MEDAN,SUMUTPOS.CO – Penyair terkenal Yudhistira ANM Massardi menghadiri acara Pentas Puisi dan Rock di Lapangan Mahabento Universitas Pembangunan Panca Budi (Unpab), Jalan Gatot Subroto Km 4,5 Medan, beberapa waktu lalu.
Kegiatan ini digelar oleh Kumpulan Anak Seni dan Teater (KUAST) Unpab dan Himpunan Mahasiswa Lansekap (Himal) Unpab.
Selain itu, hadir juga dalam kegiatan itu rocker senior Renny Djajoesman, Raudah Jambak, Gema Isyak, dan Ghandi Asta. Pentas Puisi dan Rock merupakan kolaborasi antara pembacaan puisi dan alunan musik rock baik dalam iringan maupun musikalisasi puisi.
Setelah menerima cenderamata berupa pelakat dan ulos dari Dekan Fakultas Sains dan Teknologi (FST) Unpab Sri Shindi Indira ST MSc, Yudhistira ANM Massardi membacakan 3 puisinya yang disunting dari bukunya berjudul Luka Cinta Jakarta di antaranya berjudul Jakarta 22. Menurut Yudhistira, puisi Jakarta 22 bisa digantikan menjadi Medan 22 karena kondisinya yang hampir serupa.
Para hadirin yang terdiri dari siswa SMA Panca Budi dan mahasiswa Unpab tampak terpukau oleh pembacaan puisi yang dilakukan langsung oleh penyair kawakan ini.
Usai pembacaan puisi kemudian dilanjutkan musikalisasi puisi oleh Gema Isyak dan Gandhi. Dalam musikalisasi tersebut ada beberapa ayat Alquran yang dilantunkan. Salah satu kutipan kalimatnya yaitu ‘Terima Kasih Tuhan Atas Secarik Nafas yang Telah Engkau Berikan’. Tepuk tangan membahana pun mengakhiri musikalisasi puisi tersebut.
Yudhistira mengatakan, konsep pentas ‘Puisi Ngerock’ bermula dari pentas puisinya di Solo. Di sana ia menyuruh sang anak yang juga gitaris dan vokalis grup Band Barasuara, Iga Massardi, untuk mencarikan musisi yang bisa memusikalisasi puisi karya-karya ciptaannya dengan nuansa rock yang gahar.
Sementara itu, Kepala Biro Kemahasiwaan Unpab Adian Hakim Nasution SP menyampaikan terimakasih kepada Yudhistira ANM Massardi, Renny Djajoeman, Gema Isyak dan Ghandi Asta yang telah hadir di Unpab. “Kehadiran para seniman kawakan ini di kampus Unpab merupakan kehormatan bagi kami di kampus ini,” kata Adian Hakim.
Bima Prasetia Wibowo, seorang mahaiswa Unpab menyampaikan, sangat menyukai penampilan puisi dalam iringan maupun musikalisasi puisi karena merupakan karya seni yang memadukan antara musik dan puisi. (ris/azw)