SUMUTPOS.CO – Timnas Indonesia sudah hancur lebur di laga pertama grup K babak kualifikasi Piala Asia U-23 2020. Indonesia dibantai empat gol tanpa balas oleh Thailand. Namun tak ada gunanya meratapi kegagalan itu karena pasukan Indra Sjafri sudah ditunggu jadwal berikutnya kontra tuan rumah Vietnam di My Dinh National Stadium, Minggu (24/3) malam.
Indonesia bermain buruk di laga tersebut. Awalnya Indonesia sempat tampil menyerang di babak pertama.
Dari skuad AFF U-22 lalu, Egy Maulana Vikri menjadi pembeda dengan menempati starter di posisi tiga gelandang bersama Luthfi Kamal dan Gian Zola. Pembeda lainnya adalah Saddil Ramdani di pos penyerang sayap kiri.
Namun Indonesia malah tertinggal lewat Shinnaphat Leeaoh pada menit 22. Alih-alih mengejar ketertinggalan di babak kedua, Indonesia malah dipermalukan oleh Tim Gajah Perang. Supachai Jaided menjadi mimpi buruk Indonesia lewat dua golnya serta satu gol penutup Supachok Sarachat.
Tugas berat pun menanti Indra Sjafri karena menghadapi Vietnam tentu kalah berat. Apalagi bermain di kandang sendiri.
Persoalan tak bisa bermainnya Ezra Walian karena terganjal peraturan FIFA sempat menganggu konsentrasi Indonesia. “Memang konsentrasi kami sempat terganggu, khususnya sebelum pendaftaran 23 pemain sampai tadi pagi,” ujar Indra.
Indra mengatakan, para pemain timnas tampil di bawah standar yang membuat skuat berjuluk Garuda Muda tak bisa keluar dari tekanan. Mereka bahkan nyaris tak mampu menciptakan peluang berbahaya ke pertahanan Thailand. Itu tak boleh terjadi laga saat bersua Vietnam. “Itulah yang membuat kami terkesan tampil bertahan,” kata Indra.
“Banyak pemain tampil di bawah performa sebenarnya, jadi rencana pertandingan tak berjalan dengan baik,” tutur Indra.
Selain itu Egy Maulana Vikri juga disorot. Pemain Lechia Gdanks itu terlihat belum nyetel dengan tim. Egy dinilai tidak memiliki menit bermain yang banyak di Polandia.
Maka, Indra cukup geram mendengar pertanyaan wartawan Vietnam yang menyorot individu Egy. “Sebelum saya jawab pertanyaan dari wartawan Vietnam, tim ini dimulai dari Januari. Harus juara AFF dan lolos kualifikasi AFC dan juara Sea Games 2019. Target awal sudah kami lalui dengan baik,” ucap Indra.
“Saya tidak suka pertanyaan yang sifatnya individu pemain karena ini tim sepak bola dan ada 11 pemain ada 23 pemain. Saya perlu Egy. Dari sekian pemain di Indonesia potensi sepak bolanya banyak. Egy adalah salah satunya,” tegas Indra.
Pelatih asal Sumatera Barat ini juga menegaskan, bahwa ia memilih pemain memang karena sesuai kebutuhannya. Dia tidak peduli meski menit bermainnya sedikit. “Saya ajak dia karena kualitasnya saya anggap bisa memenuhi kebutuhan game plan. Jadi gak tergantung menit dia bermain,” tukas Indra.
Sementara di kubu lawan, Vietnam juga sedang percaya diri. Mereka baru saja membungkam Brunei Darussalam 6-0 di hari yang sama. Sebelumnya saat uji coba terakhir, mereka juga meraih kemenangan telak 6-1 atas Chinese Taipei. Ini tentu sinyal bahaya bagi Merah Putih.
Laga ini juga akan dijadikan Vietnam sebagai ajang balas dendam. Pasalnya di AFF lalu, Vietnam tumbang 0-1 dari Indonesia lewat tendangan bebas Luthfi Kamal. Melihat performa Vietnam di kandangnya sendiri, tentu ini menjadi warning bagi Indra Sjafri dan pasukannya untuk berbenah. (bbs/don)