26 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Ratusan Pelayat Antar Taufan Gama ke Pemakaman

Palayat Pemakaman Almarhum Taufan Gama Simatupang, Bupati Asahan.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Taufan Gama Simatupang, orang nomor satu di Kabupaten Asahan, kini tinggal kenangan. Setelah tutup usia Senin (22/4) kemarin, jenazahnya pun dimakamkan di TPU Muslim Kayu Besar, Jalan Thamrin, Medan, Selasa (23/4).

Pemakaman jenazah Taufan Gama pun diantarkan ratusan pelayat, di antaranya Gubsu Edy Rahmayadi dan Wagubsu Musa Rajeckshah, serta Wali Kota Medan T Dzulmi Eldin dan Wakilnya Akhyar Nasution. Sejumlah pejabat Pemprov Sumut dan Pemko Medan pun hadir untuk memberi bela sungkawa.

Di antara keluarga yang hadir, tampak putra bungsu almarhum, Imam Akbar Abdulmanan Simatupang. Dia salah satu orang yang masuk ke liang lahat, untuk memakamkan ayahnya. Sementara istri almarhum, Winda Fitrika dan empat putrinya mengambil tempat di samping makam.

Usai proses pemakaman, Edy dan Musa pun menaburkan bunga di makam Taufan. “Setiap manusia cepat atau lambat akan kembali ke sisi Allah SWT. Innalilahi wainnailaihi rajiun. Kita yang hidup mendoakan semoga Allah mengampuni segala dosanya dan jadikan Husnul Khatimah,” kata Edy.

ist
DIKEBUMIKAN: Istri dan anak-anak terlihat sedih saat almarhum Taufan Gama Simatupang dikebumikan di TPU Muslim Kayu Besar, Jalan Thamrin Medan.

Mengenang almarhum, Edy Ramahyadi mengaku sangat mengenal sosok Taufan Gama. “Beliau itu adik kelas saya di SMA Negeri 1 Medan. Almarhum adalah orang yang baik,” ucapnya.

Sementara Musa menjelaskan, Taufan sudah cukup lama dalam keadaan sakit. Mereka sempat beberapa kali bertemu. Meskipun dalam keadaan sakit, semangatnya tidak kendur. “Hari ini almarhum kembali dan ini mungkin yang terbaik dari Allah SWT,” ucapnya.

Taufan, lahir di Medan 28 Agustus 1963. Dia menjadi sosok kesohor di Kabupaten Asahan. Dirinya nyaris hampir 2 periode menjabat sebagai bupati, antara 2010-2015 dan periode 2016-2021. Bahkan sebelumnya, pria yang juga Pimpinan Umum Pondok Pesantren Daar Al Uluum (PPDU) Asahan ini menjabat Wakil Bupati. Taufan tutup usia di RS Columbia Asia, Jalan Listrik, Medan, Senin sekitar pukul 18.50 WIB. Setelah menderita penyakit cukup lama, dia meninggal pada usia 55 tahun.

Jenazah Taufan sempat disemayamkan di rumahnya di Jalan Mahoni, Kota Kisaran, Asahan. Untuk menghormatinya, bendera setengah tiang dikibarkan di kantor-kantor yang ada di Asahan. Ribuan orang melepas keberangkatan jenazah untuk dimakamkan di Medan.

“Ini merupakan permintaan keluarga. Karena yang dimakamkan di sini ada ibunya, kakaknya, abangnya dan adiknya. Dia dimakamkan satu liang dengan makam ibunya,” kata Wakil Bupati Asahan, Surya. (dvs/prn/omi)

Palayat Pemakaman Almarhum Taufan Gama Simatupang, Bupati Asahan.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Taufan Gama Simatupang, orang nomor satu di Kabupaten Asahan, kini tinggal kenangan. Setelah tutup usia Senin (22/4) kemarin, jenazahnya pun dimakamkan di TPU Muslim Kayu Besar, Jalan Thamrin, Medan, Selasa (23/4).

Pemakaman jenazah Taufan Gama pun diantarkan ratusan pelayat, di antaranya Gubsu Edy Rahmayadi dan Wagubsu Musa Rajeckshah, serta Wali Kota Medan T Dzulmi Eldin dan Wakilnya Akhyar Nasution. Sejumlah pejabat Pemprov Sumut dan Pemko Medan pun hadir untuk memberi bela sungkawa.

Di antara keluarga yang hadir, tampak putra bungsu almarhum, Imam Akbar Abdulmanan Simatupang. Dia salah satu orang yang masuk ke liang lahat, untuk memakamkan ayahnya. Sementara istri almarhum, Winda Fitrika dan empat putrinya mengambil tempat di samping makam.

Usai proses pemakaman, Edy dan Musa pun menaburkan bunga di makam Taufan. “Setiap manusia cepat atau lambat akan kembali ke sisi Allah SWT. Innalilahi wainnailaihi rajiun. Kita yang hidup mendoakan semoga Allah mengampuni segala dosanya dan jadikan Husnul Khatimah,” kata Edy.

ist
DIKEBUMIKAN: Istri dan anak-anak terlihat sedih saat almarhum Taufan Gama Simatupang dikebumikan di TPU Muslim Kayu Besar, Jalan Thamrin Medan.

Mengenang almarhum, Edy Ramahyadi mengaku sangat mengenal sosok Taufan Gama. “Beliau itu adik kelas saya di SMA Negeri 1 Medan. Almarhum adalah orang yang baik,” ucapnya.

Sementara Musa menjelaskan, Taufan sudah cukup lama dalam keadaan sakit. Mereka sempat beberapa kali bertemu. Meskipun dalam keadaan sakit, semangatnya tidak kendur. “Hari ini almarhum kembali dan ini mungkin yang terbaik dari Allah SWT,” ucapnya.

Taufan, lahir di Medan 28 Agustus 1963. Dia menjadi sosok kesohor di Kabupaten Asahan. Dirinya nyaris hampir 2 periode menjabat sebagai bupati, antara 2010-2015 dan periode 2016-2021. Bahkan sebelumnya, pria yang juga Pimpinan Umum Pondok Pesantren Daar Al Uluum (PPDU) Asahan ini menjabat Wakil Bupati. Taufan tutup usia di RS Columbia Asia, Jalan Listrik, Medan, Senin sekitar pukul 18.50 WIB. Setelah menderita penyakit cukup lama, dia meninggal pada usia 55 tahun.

Jenazah Taufan sempat disemayamkan di rumahnya di Jalan Mahoni, Kota Kisaran, Asahan. Untuk menghormatinya, bendera setengah tiang dikibarkan di kantor-kantor yang ada di Asahan. Ribuan orang melepas keberangkatan jenazah untuk dimakamkan di Medan.

“Ini merupakan permintaan keluarga. Karena yang dimakamkan di sini ada ibunya, kakaknya, abangnya dan adiknya. Dia dimakamkan satu liang dengan makam ibunya,” kata Wakil Bupati Asahan, Surya. (dvs/prn/omi)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/