MEDAN, SUMUTPOS.CO – Kepolisian Sumatera Utara (Poldasu) dan TNI di Sumut, menyatakan siap mengamankan Pemilu Serentak 2019 di Sumut. Untuk menunjukkan kesiapannya, Kapolda Sumatera Utara (Sumut) Irjen Pol Agus Andrianto melepas 414 orang personel Polda Sumut ke 7 wilayah satuan kerja (satker) pengamanan Pemilu 2019, dari Lapangan KS Tubun Mapolda Sumut, Senin (15/4) pagi. Sore, polisi dan TNI juga menggelar patroli kendaraan bermotor keliling Kota Medan.
Kabid Humas Polda Sumut Kombes Pol Tatan Dirsan Atmaja melalui Kasubbid Penmas AKBP MP Nainggolan menyampaikan, para personel yang dilepas tersebut yakni, 25 personel ke Polres Humbang Hasundutan (Humbahas), 30 personel ke Polres Pakpak Bharat, dan 100 personel ke Polres Dairi. Kemudian 105 personel ke Polres Batubara, 54 personel ke Polres Tanjungbalai, 50 personel Polres Asahan dan 50 personel ke Polres Samosir.
“Saat pelepasan, Kapolda meminta personel melaksanakan tugas dengan benar sesuai standar operasional prosedur (SOP), dan segera menyesuaikan diri dengan tempat di mana ditugaskan,” ungkapnya kepada wartawan.
Para personel yang dilepas akan bertugas selama lima hingga delapan hari. Tergantung jauhnya lokasi penugasan. Dalam bertugas, Polri hanya akan menjaga di luar Tempat Pemungutan Suara (TPS). “Tapi misalnya ada keributan di dalam TPS dan ketua KPPS meminta polisi untuk masuk, baru di situ personel polisi bisa masuk,” pungkasnya.
Selanjutnya kemarin sore, Irjen Agus Andrianto bersama pimpinan TNI di Sumut menggelar patroli kendaraan bermotor keliling Kota Medan. Hadir bersamanya Pangdam I/BB Mayjen M Sabhrar Fadilah, Danlantamal, Pangkosek, Danlanud, bersama satuan jajaran dari Batalion Paskhas dan Marinir serta anggota Polri.
Patroli ini dilakukan dengan menggunakan sepeda motor, diikuti sekitar 500 orang personel TNI-Polri. “Intinya, kita semua bersinergi untuk persiapan mengamankan pelaksanaan tahapan inti pemilu,” ungkapnya kepada wartawan, usai melaksanakan kegiatan patroli di Lapangan Merdeka, Medan, sore.
Rute patroli dimulai dari halaman Mapoldasu, di Jalan Sisingamangaraja Km 10,5, Medan. Kemudian dilanjutkan ke kawasan Universitas Sumatera Utara (USU), Jalan Medan-Binjai, Ringroad, Cemara, Pancing, Jalan Asia, hingga berakhir di Lapangan Merdeka, Medan.
Kapolda terlihat naik sepeda motor matic Personel Lalulintas. Sedangkan Pangdam I/BB Mayjen TNI MS Fadhilah, menggunakan sepeda motor jenis trail milik TNI.
Agus mengimbau kepada seluruh warga Sumut untuk menggunakan hak pilihnya. Ia berharap, apapun pilihan yang ditentukan masyarakat, dilakukan tanpa adanya paksaan dari siapapun. “Silakan menyalurkan hak pilihnya dengan tanpa adanya ancaman, baik fisik maupun psikis,” sebutnya.
Selain itu, Agus juga menegaskan jika pihaknya tidak akan ragu-ragu untuk mengambil tindakan tegas, kepada siapapun pihak yang ingin mengganggu berjalannya tahapan inti pemilu nanti. Pihaknya menjamin pesta demokrasi di Sumut dapat berjalan dengan aman dan kondusif.
“Kalau ada pihak-pihak yang ingin mengganggu tahapan inti pemilu, siapapun dia, kita tidak ragu untuk mengambil tindakan tegas,” pungkasnya.
Sebelumnya, Polda Sumut bersama Kodam I/BB menyatakan siap menurunkan 22 ribu personel gabungan untuk mengamankan Pemilu 2019. Jumlah itu akan disebar di lapangan, baik untuk pengamanan TPS dan membackup situasi keamanan lainnya.
Dalam pengamanan Pemilu, Polda Sumut dibackup Kodam I/BB. Dalam Apel kesiapan Pemilu beberapa waktu lalu, Sumut mendapat kehormatan untuk melakukan apel karena dihadiri dan dicek Panglima TNI dan Kapolri.
Menurut Agus, untuk potensi kerawanan Pemilu di Sumut, Polri mengacu data yang di keluarkan KPU RI. “Dari index yang dikeluarkan KPU, Sumatera Utara ini urutan ke-28 dari 34. Namun demikian, kita tidak boleh under-estimate (meremehkan). Kita tetap siaga, waspada dan siap sedia untuk tahapan pemilu,” tegasnya.
Sementara itu, Pangdam I/BB Mayjen TNI Sabrar Fadhilah menegaskan, netralitas sudah menjadi keharusan dan memberitahukan kepada masyarakat agar jangan takut dalam pemilu nanti, TNI dan Polri siap mengamankannya.
“Kami ada tahapannya, bahwa ini pesta demokrasi. Kami mengedepankan masyarakat agar mengajaknya untuk menyukseskan pemilu ini,” katanya.
Dari sisi jumlah, kata Pangdam, Kodam l/BB ada empat provinsi yaitu Sumut, Sumbar, Kepri dan Pekan Baru, di mana secara jumlah ada 20 ribu disiapkan. “Untuk bantuan ke Polda Sumut ada 10 ribu personel. Jumlah ini berbeda dengan provinsi yang lain karena terkait jumlah TPS dan luas wilayah,” pungkasnya.
Eldin Ajak Warga Medan Gunakan Hak Pilih
Terpisah, Wali Kota Medan, Dzulmi Eldin mengajak seluruh warga Kota Medan beramai-ramai mendatangi TPS masing-masing, untuk menggunakan hak pilihnya pada Pemilu 2019, 17 April. Dengan demikian Kota Medan dapat menjadi barometer penyelenggaraan pesta demokrasi yang sejuk, damai dan aman di Indonesia.
“Saya berharap seluruh warga Kota Medan yang telah memiliki hak memilih, dapat menggunakan hak pilihnya pada Pemilu 2019. Baik pemilihan legislatif maupun presiden dan wakil presiden. Saya juga berharap tidak ada warga yang golput,” kata Wali Kota, Senin (15/4).
Ajakan itu disampaikan Wali Kota mengingat Pemilu 2019 menyisakan waktu dua hari lagi. Menurutnya, suksesnya pelaksanaan Pemilu 2019 tidak terlepas dari dukungan penuh seluruh lapisan masyarakat. “Pilihlah calon legislatif maupun presiden dan wakil presiden yang terbaik dan sesuai dengan hati masing-masing, tanpa ada paksaan dari pihak manapun,” pesannya.
Ia juga mengingatkan warga agar saling menghargai perbedaan. Dengan menghargai perbedaan pilihan, Wali Kota optimis pelaksanaan Pemilu 2019 di ibukota Provinsi Sumatera Utara ini dapat berjalan dengan aman dan lancar.
“Jangan sampai perbedaan pilihan membuat kita terpecah belah, sebab itu hanya merugikan kita,” ungkapnya.
Selanjutnya guna mendukung pelaksanaan Pemilu 2019 di Kota Medan yang aman, sejuk dan lancar, Wali Kota mengimbau warga agar tidak mudah terpancing dengan isu bohong atau hoax yang beredar. “Tidak jarang hoax menjadi bibit perpecahan di antara kita. Untuk itu, saya berharap kepada seluruh warga Kota Medan agar senantiasa menahan diri untuk tidak mudah percaya sekaligus tidak ikut menyebarkan berita bohong tersebut,” imbaunya.
Bagi warga Kota Medan yang belum mendapatkan form C6 sebagai tanda undangan resmi dari KPU untuk memilih, warga dapat menggantinya dengan menggunakan kartu identitas diri (e-KTP). “Jadi mari kita sukseskan pelaksanaan Pemilu 2019 dengan mendatangi TPS dan menggunakan hak pilih,” ajaknya. (dvs/ris)