28 C
Medan
Monday, November 25, 2024
spot_img

Ditempatkan di Nias, 4 CASN Mundur

Ilustrasi

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Dari 1.032 orang CASN 2018 Pemprovsu yang lulus seleksi, kini berkurang empat orang. Keempat CASN Pemprovsu tersebut memilih mengundurkan diri karena tak mau ditempatkan di Nias.

“Kini tinggal 1.028 CASN yang lulus, karena berkurang empat orang. Salah satu alasannya karena mereka tak mau ditempatkan di Nias, makanya mundur,” kata Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Setdaprovsu Kaiman Turnip kepada Sumut Pos, Selasa (19/2).

Kaiman mengungkapkan, hal itu diketahui setelah pihaknya memverifikasi pemberkasan peserta yang telah diterima sebelumnya. “Mengenai penempatan tugas sebenarnya sudah ada sejak awal dia melamar. Itu alasan yang kami terima (tidak mau ditempatkan ke Nias, Red),” katanya.

Pihaknya mengaku sudah menyerahkan berkas 1.032 CASN ke BKN Regional VI Medan. Di mana selanjutnya tinggal menunggu Nomor Induk Kepegawaian (NIK) dari pemerintah.

Mengenai waktu serah terima atau penempatan mereka bertugas di masing-masing instansi, Kaiman menyebut tergantung kapan NIK tersebut keluar. “Belum tahu, tapi yang pasti pemberkasan ke BKN Regional sudah kami sampaikan. Selanjutnya kita menunggu verifikasi NIK dari BKN,” katanya.

Disinggung kembali soal rekrutmen P3K, Kaiman masih bersikukuh mengatakan bahwa Pemprovsu belum akan membuka penerimaan tersebut. “P3K itu yang pertama harus ada Anjab ABK, yang sampai sekarang memang belum ada kita buka,” katanya. Ia juga sebelumnya mengakui kalau Pemprovsu tidak ada mengalokasikan di APBD 2019 untuk melaksanakan rekrutmen tersebut.

Tak Punya Data

Kepala BKN Regional VI Medan, English Nainggolan mengakui tak punya data ihwal sudah berapa pemda yang membuka rekrutmen P3K di Sumut. “Saya tak punya data, saya sedang rapat,” ujarnya singkat. Meski begitu ia sebelumnya mengatakan, pihaknya sedang fokus menyusun formasi berdasarkan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 49 Tahun 2018 tentang Manajemen Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK).

“Rencana kita dalam waktu dekat soal PPPK itu dulu. Itu pun terbatas untuk tenaga honorer Kategori Dua (K-2) yang selama ini ada, namun belum diangkat PNS. Kebetulan sudah ada databasenya sama kita,” katanya.

Ia melanjutkan, tenaga P3K yang akan diambil dari honorer K-2 ini juga diperuntukkan pada bidang-bidang tertentu seperti guru, tenaga medis, dan penyuluh bidang pertanian. “Jadi tiga bidang itu saja. Dan saya kira dilingkungan Pemprovsu juga termasuk. Apalagi sekarang mereka sudah menaungi guru-guru SMA/SMK sederajat. Nanti mereka bisa saling koordinasi ke kabupaten untuk databasenya itu,” katanya.

222 Peserta Lamar P3K Deliserdang

Di Deliserdang, 222 dari 296 orang honorer K2 mendaftar seleksi P3K. Dari 222 peserta yang mendaftar itu, 158 peserta tenaga guru dan 64 penyuluhan pertanian. Sedangkan tenaga Kesehatan nihil.

Kepala Bidang Pengadaan Pegawai dan Mutasi BKD Deliserdang, Syahrul mengatakan, dari 296 honorer K2 di Deliserdang, ada 74 orang yang tidak mendaftar. Menurutnya, itu disebabkan tidak adanya informasi dari satuan tempat tugas mereka. “Umumnya guru. Kata mereka yang datang ke BKD, tidak adanya pemberitahuan. Padahal BKD sudah menyurati dinas pendidikan agar diteruskan ke sekolah-sekolah tempat mereka bertugas,” sebutnya.

Disebutnya, data para peserta yang mendaftar sesaui dengan data yang bersumber dari BKN. Sedangkan ujian yang akan dilakukan dengan sistem CAT. “Nanti ujianya di sekolah-sekolah yang ada fasilitas komputernya di Deliserdang,” sebutnya.(prn/btr)

Ilustrasi

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Dari 1.032 orang CASN 2018 Pemprovsu yang lulus seleksi, kini berkurang empat orang. Keempat CASN Pemprovsu tersebut memilih mengundurkan diri karena tak mau ditempatkan di Nias.

“Kini tinggal 1.028 CASN yang lulus, karena berkurang empat orang. Salah satu alasannya karena mereka tak mau ditempatkan di Nias, makanya mundur,” kata Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Setdaprovsu Kaiman Turnip kepada Sumut Pos, Selasa (19/2).

Kaiman mengungkapkan, hal itu diketahui setelah pihaknya memverifikasi pemberkasan peserta yang telah diterima sebelumnya. “Mengenai penempatan tugas sebenarnya sudah ada sejak awal dia melamar. Itu alasan yang kami terima (tidak mau ditempatkan ke Nias, Red),” katanya.

Pihaknya mengaku sudah menyerahkan berkas 1.032 CASN ke BKN Regional VI Medan. Di mana selanjutnya tinggal menunggu Nomor Induk Kepegawaian (NIK) dari pemerintah.

Mengenai waktu serah terima atau penempatan mereka bertugas di masing-masing instansi, Kaiman menyebut tergantung kapan NIK tersebut keluar. “Belum tahu, tapi yang pasti pemberkasan ke BKN Regional sudah kami sampaikan. Selanjutnya kita menunggu verifikasi NIK dari BKN,” katanya.

Disinggung kembali soal rekrutmen P3K, Kaiman masih bersikukuh mengatakan bahwa Pemprovsu belum akan membuka penerimaan tersebut. “P3K itu yang pertama harus ada Anjab ABK, yang sampai sekarang memang belum ada kita buka,” katanya. Ia juga sebelumnya mengakui kalau Pemprovsu tidak ada mengalokasikan di APBD 2019 untuk melaksanakan rekrutmen tersebut.

Tak Punya Data

Kepala BKN Regional VI Medan, English Nainggolan mengakui tak punya data ihwal sudah berapa pemda yang membuka rekrutmen P3K di Sumut. “Saya tak punya data, saya sedang rapat,” ujarnya singkat. Meski begitu ia sebelumnya mengatakan, pihaknya sedang fokus menyusun formasi berdasarkan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 49 Tahun 2018 tentang Manajemen Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK).

“Rencana kita dalam waktu dekat soal PPPK itu dulu. Itu pun terbatas untuk tenaga honorer Kategori Dua (K-2) yang selama ini ada, namun belum diangkat PNS. Kebetulan sudah ada databasenya sama kita,” katanya.

Ia melanjutkan, tenaga P3K yang akan diambil dari honorer K-2 ini juga diperuntukkan pada bidang-bidang tertentu seperti guru, tenaga medis, dan penyuluh bidang pertanian. “Jadi tiga bidang itu saja. Dan saya kira dilingkungan Pemprovsu juga termasuk. Apalagi sekarang mereka sudah menaungi guru-guru SMA/SMK sederajat. Nanti mereka bisa saling koordinasi ke kabupaten untuk databasenya itu,” katanya.

222 Peserta Lamar P3K Deliserdang

Di Deliserdang, 222 dari 296 orang honorer K2 mendaftar seleksi P3K. Dari 222 peserta yang mendaftar itu, 158 peserta tenaga guru dan 64 penyuluhan pertanian. Sedangkan tenaga Kesehatan nihil.

Kepala Bidang Pengadaan Pegawai dan Mutasi BKD Deliserdang, Syahrul mengatakan, dari 296 honorer K2 di Deliserdang, ada 74 orang yang tidak mendaftar. Menurutnya, itu disebabkan tidak adanya informasi dari satuan tempat tugas mereka. “Umumnya guru. Kata mereka yang datang ke BKD, tidak adanya pemberitahuan. Padahal BKD sudah menyurati dinas pendidikan agar diteruskan ke sekolah-sekolah tempat mereka bertugas,” sebutnya.

Disebutnya, data para peserta yang mendaftar sesaui dengan data yang bersumber dari BKN. Sedangkan ujian yang akan dilakukan dengan sistem CAT. “Nanti ujianya di sekolah-sekolah yang ada fasilitas komputernya di Deliserdang,” sebutnya.(prn/btr)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/