27 C
Medan
Monday, November 25, 2024
spot_img

Anggur dan Apel Berlapis Lilin

istimewa/sumut pos
BERDIALOG: Kapoldasu berdialog dengan pedagang saat sidak ke pasar tradisonal, baru-baru ini.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Kepala Kepolisian Daerah Sumatera Utata (Kapolda Sumut) Irjen Pol Agus Andrianto mendapati informasi viral di media sosial mengenai apel dan anggur berlapis lilin. Jendral bintang dua ini pun buru-buru memerintahkan anggotanya melakukan pengecekan ke lapangan.

Menurut Kapoldasu, dari hasil pemantauan di lapangan, informasi itu bohong alias hoax. “Isu tersebut sama sekali tidak benar. Berdasarkan sidak pasar yang telah dilakukannya beberapa waktu lalu, sama sekali tidak ada ditemukan adanya anggur berformalin atau apel berlapis lilin itu beredar,” ungkap Agus, Jumat (12/10).

Menurut Kapoldasu, dampak informasi Hoax itu, para petani apel dan anggur merugi. Ia meminta masyarakat benar-benar mengkaji dan mengklarifikasi informasi tersebut sebelum diterima. “Isu ini bisa merugikan petani. Jadi masyarakat jangan mudah percaya,” jelasnya.

Agus mengaku, untuk memastikan kebenaran, pihaknya juga telah melakukan tatap muka dan klarifikasi dengan para pedagang terkait isu anggur berformalin dan apel berlapis lilin ini. Tak hanya itu, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) dan Balai Karantina Peternakan (BKP) juga telah melakukan pengecekan langsung.

“Kita sudah minta BPOM dan BKP mengecek, apakah anggur betul yang kita lihat di media sosial mengandung formalin, kemudian apel yang banyak lilin dan lain sebagainya disampaikan pihak karantina dan BPOM ternyata itu tidak benar,” pungkasnya.

Untuk itu jenderal bintang dua ini berharap, agar selalu menyampaikan informasi yang benar kepada masyarkat. Menurutnya, jangan mudah mengatakan hal yang sebenarnya tidak ada, tetapi malah di ada-adakan.

“Mohon kita sekalian menginformasikan secara benar kepada masyarakat, jangan sampai merugikan petani-petani kita terutama yang produk-produk lokal. Hal yang sebenarnya tidak ada, jangan diada adakan, sehingga membuat konsumen ketakutan untuk membeli hasil produksi pertanian kita,” tegasnya.

Diketahui sebelumnya, Agus melakukan sidak ke sejumlah pasar tradisional dan pasar modern beberapa waktu lalu. Bersama Satuan Tugas (Satgas) Pangan, Agus bersama Walikota Medan Dzulmi Eldin menanyakan langsung harga kebutuhan bahan pokok ke pedagang.

Hasilnya, di Pusat Pasar, Agus mendapati langsung informasi harga cabai merah tidak normal. Menurutnya, hal itu terjadi dikarenakan cabai yang dijual di sana didatangkan dari luar Kota Medan.

Usai melakukan pengecekan di Pusat Pasar, selanjutnya ia melakukan pemantauan di pasar modern Brastagi Tiara di Jalan Cut Mutia, Medan. Menurutnya harga kebutuhan bahan pokok di sana cenderung stabil. Ia berharap, para pedagang modern tetap menjual bahan pokok sesuai Harga Eceran Tertinggi (HET). (dvs/ila)

istimewa/sumut pos
BERDIALOG: Kapoldasu berdialog dengan pedagang saat sidak ke pasar tradisonal, baru-baru ini.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Kepala Kepolisian Daerah Sumatera Utata (Kapolda Sumut) Irjen Pol Agus Andrianto mendapati informasi viral di media sosial mengenai apel dan anggur berlapis lilin. Jendral bintang dua ini pun buru-buru memerintahkan anggotanya melakukan pengecekan ke lapangan.

Menurut Kapoldasu, dari hasil pemantauan di lapangan, informasi itu bohong alias hoax. “Isu tersebut sama sekali tidak benar. Berdasarkan sidak pasar yang telah dilakukannya beberapa waktu lalu, sama sekali tidak ada ditemukan adanya anggur berformalin atau apel berlapis lilin itu beredar,” ungkap Agus, Jumat (12/10).

Menurut Kapoldasu, dampak informasi Hoax itu, para petani apel dan anggur merugi. Ia meminta masyarakat benar-benar mengkaji dan mengklarifikasi informasi tersebut sebelum diterima. “Isu ini bisa merugikan petani. Jadi masyarakat jangan mudah percaya,” jelasnya.

Agus mengaku, untuk memastikan kebenaran, pihaknya juga telah melakukan tatap muka dan klarifikasi dengan para pedagang terkait isu anggur berformalin dan apel berlapis lilin ini. Tak hanya itu, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) dan Balai Karantina Peternakan (BKP) juga telah melakukan pengecekan langsung.

“Kita sudah minta BPOM dan BKP mengecek, apakah anggur betul yang kita lihat di media sosial mengandung formalin, kemudian apel yang banyak lilin dan lain sebagainya disampaikan pihak karantina dan BPOM ternyata itu tidak benar,” pungkasnya.

Untuk itu jenderal bintang dua ini berharap, agar selalu menyampaikan informasi yang benar kepada masyarkat. Menurutnya, jangan mudah mengatakan hal yang sebenarnya tidak ada, tetapi malah di ada-adakan.

“Mohon kita sekalian menginformasikan secara benar kepada masyarakat, jangan sampai merugikan petani-petani kita terutama yang produk-produk lokal. Hal yang sebenarnya tidak ada, jangan diada adakan, sehingga membuat konsumen ketakutan untuk membeli hasil produksi pertanian kita,” tegasnya.

Diketahui sebelumnya, Agus melakukan sidak ke sejumlah pasar tradisional dan pasar modern beberapa waktu lalu. Bersama Satuan Tugas (Satgas) Pangan, Agus bersama Walikota Medan Dzulmi Eldin menanyakan langsung harga kebutuhan bahan pokok ke pedagang.

Hasilnya, di Pusat Pasar, Agus mendapati langsung informasi harga cabai merah tidak normal. Menurutnya, hal itu terjadi dikarenakan cabai yang dijual di sana didatangkan dari luar Kota Medan.

Usai melakukan pengecekan di Pusat Pasar, selanjutnya ia melakukan pemantauan di pasar modern Brastagi Tiara di Jalan Cut Mutia, Medan. Menurutnya harga kebutuhan bahan pokok di sana cenderung stabil. Ia berharap, para pedagang modern tetap menjual bahan pokok sesuai Harga Eceran Tertinggi (HET). (dvs/ila)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/