BINJAI, SUMUTPOS.CO – Kajari Binjai, Victor Antonius Saragih Sidabutar bersama keempat kepala seksi dan para jaksa penuntut umum dan bagian administrasi berkomitmen untuk Wilayah Bebas Korupsi (WBK) dan Wilayah Birokrasi Bersih Melayani (WBBM) hingga Transparan Dalam Visi dan Misi (Trasmisi) di Lapangan Apel Kejari Binjai, Jalan T Amir Hamzah, Kelurahan Jatimakmur, Binjai Utara, baru-baru ini.
Penandatangan diawali dengan menyanyikan lagu Mars Adhyaksa, dilanjutkan pembacaan Tri Darma Adhyaksa hingga diakhiri dengan doa. “Satu tekad bersama bahwa Kejari Binjai siap menuju WBK dan WBBM. Namun kata siap ini berarti belum. Tapi sudah komitmen yang dibuktikan dalam penandatangan ini,” jelas Victor.
Mantan Kajari Kualatungkal ini menambahkan, jika masih kedapatan oknum jaksa nakal, tentunya bakal diberikan sanksi. Jika memang masih didapati lagi oknum jaksa nakal yang tidak sesuai komitmen setelah melakukan penandatangan bersama ini.
“Justru ini menjadi pemberat, bahwa dia sudah menyatakan komitmen namun masih melakukan hal-hal tidak pantas, tidak sesuai kode etik atau sampai melakukan pelanggaran pidana. Sanksinya dikaitkan dengan peraturan pemerintah mengenai disiplin pegawai negeri sampai kepada hukum pidana,” ujar Victor.
Dengan adanya penandatanganan bersama WBK dan WBBM ini, kata Victor, Kejari Binjai harus berubah dalam sikap, kedisiplinan jaksa, tata kelola hingga pelayanannya.
Kajari meminta jangan lagi kedapatan melakukan pungutan liar. “Untuk Kejaksaan Negeri di Wilayah Sumut, pimpinan memberikan kepercayaan kepada Kejari Binjai sebagai model contoh, percontohan di dalam melaksanakan kegiatan wilayah bebas korupsi dan wilayah birokrasi bersih melayani,” ujar mantan Kasubdit Tipikor Jampidsus Kejagung ini.
Karenanya, dia menyerukan agar seluruh bawahannya untuk melakukan revolusi mental. Tidak minta dilayani, Melainkan Kejari Binjai harus melayani masyarakat dengan profesional.
Tak lupa, jangan mengabaikan Standart Operasional Prosedur. “Kita harus melayani dan jemput bola kedepannya. Jangan sampai ada masyarakat mengeluh atau dipersulit. Pimpinan paling atas, Jaksa Agung juga menekankan harus profesional,” ujar Victor.
“Kita datang ke sini bekerja untuk menegakkan hukum. Bukan untuk dilayani. Mulai hari ini sepakat untuk menuju Wilayah Birokrasi Bersih Melayani. Ini berat, bagi saya berat juga. Infrastruktur masih lemah. Alat IT belum ada, biaya dibutuhkan banyak. Saya yakin kawan-kawan di sini semangat dan solid,” sambung Victor.
Kepada Kasubbag Pembinaan Kejari Binjai, dia menekankan untuk dapat lebih aktif lahir dalam melahirkan inovasi. Jangan menghambat masukan atau pikiran baik dari para jaksa. “Kalau menyangkut biaya, bisa kita diskusikan. Semua orang punya kepintaran dan ide masing-masing,” ujar dia.
Victor menambahkan, Kejari Binjai belum memenuhi lembaga Korps Adhyaksa tipe A seperti di Pulau Jawa. Dia juga meminta agar bawahannya melakukan koreksi kepadanya.
“Kalau masih ada pungli, tolong beritahukan kepada saya. Kalau ini berhasil dilalui, pemerintah juga akan memberikan semacam reward,” tandasnya. (ted/han)