Tuntutan industri makanan dan minuman untuk dapat bersaing di pasar global terus meningkat, salah satunya berasal dari konsumen yang semakin kritis terhadap pangan yang dikonsumsi. Tanpa disadari, standar kualitas mutu pangan menjadi prioritas dan mempengaruhi keputusan dalam membeli sebuah produk.
Hal ini yang mendorong industri makanan dan minuman untuk wajib memiliki sertifikasi berstandar internasional. Misalnya, International Organization for Standardization (ISO). PT Garudafood Putra Putri Jaya Tbk (Garudafood) sebagai salah satu perusahaan makanan dan minuman menerapkan Sistem Manajemen Keamanan Pangan yang telah tersertifikasi yakni ISO 22000. Ini merupakan wujud komitmen Garudafood dalam melindungi konsumen dengan menyajikan produk yang berkualitas sesuai dengan standar internasional.
Ditemui di sela workshop yang diselenggarakan oleh Unversitas Diponegoro, Semarang (22/3), relawan duta Garudafood Sehati memaparkan tentang ‘Penerapan ISO 22000 tahun 2018 di dunia FMCG (Fast Moving Consumer Goods)’. Workshop yang diikuti oleh 40 orang mahasiswa tingkat akhir jurusan teknik industri ini berisi tentang tata cara penyusunan dokumen ISO, pelaporan dokumen ISO serta diskusi case studyterkait ISO 22000 di dunia industri makanan dan minuman.
Seluruh mahasiswa dibagi ke dalam beberapa kelompok kecil dan mereka dilatih langsung untuk menyusun dokumen sederhana kemudian melakukan presentasi atas apa yang telah mereka rancang. Workshop ini dilakukan agar mahasiswa memiliki pengetahuan tentang proses sertifikasi ISO 22000 mulai dari persiapan hingga penyusunan dokumen yang diperlukan.
Melalui program ini, Garudafood Sehati bertujuan untuk mengedukasi generasi penerus bangsa tentang penerapan sistem kualitas & mutu pangan yang memenuhi standar internasional.
“Kesempatan kali ini, kami memberikan edukasi kepada mahasiswa tentang ISO 22000 mulai dari definisi teori, penyusunan dokumen, persyaratan hingga membedah case study yang terjadi di dunia makanan dan minuman. Kami juga mengajak mahasiswa untuk praktik langsung menyusun dokumen ISO 22000.
Dalam memahami ISO 22000 ini, tidak cukup hanya 1 kali pertemuan ini saja, ISO 22000 sangatlah kompleks; mahasiswa diharapkan untuk dapat lebih aktif melatih diri sendiri melalui contoh-contoh kasus, training ataupun PKL (praktik kerja lapangan). Workshop kali ini akan menjadi modal dasar bagi para mahasiswa untuk meningkatkan soft skill dan pemahamannya di bidang ISO 22000,” ujar Ernawati, Quality Assurance Garudafood. (rel/tri/ram)
Tuntutan industri makanan dan minuman untuk dapat bersaing di pasar global terus meningkat, salah satunya berasal dari konsumen yang semakin kritis terhadap pangan yang dikonsumsi. Tanpa disadari, standar kualitas mutu pangan menjadi prioritas dan mempengaruhi keputusan dalam membeli sebuah produk.
Hal ini yang mendorong industri makanan dan minuman untuk wajib memiliki sertifikasi berstandar internasional. Misalnya, International Organization for Standardization (ISO). PT Garudafood Putra Putri Jaya Tbk (Garudafood) sebagai salah satu perusahaan makanan dan minuman menerapkan Sistem Manajemen Keamanan Pangan yang telah tersertifikasi yakni ISO 22000. Ini merupakan wujud komitmen Garudafood dalam melindungi konsumen dengan menyajikan produk yang berkualitas sesuai dengan standar internasional.
Ditemui di sela workshop yang diselenggarakan oleh Unversitas Diponegoro, Semarang (22/3), relawan duta Garudafood Sehati memaparkan tentang ‘Penerapan ISO 22000 tahun 2018 di dunia FMCG (Fast Moving Consumer Goods)’. Workshop yang diikuti oleh 40 orang mahasiswa tingkat akhir jurusan teknik industri ini berisi tentang tata cara penyusunan dokumen ISO, pelaporan dokumen ISO serta diskusi case studyterkait ISO 22000 di dunia industri makanan dan minuman.
Seluruh mahasiswa dibagi ke dalam beberapa kelompok kecil dan mereka dilatih langsung untuk menyusun dokumen sederhana kemudian melakukan presentasi atas apa yang telah mereka rancang. Workshop ini dilakukan agar mahasiswa memiliki pengetahuan tentang proses sertifikasi ISO 22000 mulai dari persiapan hingga penyusunan dokumen yang diperlukan.
Melalui program ini, Garudafood Sehati bertujuan untuk mengedukasi generasi penerus bangsa tentang penerapan sistem kualitas & mutu pangan yang memenuhi standar internasional.
“Kesempatan kali ini, kami memberikan edukasi kepada mahasiswa tentang ISO 22000 mulai dari definisi teori, penyusunan dokumen, persyaratan hingga membedah case study yang terjadi di dunia makanan dan minuman. Kami juga mengajak mahasiswa untuk praktik langsung menyusun dokumen ISO 22000.
Dalam memahami ISO 22000 ini, tidak cukup hanya 1 kali pertemuan ini saja, ISO 22000 sangatlah kompleks; mahasiswa diharapkan untuk dapat lebih aktif melatih diri sendiri melalui contoh-contoh kasus, training ataupun PKL (praktik kerja lapangan). Workshop kali ini akan menjadi modal dasar bagi para mahasiswa untuk meningkatkan soft skill dan pemahamannya di bidang ISO 22000,” ujar Ernawati, Quality Assurance Garudafood. (rel/tri/ram)