokowi) kan sudah menerangkan secara terbuka kepada publik dalam konferensi pers tadi.

Disampaikan bahwa keputusan tersebut sudah dengan pertimbangan matang dan terukur. Dimana telah meminta pandangan dari seluruh kalangan, termasuk pimpinan tertinggi parpol koalisi,” katanya kepada Sumut Pos, tadi malam.

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/