MEDAN, SUMUTPOS.CO – Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) 3 Pariaman, Sumatera Barat dan SMKN 1 Batam berhasil melaju ke babak final Olimpiade Jaringan Mikrotik 2018 untuk Region Sumatera bagian Utara, yang meliputi daerah Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Riau, dan Kepri.
Pada kegiatan yang berlangsung di Aula Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara, Kamis (27/9), SMKN 3 Pariaman dan SMKN 1 Batam berhasil melaju ke babak final setelah menyisihkan 23 peserta lainnya, baru-baru ini.
Ketua Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) Jamalul Izza didampingi Ketua Pengurus Wilayah Sumatera Utara, Bambang Heru Wijaksono kepada wartawan mengungkapkan, penyelenggaraan Olimpiade Jaringan antar SMK TKJ (Teknik Komputer dan Jaringan) Nasional ini memasuki tahun ke-3. Kompetisi ini merupakan hasil kerja sama APJII dengan MikroTik.
Diungkapkan Jamalul, antusiasme SMK yang ikut dalam kegiatan ini sangat menggembirakan. Ini ditandai dengan meningkatkan jumlah peserta pada tahun ini.
Jamal juga berharap melalui Olimpiade Jaringan Mikrotik ini akan tersaring SDM-SDM berkualitas yang bisa berkarya di industri IT dan internet. Apalagi menurutnya, siswa-siswa SMK yang mengikuti olimpiade ini biasanya lebih siap menghadapi dunia kerja. “Bagi perusahaan penyelenggara jaringan yang membutuhkan tenaga kerja berkualitas, olimpiade ini tentu bisa dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan tersebut,” kata Jamalul Izza.
Sementara itu, Bambang Heru mengungkapkan, kegiatan ini merupakan kontribusi APJII kepada masyarakat Indonesia untuk melatih SDM di bidang Teknologi informasi yg paham konsep jaringan dan mampu mengoperasikan perangkat router sehingga nantinya bisa menjadi bekal para siswa untuk masuk ke dunia kerja.
Executive Director Citraweb distributor MikroTik, Valens Riyadi mengatakan, tahun pertama kegiatan hanya dibuat dalam 5 region, tahun berikutnya 6 region dan tahun ini 8 region meliputi 2 region wilayah Sumatera, Region DIY dan Jawa Tengah, Region Sulawesi dan Indonesia Timur, Region Kalimantan, Region Jawa Timur, Bali dan NTT serta Region Jabodetabek, dan Banten.
Ia menuturkan, tujuan diselenggarakannya Olimpiade Jaringan Mikrotik adalah untuk mempertemukan antara SMK TKJ dengan dunia pendidikan tinggi atau universitas dan juga dunia industri. “Anak SMK biasanya memiliki dua pilihan setelah lulus, antara melanjutkan kuliah atau bekerja. Dalam event ini kita juga melibatkan dunia kampus agar bisa menjadi pilihan bagi adik-adik SMK ini dan sekaligus dunia industri karena kita juga menggandeng APJII,” ujar Valens.
Operational Director Citraweb, Debyo Surya Setiawan mengungkapkan penyelenggaraan Olimpiade Jaringan SMK ini juga melibatkan pendidikan tinggi di setiap regionnya. “Untuk region Sumatera bagian Utara kita bermitra dengan Universitas Sumatera Utara,”kata Dibyo.
Dibyo menyebutkan salah satu tantangan dalam pendidikan SMK khususnya jurusan TKJ saat ini adalah bagaimana menyamakan kualitas pendidikan TKJ. “Dunia industri memantau ajang ini sehingga banyak juara atau yang lolos dalam kompetisi langsung mendapat tawaran pekerjaan. Namun yang menjadi tantangan bagaimana kualitas adik-adik ini dapat merata di setiap sekolah,” ujarnya.
Ditambahkan, Dibyo, ini bukan suatu hal yang mustahil mengingat saat ini infrastrukur pengadaan laboratorium TKJ tidak lagi semahal dulu. Bahkan lebih murah dibanding membangun lapangan basket. “Guru memegang peranan yang sangat penting. Oleh karenanya, kita aktif datang ke sekolah-sekolah untuk melakukan pelatihan bagi para guru agar para guru memiliki kompetensi dan sertifikasi di bidang TKJ ini,” tandasnya. (ris/azw)