26 C
Medan
Saturday, November 23, 2024
spot_img

Investor Cina dan Malaysia Lirik Deliserdang, Pembangkit Listrik Hasil Pengolahan Sampah

no picture

DELISERDANG, SUMUTPOS.CO – Investor Cina dan Malaysia akan membangun pembangkit listrik dari hasil pengolahan sampah-sampah yang ada di Kabupaten Deliserdang.

Pembangunan pembangkit listrik tersebut akan didirikan di Desa Sumbul, Kecamatan STM Hilir, Kabupaten Deliserdang oleh PT Serdang Industri Park (SIP). Kedatangan Investor dari dua negara itu disambut baik oleh Pemerintah Kabupaten Deliserdang. Pertemuan dan pembahasan proyek inipun dilakukan di ruang rapat lantai II kantor Bupati, Jumat, (26/4).

Saat itu hadir langsung petinggi PT SIP mulai dari Komisaris Utama, Dato Sri Chong Ket Pen, Direktur Utama, Ir Johannes IW dan Direktur, Datuk Selamat Fery. Mereka memberikan pemaparan di hadapan Wakil Bupati Deliserdang, M Ali Yusuf Siregar serta Komisaris Utama PT Bhineka Perkasa Jaya (BPJ), Zainuddin Mars sebagai Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Pemkab.

Disebutkannya, kalau saat ini tahapannya sudah dalam proses pembebasan lahan.”Pembebasan lahan ini sudah kita mulai 3 bulan lalu, dimana lokasinya merupakan sawit masyarakat yang sudah tidak produksi lagi. Lahannya kita butuh sekitar 50 hektare, dan saat ini sudah sekitar 42 hektare sudah selesai. Nantinya kami butuh untuk setiap harinya 1.200 ton sampah-sampah yang ada di Deliserdang ini. Jadi pembangkit listrik tenaga dari pengolahan sampah ini akan menghasilkan biogas, dan mentransfer turbin hingga langsung mengalirkan listrik dan bisa dijual ke PLN,”ujar Datuk Selamat Fery.

Dijelaskannya, bahwa listrik yang akan dihasilkan bisa cukup besar dan akan sangat membantu PLN. Walaupun memanfaatkan sampah, namun diyakini aktivitasnya sama sekali tidak menghasilkan bau karena kontruksi bangunan dibuat seperti bunker tertutup dengan teknologi pembakaran.

Ia mengharapkan, agar dalam hal ini Pemkab Deliserdang dapat terus memberi dukungan penuh sama mereka.

“Saya asli anak Deliserdang sengaja membawa investor dari Cina dan Malaysia, supaya Kabupaten ini bisa lebih maju lagi. Karena kalau ini berjalan, nanti sangat banyak tenaga kerja yang bisa diserap berkisar seribuan orang. Kalau masalah bau, saya jamin tidak ada baunya karena sudah studi banding ke luar negeri. Residu-residu akhir itu juga nanti akan dialiri dengan air, dan itu bisa dipadatkan untuk aspal dan batu bata. Kalau di Indonesia yang seperti ini baru ada di Surabaya saja,”terang Datuk Selamat Fery.

Sementara itu Wakil Bupati Kabupaten deliserdang, M Ali Yusuf Siregar berjanji kalau Pemkab akan mendukung rencana kegiatan ini. Persoalan perizinan akan dibantu untuk dipermudah dan tetap mengikuti ketentuan yang berlaku. Ia menyadari kalau ini juga merupakan peluang besar bagi PT BPJ untuk mengembangkan usahanya.

“Sudah pasti kita sangat mendukung apa yang mau dilakukan ini. Bayangkan saja 1.200 ton sampah diperlukan perhari, inikan sangat membantu kita karena selama ini Pemkab itu hanya membawa sampah kita itu ke TPA (tempat pembuangan akhir) saja. Nanti akan dibuatkan lagilah bentuk kerjasamanya seperti apa,”kata Yusuf.

Komisaris Utama PT BPJ, Zainuddin Mars mengaku sependapat, bahwa ini merupakan peluang besar bagi pihaknya. Untuk sementara, mantan Wakil Bupati Deliserdang ini melihat persoalan tenaga kerja kedepannya bisa mereka tangani. Diakui tidak menutup kemungkinan, kalau PT BPJ juga akan melakukan pengembangan dengan bergerak di bidang Outsourcing.

“Jadi di sini kita harus benar-benar melihat peluang. Apa yang memang bisa dikerjakan sama BUMD akan kita kerjakan nanti. Apa saja lah pokoknya, ya mungkin tenaga kerjanya dari kita. Karena jumlah tenaga yang akan dibutuhkan itu cukup besar nantinya. Kita akan mencoba melihat lagi lah apa-apa saja peluang untuk kita kerjakan karena ini kerja samanya dengan Pemkab Deliserdang,”kata Zainuddin.

Pada saat ini, PT BPJ sedang mengembangkan usaha dibidang pemasaran beras dan batu bata. Selain itu juga mengelola kolam renang milik Pemkab Deliserdang. (btr/han)

no picture

DELISERDANG, SUMUTPOS.CO – Investor Cina dan Malaysia akan membangun pembangkit listrik dari hasil pengolahan sampah-sampah yang ada di Kabupaten Deliserdang.

Pembangunan pembangkit listrik tersebut akan didirikan di Desa Sumbul, Kecamatan STM Hilir, Kabupaten Deliserdang oleh PT Serdang Industri Park (SIP). Kedatangan Investor dari dua negara itu disambut baik oleh Pemerintah Kabupaten Deliserdang. Pertemuan dan pembahasan proyek inipun dilakukan di ruang rapat lantai II kantor Bupati, Jumat, (26/4).

Saat itu hadir langsung petinggi PT SIP mulai dari Komisaris Utama, Dato Sri Chong Ket Pen, Direktur Utama, Ir Johannes IW dan Direktur, Datuk Selamat Fery. Mereka memberikan pemaparan di hadapan Wakil Bupati Deliserdang, M Ali Yusuf Siregar serta Komisaris Utama PT Bhineka Perkasa Jaya (BPJ), Zainuddin Mars sebagai Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Pemkab.

Disebutkannya, kalau saat ini tahapannya sudah dalam proses pembebasan lahan.”Pembebasan lahan ini sudah kita mulai 3 bulan lalu, dimana lokasinya merupakan sawit masyarakat yang sudah tidak produksi lagi. Lahannya kita butuh sekitar 50 hektare, dan saat ini sudah sekitar 42 hektare sudah selesai. Nantinya kami butuh untuk setiap harinya 1.200 ton sampah-sampah yang ada di Deliserdang ini. Jadi pembangkit listrik tenaga dari pengolahan sampah ini akan menghasilkan biogas, dan mentransfer turbin hingga langsung mengalirkan listrik dan bisa dijual ke PLN,”ujar Datuk Selamat Fery.

Dijelaskannya, bahwa listrik yang akan dihasilkan bisa cukup besar dan akan sangat membantu PLN. Walaupun memanfaatkan sampah, namun diyakini aktivitasnya sama sekali tidak menghasilkan bau karena kontruksi bangunan dibuat seperti bunker tertutup dengan teknologi pembakaran.

Ia mengharapkan, agar dalam hal ini Pemkab Deliserdang dapat terus memberi dukungan penuh sama mereka.

“Saya asli anak Deliserdang sengaja membawa investor dari Cina dan Malaysia, supaya Kabupaten ini bisa lebih maju lagi. Karena kalau ini berjalan, nanti sangat banyak tenaga kerja yang bisa diserap berkisar seribuan orang. Kalau masalah bau, saya jamin tidak ada baunya karena sudah studi banding ke luar negeri. Residu-residu akhir itu juga nanti akan dialiri dengan air, dan itu bisa dipadatkan untuk aspal dan batu bata. Kalau di Indonesia yang seperti ini baru ada di Surabaya saja,”terang Datuk Selamat Fery.

Sementara itu Wakil Bupati Kabupaten deliserdang, M Ali Yusuf Siregar berjanji kalau Pemkab akan mendukung rencana kegiatan ini. Persoalan perizinan akan dibantu untuk dipermudah dan tetap mengikuti ketentuan yang berlaku. Ia menyadari kalau ini juga merupakan peluang besar bagi PT BPJ untuk mengembangkan usahanya.

“Sudah pasti kita sangat mendukung apa yang mau dilakukan ini. Bayangkan saja 1.200 ton sampah diperlukan perhari, inikan sangat membantu kita karena selama ini Pemkab itu hanya membawa sampah kita itu ke TPA (tempat pembuangan akhir) saja. Nanti akan dibuatkan lagilah bentuk kerjasamanya seperti apa,”kata Yusuf.

Komisaris Utama PT BPJ, Zainuddin Mars mengaku sependapat, bahwa ini merupakan peluang besar bagi pihaknya. Untuk sementara, mantan Wakil Bupati Deliserdang ini melihat persoalan tenaga kerja kedepannya bisa mereka tangani. Diakui tidak menutup kemungkinan, kalau PT BPJ juga akan melakukan pengembangan dengan bergerak di bidang Outsourcing.

“Jadi di sini kita harus benar-benar melihat peluang. Apa yang memang bisa dikerjakan sama BUMD akan kita kerjakan nanti. Apa saja lah pokoknya, ya mungkin tenaga kerjanya dari kita. Karena jumlah tenaga yang akan dibutuhkan itu cukup besar nantinya. Kita akan mencoba melihat lagi lah apa-apa saja peluang untuk kita kerjakan karena ini kerja samanya dengan Pemkab Deliserdang,”kata Zainuddin.

Pada saat ini, PT BPJ sedang mengembangkan usaha dibidang pemasaran beras dan batu bata. Selain itu juga mengelola kolam renang milik Pemkab Deliserdang. (btr/han)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/