26 C
Medan
Saturday, November 23, 2024
spot_img

Smartfren, Asli 4G

ist
APLIKASI: Pengguna Smartfren saat menunjukkan aplikasi My Smartfren di gadget yang dimilikinya.

Smartfren menjadi satu-satunya provider yang memberikan jaringan full 4G untuk seluruh pelanggan. Pilihan Smartfren untuk kosentrasi pada jaringan 4G setidaknya terbukti, dengan bertambahnya pelanggan pengguna 4G sejak satu tahun terakhir ini
di Sumatera Utara.

Regional Head North Sumatera Smartfren Telecom, Jefry Batubara mengatakan ada kenaikan pengguna Smartfren di Medan pada umumnya, dan Sumatera Utara pada khususnya. Hal ini dikarenakan Smartfren terus memberikan edukasi tentang jaringan kepada masyarakat.

“Ada kenaikan, dan hal itu sangat kita syukurin karena masyarakat sudah mulai memahami dengan yang namanya 4G. Berbicara tentang 4G itu bukan hanya kecepatan download dan lainnya. Tetapi tentang kualitas dunia internet,” ujarnya.

Bulan Juni 2018 yang lalu, OpenSignal memberikan update terbaru terkait kondisi jaringan seluler Indonesia. Laporan bertajuk Kondisi Jaringan Seluler ini mengambil sampel pada 1 Februari sampai 1 Mei 2018 pada 1,2 juta lebih perangkat seluler.

Dari laporan tersebut, menyatakan untuk jaringan 4G nya, Smartfren lebih unggul bila dibandingkan dengan provider sebelumnya. Bahkan, dalam ketersediaan 4G, Smartfren bahkan sudah di enam kota besar, Bandung, Jakarta, Makassar, Medan, Semarang, dan Surabaya.

Yang paling mengejutkan adalah, ternyata Smartfren berhasil menyaingi provider lain dalam kategori kecepatan download secara keseluruhan di kota-kota besar Indonesia seperti Jakarta, Surabaya, Makassar, dan Semarang. Dalam kategori ini, tercatat Smartfren memiliki kecepatan  9.83Mbps, kemudian disusul provider lain dengan kecepatan 8.42Mbps.

Pengguna Smartfren, Hermansyah menyatakan bahwa dirinya sudah menggunakan mengganti kartu providernya dan beraih untuk menggunakan Smartfren. Hal ini dikarenakan dirinya sudah sangat puas dengan semua pelayanan yang diberikan.

“Gini, semua yang ditawarkan oleh Smartfren itu yang saya butuhkan, misalnya kuota, kecepatan, dan lainnya. Dan saya tidak merasa tertipu dengan menggunakan Smartfren, karena mereka benar-benar 4G,” ujar warga yang tinggal di kawasan Setia Budi ini.

Sebelum menggunakan Smartfren, dirinya menggunakan provider yang berwarna merah juga. Karena dirinya tergiur dengan bonus nonton atau streaming. Ternyata, bonus yang ditawarkan tidak sempat digunakan. Dan akhirnya bonus itupun tidak berguna.

“Dan setelah saya baca lebih lanjut, ternyata pelayanan yang diberikan tidak sepenuhnya 4G. Lebih banyak diberikan 3G nya. Ini yang sempat membuat saya bertanya-tanya kenapa gadget saya sering ‘lola’ (lambat, red) kalau sedang streaming atau download,” jelasnya.

Dan setelah berbulan-bulan menggunakan Smartfren, Hermansyah tidak pernah merasakan sedikitpun penyesalan. Penyesalan yang dirasakannya hanyalah karena dirinya sedikit terlambat menggenal dan menggunakan Smartfren.

Penyesalan itu muncul saat dirinya harus mendokumentasikan sebuah kegiatan alam di kawasan Tapanuli Utara.

Sebelum menggunakan Smartfren, untuk mengupload sebuah foto, dirinya membutuhkan waktu hamper 1 jam. Tetapi, sejak mengenal Smartfren, pekerjaan untuk mengupload 10 foto tidak sampai 1 jam.

“Pekerjaan saya sebagai fotografer membuat saya harus selalu berpergian ke berbagai wilayah di Sumatera Utara. Sebelum mengenal Smartfrren, sinyal di gadget saya menyatakan sinyal 3G. Tetapi, begitu Smartfren, tetap 4G. Proud to Smartfren. Saya senang karena sudah menjadi pelanggannya,” lanjutnya.

Nah, masyarakan mungkin masih mengatakan bahwa kuota Smartfren mahal, tetapi ternyata bila dibandingkan dengan semua provider, Smartfren lebih murah dengan fasilitas full 4G. Karena hanya Rp60 ribu, maka pelanggan bisa internetan sepuasnya sepanjang hari selama 1 bulan. (ram)

ist
APLIKASI: Pengguna Smartfren saat menunjukkan aplikasi My Smartfren di gadget yang dimilikinya.

Smartfren menjadi satu-satunya provider yang memberikan jaringan full 4G untuk seluruh pelanggan. Pilihan Smartfren untuk kosentrasi pada jaringan 4G setidaknya terbukti, dengan bertambahnya pelanggan pengguna 4G sejak satu tahun terakhir ini
di Sumatera Utara.

Regional Head North Sumatera Smartfren Telecom, Jefry Batubara mengatakan ada kenaikan pengguna Smartfren di Medan pada umumnya, dan Sumatera Utara pada khususnya. Hal ini dikarenakan Smartfren terus memberikan edukasi tentang jaringan kepada masyarakat.

“Ada kenaikan, dan hal itu sangat kita syukurin karena masyarakat sudah mulai memahami dengan yang namanya 4G. Berbicara tentang 4G itu bukan hanya kecepatan download dan lainnya. Tetapi tentang kualitas dunia internet,” ujarnya.

Bulan Juni 2018 yang lalu, OpenSignal memberikan update terbaru terkait kondisi jaringan seluler Indonesia. Laporan bertajuk Kondisi Jaringan Seluler ini mengambil sampel pada 1 Februari sampai 1 Mei 2018 pada 1,2 juta lebih perangkat seluler.

Dari laporan tersebut, menyatakan untuk jaringan 4G nya, Smartfren lebih unggul bila dibandingkan dengan provider sebelumnya. Bahkan, dalam ketersediaan 4G, Smartfren bahkan sudah di enam kota besar, Bandung, Jakarta, Makassar, Medan, Semarang, dan Surabaya.

Yang paling mengejutkan adalah, ternyata Smartfren berhasil menyaingi provider lain dalam kategori kecepatan download secara keseluruhan di kota-kota besar Indonesia seperti Jakarta, Surabaya, Makassar, dan Semarang. Dalam kategori ini, tercatat Smartfren memiliki kecepatan  9.83Mbps, kemudian disusul provider lain dengan kecepatan 8.42Mbps.

Pengguna Smartfren, Hermansyah menyatakan bahwa dirinya sudah menggunakan mengganti kartu providernya dan beraih untuk menggunakan Smartfren. Hal ini dikarenakan dirinya sudah sangat puas dengan semua pelayanan yang diberikan.

“Gini, semua yang ditawarkan oleh Smartfren itu yang saya butuhkan, misalnya kuota, kecepatan, dan lainnya. Dan saya tidak merasa tertipu dengan menggunakan Smartfren, karena mereka benar-benar 4G,” ujar warga yang tinggal di kawasan Setia Budi ini.

Sebelum menggunakan Smartfren, dirinya menggunakan provider yang berwarna merah juga. Karena dirinya tergiur dengan bonus nonton atau streaming. Ternyata, bonus yang ditawarkan tidak sempat digunakan. Dan akhirnya bonus itupun tidak berguna.

“Dan setelah saya baca lebih lanjut, ternyata pelayanan yang diberikan tidak sepenuhnya 4G. Lebih banyak diberikan 3G nya. Ini yang sempat membuat saya bertanya-tanya kenapa gadget saya sering ‘lola’ (lambat, red) kalau sedang streaming atau download,” jelasnya.

Dan setelah berbulan-bulan menggunakan Smartfren, Hermansyah tidak pernah merasakan sedikitpun penyesalan. Penyesalan yang dirasakannya hanyalah karena dirinya sedikit terlambat menggenal dan menggunakan Smartfren.

Penyesalan itu muncul saat dirinya harus mendokumentasikan sebuah kegiatan alam di kawasan Tapanuli Utara.

Sebelum menggunakan Smartfren, untuk mengupload sebuah foto, dirinya membutuhkan waktu hamper 1 jam. Tetapi, sejak mengenal Smartfren, pekerjaan untuk mengupload 10 foto tidak sampai 1 jam.

“Pekerjaan saya sebagai fotografer membuat saya harus selalu berpergian ke berbagai wilayah di Sumatera Utara. Sebelum mengenal Smartfrren, sinyal di gadget saya menyatakan sinyal 3G. Tetapi, begitu Smartfren, tetap 4G. Proud to Smartfren. Saya senang karena sudah menjadi pelanggannya,” lanjutnya.

Nah, masyarakan mungkin masih mengatakan bahwa kuota Smartfren mahal, tetapi ternyata bila dibandingkan dengan semua provider, Smartfren lebih murah dengan fasilitas full 4G. Karena hanya Rp60 ribu, maka pelanggan bisa internetan sepuasnya sepanjang hari selama 1 bulan. (ram)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/