25 C
Medan
Saturday, September 28, 2024

Yaahowu Nias Festival 2018, Atraksi Famadaya Harimao Pukau Pengunjung

Aditia Laoli/sumut pos
FESTIVAL: Arak-arakan Harimau, salah satu atraksi yang dibawakan pada rangkaian Yaahowu Nias Festival Tahun 2018 di Desa Bawomataluo, Nias Selatan.

NIAS SELATAN, SUMUTPOS.CO – Salah satu atraksi “Famadaya Harimao” (Arak-Arakan Harimau) mengisi rangkaian kegiatan Yaahowu Nias Festival 2018 telah menjadi daya tarik para pengunjung domestik dan mancaranegara di Desa Bawomataluo, Kecamatan Fanayama, Kabupaten Nias Selatan, Minggu (18/11).

Famadaya Harimao adalah salah satu budaya lokal yang masih terus dilestarikan di Pulau Nias, khususnya di Kabupaten Nias Selatan dan sering dipertontonkan kepada para tamu dan pengunjung saat berkunjung ke tempat wisata.

Tokoh masyakarat setempat, Disiplin Manao menjelaskan makna “Famadaya Harimao” adalah sebuah keyakinan masyarakat dimana pada zaman dulu dilakukan sekali dalam tujuh tahun.

“Tujuan dilaksanakan ritual ini sebagai persembahan kepada Tuhan yang diyakini orang Nias pada zaman dulu, serta sebagai tebusan atau holi-holi (dalam bahasa Nias), manusia agar terhindar dari malapetaka, bencana, wabah penyakit dan ke laparan”,ungkapnya.

“Ritual ini juga dimaknai sebagai bentuk permohonan kepada Tuhan agar hasil panen dan perkembangbiakan ternak melimpah. Setelah arak-arakan dilakukan oleh masyarakat, maka patung harimau itu dibuang di Sumali tempat lintasan sungai yang dinamai sungai Gomo”, sambungnya.

Selain atraksi tersebut, bertempat di Rumah Adat Besar Desa Bawomataluo juga dilaksanakan musyawarah umum dengan Tema : Nias Investor Meeting dibuka secara resmi oleh Ketua Panitia Yaahowu Nias Festival 2018 Sozanolo Ndruru yang sekaligus sebagai Wakil Bupati Nias Selatan.

Dijelaskan Sozanolo Ndruru, pelaksanaan musyawarah dimaksud untuk membahas akses transportasi laut antara Sibolga-Telukdalam, akses jaringan telekomunikasi dan internet, akses listrik ke semua Desa, akses jalan antara Desa dan Kecamatan, serta pelabulan dan bandara terdekat.

“Kita akan menyamakan persepsi antara semua stakeholder dalam upaya peningkatan dan pembangunan sarana dan prasarana dalam mendukung destinasi wisata di Kepulauan Nias, khususnya di Kabupaten Nias Selatan”,Kata Sozanolo.

Anggota DPD RI Parlindungan Pur ba selaku moderator dalam forum tersebut menyatakan akan menindaklanjuti kepada Kementerian terkait sarana dan prasarana yang masih menjadi kendala dalam pengembangan destinasi wisata secara umum di Kepulauan Nias, khususnya di Kabupaten Nias Selatan.

“Saya akan usulkan ke Kementerian terkait pembangunan transportasi laut, pelabuhan dan pembangunan Bandara Silambo Kabupaten Nias Selatan. Saya atas nama anggota DPD RI mengharapkan kepada pihak Pelindo, Telkom dan PLN agar turut ambil bagian sesuai perannya masing-masing,”kata Parlindungan.

Sementara itu, Disiplin Manao selaku tokoh masyarakat kepulauan Nias mengharapkan agar pertemuan itu tidak selesai sebatas pembicaraan. Namun diharapkan realisasinya dalam bentuk konkrit sehingga dapat dinikmati oleh masyarakat.

Terkait pengembangan destinasi wisata, Disiplin Manao, memberi usul supaya dibuat dalam bentuk paket wisata sehingga lebih menarik bagi para wisatawan. Sehingga turis yang datang tidak hanya tahu Desa Bawomataluo saja, tetapi juga mengenal Desa lain sebagai penunjang keberadaan cagar budaya nasional yang sudah ditetapkan oleh Pemerintah.

“Kita harapkan wisatawan itu melakukan perjalanan wisata dalam beberapa hari untuk mengelilingi destinasi wisata di beberapa tempat,”harap Disiplin Manao.

Pada kesempatan itu, Wakil Bupati Nias Selatan menyerahkan piagam penetapan Desa Bawomataluo sebagai Desa Cagar Budaya Nasional dari Kemendikbud kepada Penjabat Kepala Desa Bawomataluo, Hans Martin Wau.

Turut hadir pada kegiatan ini Anggota DPD RI Parlindungan Purba SH MM, Konsulat Jenderal Tiongkok di Medan, sejumlah Pimpinan BUMN (Pelindo, PLN dan Telkom), Plt Sekda Nias Selatan Ir Ikhtiar Duha MM, Kadis Budparpora Anggreani Dachi SP, Kadis Kominfo Deri Dohude S Ag MM, Penjabat Kepala Desa Bawomataluo Hans Martin Wau SE, dan unsur Tokoh Masyarakat diantaranya: Disiplin Manao, Arisman Zagoto, Mowa’a Wau, Baliu Nehe, dan Elikasi Wau serta tamu dan undangan lainnya. (mag-5/han)

Aditia Laoli/sumut pos
FESTIVAL: Arak-arakan Harimau, salah satu atraksi yang dibawakan pada rangkaian Yaahowu Nias Festival Tahun 2018 di Desa Bawomataluo, Nias Selatan.

NIAS SELATAN, SUMUTPOS.CO – Salah satu atraksi “Famadaya Harimao” (Arak-Arakan Harimau) mengisi rangkaian kegiatan Yaahowu Nias Festival 2018 telah menjadi daya tarik para pengunjung domestik dan mancaranegara di Desa Bawomataluo, Kecamatan Fanayama, Kabupaten Nias Selatan, Minggu (18/11).

Famadaya Harimao adalah salah satu budaya lokal yang masih terus dilestarikan di Pulau Nias, khususnya di Kabupaten Nias Selatan dan sering dipertontonkan kepada para tamu dan pengunjung saat berkunjung ke tempat wisata.

Tokoh masyakarat setempat, Disiplin Manao menjelaskan makna “Famadaya Harimao” adalah sebuah keyakinan masyarakat dimana pada zaman dulu dilakukan sekali dalam tujuh tahun.

“Tujuan dilaksanakan ritual ini sebagai persembahan kepada Tuhan yang diyakini orang Nias pada zaman dulu, serta sebagai tebusan atau holi-holi (dalam bahasa Nias), manusia agar terhindar dari malapetaka, bencana, wabah penyakit dan ke laparan”,ungkapnya.

“Ritual ini juga dimaknai sebagai bentuk permohonan kepada Tuhan agar hasil panen dan perkembangbiakan ternak melimpah. Setelah arak-arakan dilakukan oleh masyarakat, maka patung harimau itu dibuang di Sumali tempat lintasan sungai yang dinamai sungai Gomo”, sambungnya.

Selain atraksi tersebut, bertempat di Rumah Adat Besar Desa Bawomataluo juga dilaksanakan musyawarah umum dengan Tema : Nias Investor Meeting dibuka secara resmi oleh Ketua Panitia Yaahowu Nias Festival 2018 Sozanolo Ndruru yang sekaligus sebagai Wakil Bupati Nias Selatan.

Dijelaskan Sozanolo Ndruru, pelaksanaan musyawarah dimaksud untuk membahas akses transportasi laut antara Sibolga-Telukdalam, akses jaringan telekomunikasi dan internet, akses listrik ke semua Desa, akses jalan antara Desa dan Kecamatan, serta pelabulan dan bandara terdekat.

“Kita akan menyamakan persepsi antara semua stakeholder dalam upaya peningkatan dan pembangunan sarana dan prasarana dalam mendukung destinasi wisata di Kepulauan Nias, khususnya di Kabupaten Nias Selatan”,Kata Sozanolo.

Anggota DPD RI Parlindungan Pur ba selaku moderator dalam forum tersebut menyatakan akan menindaklanjuti kepada Kementerian terkait sarana dan prasarana yang masih menjadi kendala dalam pengembangan destinasi wisata secara umum di Kepulauan Nias, khususnya di Kabupaten Nias Selatan.

“Saya akan usulkan ke Kementerian terkait pembangunan transportasi laut, pelabuhan dan pembangunan Bandara Silambo Kabupaten Nias Selatan. Saya atas nama anggota DPD RI mengharapkan kepada pihak Pelindo, Telkom dan PLN agar turut ambil bagian sesuai perannya masing-masing,”kata Parlindungan.

Sementara itu, Disiplin Manao selaku tokoh masyarakat kepulauan Nias mengharapkan agar pertemuan itu tidak selesai sebatas pembicaraan. Namun diharapkan realisasinya dalam bentuk konkrit sehingga dapat dinikmati oleh masyarakat.

Terkait pengembangan destinasi wisata, Disiplin Manao, memberi usul supaya dibuat dalam bentuk paket wisata sehingga lebih menarik bagi para wisatawan. Sehingga turis yang datang tidak hanya tahu Desa Bawomataluo saja, tetapi juga mengenal Desa lain sebagai penunjang keberadaan cagar budaya nasional yang sudah ditetapkan oleh Pemerintah.

“Kita harapkan wisatawan itu melakukan perjalanan wisata dalam beberapa hari untuk mengelilingi destinasi wisata di beberapa tempat,”harap Disiplin Manao.

Pada kesempatan itu, Wakil Bupati Nias Selatan menyerahkan piagam penetapan Desa Bawomataluo sebagai Desa Cagar Budaya Nasional dari Kemendikbud kepada Penjabat Kepala Desa Bawomataluo, Hans Martin Wau.

Turut hadir pada kegiatan ini Anggota DPD RI Parlindungan Purba SH MM, Konsulat Jenderal Tiongkok di Medan, sejumlah Pimpinan BUMN (Pelindo, PLN dan Telkom), Plt Sekda Nias Selatan Ir Ikhtiar Duha MM, Kadis Budparpora Anggreani Dachi SP, Kadis Kominfo Deri Dohude S Ag MM, Penjabat Kepala Desa Bawomataluo Hans Martin Wau SE, dan unsur Tokoh Masyarakat diantaranya: Disiplin Manao, Arisman Zagoto, Mowa’a Wau, Baliu Nehe, dan Elikasi Wau serta tamu dan undangan lainnya. (mag-5/han)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/