SUMUTPOS.CO – GELARAN event Festival Danau Toba (FDT) 2018 yang berlangsung di Silahi Sabungan, Silalahi, Kabupatennya Dairi menjadi sorotan publik karena dinilai kurang meriah. Atas kondisi itu, diharapkan ada evaluasi sekaligus terobosan baru untuk meningkatkan jumlah wisatawan yang hadir.
Anggota DPRD Sumut dari dapil Dairi, Robert Lumbantobing mengatakan, soal kondisi sepinya pengunjung di event FDT 2018 kali ini perlu menjadi bahan evaluasi agar perencanaan hingga tahapan yang dijalankan, baik saat acara (konsep) maupun pra kegiatan seperti promosi dan sosialisasi ke publik.
“Saya kira soal itu, nanti akan ada laporan dari kepanitiaan. Dari situ kita bisa analisis kenapa sampai sepeti ini kondisinya, tidak banyak minat dari pengunjung,” ujarnya, Minggu (9/12).
Menurutnya beberapa kemungkinan yang menyebabkan event FDT kali ini terasa kurang meriah adalah sosialisasi dan promosi. Sebab, biasanya sebuah kegiatan besar dan prioritas seperti ini, perlu diberitahukan kepada masyarakat luas. Sehingga jauh hari sebelum pelaksanaan, publik mendapat informasi tersebut. “Apakah sosialisasi kurang maksimal, atau mungkin waktunya tidak tepat. Harusnya kan sudah disiapkan sejak awal,” sebutnya.
Dengan begitu katanya, tidak maksimalnya pelaksanaan FDT 2018 perlu dipertanyakan kepada penyelenggara dalam hal ini Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Sumut. “Mungkin perlu juga dicari terobosan baru dari persoalan ini. Apalagi kita kan ada pencanangan Monaco of Asia untuk Danau Toba. Agar semua kegiatan bisa disinergikan kepada pengembangan kawasan itu,” jelasnya.
Politisi Partai Gerindra ini pun berharap event FDT tahun depan bisa disiapkan dengan dukungan dan konsep penuh pemerintah provinsi. Mengingat event ini merupakan program tahunan dari Pemprov sebagimana dilaksanakan pada tahun-tahun sebelumnya.
“Jangan lagi seperti mengerjakan acara seremonial saja. Sehingga kesannya event ini biasa-biasa, padahal harusnya dibuat meriah. Jadi konsepnya bisa belajar dari festival yang lain yang luar biasa,” katanya.
Begitu juga pelaksanaan FDT tahun berikutnya, harus menyesuaikan visi misi Sumut Bermartabat yang diusung Gubernur-Wakil Gubernur saat ini. Dengan begitu, animo masyarakat harus jadi pertimbangan khususnya dalam menarik minat pengunjung atau wisatawan lokal, Nusantara hingga Mancanegara.
2019, Target 500 Ribu Wisatawan
Sementara itu, Badan Pelaksana Otorita Danau Toba (BPODT) tidak mau mengambil pusing soal FDT 2018, yang dinilai biasa-biasa saja itu. BPODT terus fokus mengembang destinasi Danau Toba dengan cari mereka tersendiri. Direktur Utama BPODT Arie Prasetyo mengatakan, target kunjungan wisatawan ke Danau Toba 2019 harus mencapai 500 ribu wisatawan. “Pencapian target wisatawan ke Danau Toba tahun ini belum kita cek angkanya. Tapi 2019 minimal harus mencapai 500 ribu kunjungan wisatawan,” sebut Arie.
Di 2019, sudah ada sejumlah program yang akan dilakukan BPODT. Tapi, Arie enggan membeberkan secara detail program tersebut. Sudah dipastikan program yang akan dilakukan pada tahun depan mencari pasar baru untuk meningkatkan jumlah kunjungan wisman dan wisnus (wisatawan nusantara). “Kalau kita hanya berharap dari hasil capaian BPODT tahun ini maka hasilnya akan sama. Jadi minimal seperti tahun sebelumnya. Tiap tahun kita harus ada inovasi,” tutur Arie.
Arie juga menjelaskan, salah satu cara meningkatkan kunjungan wisatawan khususnya dari mancanegara adalah dengan menambah rute penerbangan baru ke Danau Toba. Dengan demikian, diharapkan target kunjungan wisatawan ke Danau Toba bisa tercapai di 2019. “Tidak mungkin kita bicara peningkatan tapi kursi pesawatnya itu-itu saja yang diharapkan. Kementerian Pariwisata sangat konsen untuk penambahan perbangan. Kita juga akan kembangkan rute-rute baru ke Danau Toba bukan hanya dari Kualanamu. Tapi, juga Silangit,” ungkap Arie. (bal/gus)