KOTAPINANG, SUMUTPOS.CO – Pemkab Labusel harus mulai memikirkan penyediaan sarana bus sekolah untuk mengangkut siswa pergi dan pulang sekolah. Hal itu diungkapkan Ketua Umum PB-Iklas Sumut, Rivai Nasution di sela-sela kunjungannya di Kabupaten Labusel, Sabtu (2/3).
Menurutnya, bus sekolah perlu disediakan, untuk menjamin keselamatan siswa. Dikatakan, sebagai daerah yang sebagian besar wilayahnya perkebunan kelapa sawit dan karet, banyak siswa harus menempuh per jalanan jauh ke sekolah. Bahkan sebagian besar siswa terpaksa menggunakan sepeda motor atau diantar-jem put orangtua, dengan besarnya risiko menjadi korban kejahatan seperti begal maupun kecelakaan di jalan.
“Saya kalau pulang ke Labusel kadang melihat anak-anak yang naik sepeda motor dipepet bus atau truk. Ini sangat membahayakan. Belum lagi mereka ini rawan menjadi korban kejahatan,” katanya.
Semestinya kata dia, Pemkab sudah harus menyediakan transportasi aman, khusus untuk anak sekolah. Karena selain memberikan rasa aman terhadap siswa, keberadaan bus sekolah juga menghilangkan kekhawatiran terhadap orangtua.
“Kalau ada bus sekolah yang aman juga dapat meringankan beban orangtua sehingga tidak usah menjemput dan mengantar anak sekolah, apa lagi sampai harus memberikan sepeda motor. Bukan hanya anak SMA, bahkan anak SD ada yang bawa sepeda motor,’’ katanya.
Diakuinya, untuk menyediakan bus sekolah dibutuhkan kemauan dari Pemkab dan didukung oleh DPRD. Menurutnya, selain menggunakan dana APBD, pengadaan bus-bus tersebut dapat bekerja sama dengan perusahaan perkebunan dan pabrik kelapa sawit yang ada di Kab. Labusel.
“Keberadaan bus sekolah tersebut sangat urgen untuk segera disediakan. Menggunakan bus sekolah jauh lebih aman jika dibandingkan mengendarai sepeda motor,” katanya. (adz)
KOTAPINANG, SUMUTPOS.CO – Pemkab Labusel harus mulai memikirkan penyediaan sarana bus sekolah untuk mengangkut siswa pergi dan pulang sekolah. Hal itu diungkapkan Ketua Umum PB-Iklas Sumut, Rivai Nasution di sela-sela kunjungannya di Kabupaten Labusel, Sabtu (2/3).
Menurutnya, bus sekolah perlu disediakan, untuk menjamin keselamatan siswa. Dikatakan, sebagai daerah yang sebagian besar wilayahnya perkebunan kelapa sawit dan karet, banyak siswa harus menempuh per jalanan jauh ke sekolah. Bahkan sebagian besar siswa terpaksa menggunakan sepeda motor atau diantar-jem put orangtua, dengan besarnya risiko menjadi korban kejahatan seperti begal maupun kecelakaan di jalan.
“Saya kalau pulang ke Labusel kadang melihat anak-anak yang naik sepeda motor dipepet bus atau truk. Ini sangat membahayakan. Belum lagi mereka ini rawan menjadi korban kejahatan,” katanya.
Semestinya kata dia, Pemkab sudah harus menyediakan transportasi aman, khusus untuk anak sekolah. Karena selain memberikan rasa aman terhadap siswa, keberadaan bus sekolah juga menghilangkan kekhawatiran terhadap orangtua.
“Kalau ada bus sekolah yang aman juga dapat meringankan beban orangtua sehingga tidak usah menjemput dan mengantar anak sekolah, apa lagi sampai harus memberikan sepeda motor. Bukan hanya anak SMA, bahkan anak SD ada yang bawa sepeda motor,’’ katanya.
Diakuinya, untuk menyediakan bus sekolah dibutuhkan kemauan dari Pemkab dan didukung oleh DPRD. Menurutnya, selain menggunakan dana APBD, pengadaan bus-bus tersebut dapat bekerja sama dengan perusahaan perkebunan dan pabrik kelapa sawit yang ada di Kab. Labusel.
“Keberadaan bus sekolah tersebut sangat urgen untuk segera disediakan. Menggunakan bus sekolah jauh lebih aman jika dibandingkan mengendarai sepeda motor,” katanya. (adz)