22.1 C
Medan
Saturday, January 18, 2025

Nirwan Ban Serep Nurdin

Amankan Ketum PSSI, Bidik Presiden AFF

JAKARTA – Nurdin Halid boleh saja menampik isu bahwa dia dan Nirwan D. Bakrie adalah “satu paket” dalam bursa pencalonan ketua umum pada Kongres PSSI di Tabanan, Bali, 26 Maret nanti. Namun, sejumlah kalangan sepak bola tetap meyakini bahwa kubu incumbent telah membuat banyak menuver, termasuk skenario satu paket itu, untuk melanggengkan rezimnya di PSSI.

Yang terbaru, beredar kabar bahwa Nirwan D. Bakrie bakal menjadi ban serep Nurdin Halid sebagai ketum PSSI. Nurdin diduga akan maju sebagai calon Presiden dan Wakil Presiden Asosiasi Sepak bola Asia Tenggara (AFF). Apalagi, saat ini Nurdin sudah masuk sebagai nominasi dan akan bersaing dengan dua kandidat lainnya, yakni Sultan Haji Ahmad Shah (Malaysia) dan Datp’ Worawi (Thailand).

Sebagai gantinya, Nirwan yang akan melenggang sebagai Ketum PSSI. Teriakan serta tuntutan masyarakat agar Nurdin turun malah dianggap akan menguntungkan Nirwan. Pasalnya, adik Ical—sapaan Abrurizal Bakrie —itu akan menjadi sosok yang tak tersentuh setelah konsentrasi masyarakat hanya pada Nurdin. Celah itulah yang akan dimanfaatkan kubu incumbent untuk tetap menguasai PSSI di kepengurusan mendatang.

“Kalau yang maju Nirwan, artinya harapan masyarakat untuk menyaksikan perubahan di PSSI tak kesampaian. Sama saja tak ada perubahan,” terang Bambang Nurdiansyah, mantan pemain Timnas Indonesia. Bambang juga mengharapkan agar publik tak hanya fokus menurunkan Nurdin. Melainkan juga terus menyuarakan terjadinya reformasi kepengurusan di PSSI. Apalagi jika kabar bahwa Nurdin hanya dijadikan bemper Nirwan ternyata benar adanya.

Menurut mantan pelatih PSIS Semarang tersebut, PSSI membutuhkan figure yang baru untuk me-refresh struktur organisasi. Dengan begitu, perubahan yang dilakukan tidak hanya setengah-setengah.??Perubahan bukan hanya secara prestasi. Tapi juga secara keseluruhan, termasuk organisasi yang semakin baik. Itulah yang harus didengar karena merupakan keinginan masyarakat,” ucap mantan pelatih Arema Malang tersebut.

Di sisi lain, IANI (Ikatan Atlet Nasional Indonesia) menyatakan dukungannya jika Nurdin tak lagi maju sebagai Ketum PSSI. Mereka mengharapkan agar Nurdin mendengarkan suara masyarakat pecinta sepak bola. “Tanpa menghormati rasa hormat saya, Pak Nurdin barangkali karena sudah cukup lama serta resistensi yang begitu banyak, alangkah baiknya dia kita himbau untuk lebih legowo agar tak jadi ketum lagi,” harap Icuk Sugiarto, Ketum IANI.
Sementara itu, kubu George Toisutta dan Arifin Panigoro tetap bergerak untuk mengegolkan keduanya sebagai kandidat Ketum PSSI. “Kalau banding kami ditolak, kami sudah menyiapkan banyak langkah untuk meloloskannya,” ucap Harjon Sinaga, kuasa hokum kubu George dan Arifin. “Kita kan negara hukum. Serahkan saja semuanya pada ketentuan yang berlaku,” jelas Max Boboy, direktur hukum dan peraturan PSSI. (ru/aam/jpnn)

Amankan Ketum PSSI, Bidik Presiden AFF

JAKARTA – Nurdin Halid boleh saja menampik isu bahwa dia dan Nirwan D. Bakrie adalah “satu paket” dalam bursa pencalonan ketua umum pada Kongres PSSI di Tabanan, Bali, 26 Maret nanti. Namun, sejumlah kalangan sepak bola tetap meyakini bahwa kubu incumbent telah membuat banyak menuver, termasuk skenario satu paket itu, untuk melanggengkan rezimnya di PSSI.

Yang terbaru, beredar kabar bahwa Nirwan D. Bakrie bakal menjadi ban serep Nurdin Halid sebagai ketum PSSI. Nurdin diduga akan maju sebagai calon Presiden dan Wakil Presiden Asosiasi Sepak bola Asia Tenggara (AFF). Apalagi, saat ini Nurdin sudah masuk sebagai nominasi dan akan bersaing dengan dua kandidat lainnya, yakni Sultan Haji Ahmad Shah (Malaysia) dan Datp’ Worawi (Thailand).

Sebagai gantinya, Nirwan yang akan melenggang sebagai Ketum PSSI. Teriakan serta tuntutan masyarakat agar Nurdin turun malah dianggap akan menguntungkan Nirwan. Pasalnya, adik Ical—sapaan Abrurizal Bakrie —itu akan menjadi sosok yang tak tersentuh setelah konsentrasi masyarakat hanya pada Nurdin. Celah itulah yang akan dimanfaatkan kubu incumbent untuk tetap menguasai PSSI di kepengurusan mendatang.

“Kalau yang maju Nirwan, artinya harapan masyarakat untuk menyaksikan perubahan di PSSI tak kesampaian. Sama saja tak ada perubahan,” terang Bambang Nurdiansyah, mantan pemain Timnas Indonesia. Bambang juga mengharapkan agar publik tak hanya fokus menurunkan Nurdin. Melainkan juga terus menyuarakan terjadinya reformasi kepengurusan di PSSI. Apalagi jika kabar bahwa Nurdin hanya dijadikan bemper Nirwan ternyata benar adanya.

Menurut mantan pelatih PSIS Semarang tersebut, PSSI membutuhkan figure yang baru untuk me-refresh struktur organisasi. Dengan begitu, perubahan yang dilakukan tidak hanya setengah-setengah.??Perubahan bukan hanya secara prestasi. Tapi juga secara keseluruhan, termasuk organisasi yang semakin baik. Itulah yang harus didengar karena merupakan keinginan masyarakat,” ucap mantan pelatih Arema Malang tersebut.

Di sisi lain, IANI (Ikatan Atlet Nasional Indonesia) menyatakan dukungannya jika Nurdin tak lagi maju sebagai Ketum PSSI. Mereka mengharapkan agar Nurdin mendengarkan suara masyarakat pecinta sepak bola. “Tanpa menghormati rasa hormat saya, Pak Nurdin barangkali karena sudah cukup lama serta resistensi yang begitu banyak, alangkah baiknya dia kita himbau untuk lebih legowo agar tak jadi ketum lagi,” harap Icuk Sugiarto, Ketum IANI.
Sementara itu, kubu George Toisutta dan Arifin Panigoro tetap bergerak untuk mengegolkan keduanya sebagai kandidat Ketum PSSI. “Kalau banding kami ditolak, kami sudah menyiapkan banyak langkah untuk meloloskannya,” ucap Harjon Sinaga, kuasa hokum kubu George dan Arifin. “Kita kan negara hukum. Serahkan saja semuanya pada ketentuan yang berlaku,” jelas Max Boboy, direktur hukum dan peraturan PSSI. (ru/aam/jpnn)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/