26 C
Medan
Saturday, November 23, 2024
spot_img

Tuan Rumah MotoGP 2021, Indonesia Butuh Dukungan

net
PERENCANAAN: Kawasan Mandalika yang direncanakan akan dibangun sirkuit bertaraf internasional.

SUMUTPOS.CO – Pembangunan Sirkuit MotoGP di Mandalika, Lombok, Nusa Tenggara Barat turut menyita perhatian dari Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora). Mereka mengaku sangat menantikan dan mendukung langkah tersebut.

Sirkuit Mandalika merupakan bentuk ambisi Indonesia untuk menjadi tuan rumah MotoGP. Ini juga sekaligus sebagai langkah konkret karena sebelumnya banyak beredar wacana mengenai pembangunan sirkuit bertaraf internasional.

“Saya kira Insya Allah bisa tercapai. Karena Kemenpora mendukung sepenuhnya, dan hal itu sangatlah positif,” ucap Sesmenpora, Gatot S Dewa Broto saat dihubungi JawaPos.com (Group Sumut Pos).

Indonesia sudah beberapa kali mengajukan diri sebagai tuan rumah MotoGP. Hanya saja, keinginan itu terbentur dengan pembangunan infrastruktur sirkuit.

“Dulu Sentul tidak jadi, kemudian Palembang tidak jadi. Mandalika juga awalnya tidak ada kabar. Namun, saya tahu dari media bahwa Mandalika ternyata jadi. Jadi kami dukung dan kami juga mohon seluruh rakyat Indonesia juga mendukung,” ungkapnya.

Gatot juga tidak mempermasalahkan mengenai pergantian lokasi Sirkuit. Sebab pada dasarnya olahraga MotoGP juga harus mengedepankan aspek pariwisata.

“MotoGP jangan dilihat semata-mata sebagai olahraga saja. Karena di olahraga itu juga ada unsur pariwisata juga,” pungkasnya.

Untuk diketahui, ajang MotoGP di Indonesia rencananya akan digelar Mandalika, Lombok, Nusa Tenggara Barat. Rencana pembangunan sirkuit yang didesain dengan panjang 4,32 km dan memiliki 18 tikungan itu sudah digaungkan sejak beberapa tahun silam.

“Kemenpora pada prinsipnya sangat suport. Dulu awalnya kan rencana di Sentul, lalu di Palembang, dan terkahir di Mandalika. Apa yang nanti akan diperlukan, kami akan berikan,” katanya.

Mengenai pembangunan sirkuit, Gatot sendiri mengaku belum mengetahui secara detail. Sampai sejauh ini belum ada kerja sama yang dilakukan Kemenpora dengan pihak swasta yang nantinya akan melaksanakan pembangunan tersebut.

“Saya nggak tahu bisnisnya seperti apa. Karena ini komersial, kami perlu sampaikan bahwa jangan sampai ada kesan bahwa ini adalah dominasi pemerintah. Pihak swasta juga ikut terlibat,” kata Gatot.

Di sisa waktu yang tinggal dua tahun, Gatot berharap penggarapan sirkuit itu bisa tuntas dengan cepat. Dua tahun dinilai Gatot merupakan waktu yang cukup untuk membangun sirkuit. (bbs/azw)

net
PERENCANAAN: Kawasan Mandalika yang direncanakan akan dibangun sirkuit bertaraf internasional.

SUMUTPOS.CO – Pembangunan Sirkuit MotoGP di Mandalika, Lombok, Nusa Tenggara Barat turut menyita perhatian dari Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora). Mereka mengaku sangat menantikan dan mendukung langkah tersebut.

Sirkuit Mandalika merupakan bentuk ambisi Indonesia untuk menjadi tuan rumah MotoGP. Ini juga sekaligus sebagai langkah konkret karena sebelumnya banyak beredar wacana mengenai pembangunan sirkuit bertaraf internasional.

“Saya kira Insya Allah bisa tercapai. Karena Kemenpora mendukung sepenuhnya, dan hal itu sangatlah positif,” ucap Sesmenpora, Gatot S Dewa Broto saat dihubungi JawaPos.com (Group Sumut Pos).

Indonesia sudah beberapa kali mengajukan diri sebagai tuan rumah MotoGP. Hanya saja, keinginan itu terbentur dengan pembangunan infrastruktur sirkuit.

“Dulu Sentul tidak jadi, kemudian Palembang tidak jadi. Mandalika juga awalnya tidak ada kabar. Namun, saya tahu dari media bahwa Mandalika ternyata jadi. Jadi kami dukung dan kami juga mohon seluruh rakyat Indonesia juga mendukung,” ungkapnya.

Gatot juga tidak mempermasalahkan mengenai pergantian lokasi Sirkuit. Sebab pada dasarnya olahraga MotoGP juga harus mengedepankan aspek pariwisata.

“MotoGP jangan dilihat semata-mata sebagai olahraga saja. Karena di olahraga itu juga ada unsur pariwisata juga,” pungkasnya.

Untuk diketahui, ajang MotoGP di Indonesia rencananya akan digelar Mandalika, Lombok, Nusa Tenggara Barat. Rencana pembangunan sirkuit yang didesain dengan panjang 4,32 km dan memiliki 18 tikungan itu sudah digaungkan sejak beberapa tahun silam.

“Kemenpora pada prinsipnya sangat suport. Dulu awalnya kan rencana di Sentul, lalu di Palembang, dan terkahir di Mandalika. Apa yang nanti akan diperlukan, kami akan berikan,” katanya.

Mengenai pembangunan sirkuit, Gatot sendiri mengaku belum mengetahui secara detail. Sampai sejauh ini belum ada kerja sama yang dilakukan Kemenpora dengan pihak swasta yang nantinya akan melaksanakan pembangunan tersebut.

“Saya nggak tahu bisnisnya seperti apa. Karena ini komersial, kami perlu sampaikan bahwa jangan sampai ada kesan bahwa ini adalah dominasi pemerintah. Pihak swasta juga ikut terlibat,” kata Gatot.

Di sisa waktu yang tinggal dua tahun, Gatot berharap penggarapan sirkuit itu bisa tuntas dengan cepat. Dua tahun dinilai Gatot merupakan waktu yang cukup untuk membangun sirkuit. (bbs/azw)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/