DAIRI, SUMUTPOS.CO – Ribuan hektare tanaman jagung petani di 14 Kecamatan Kabupaten Dairi, rusak diserang hama Ulat Grayak.
Hal itu disampaikan salah seorang petani jagung di Kecamatan Tanah Pinem, Bonitra Sinulingga (30) kepada Sumut Pos, Rabu (22/5).
Dikatakan Bonitra, hingga kini hama Ulat Grayak yang menyerang tanaman petani belum mendapat perhatian dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Dairi.
“Petani sudah kehabisan akal, serangan semakin mengganas membuat komoditas gagal tumbuh,”ungkapnya.
Bonitra Sinulingga yang juga Ketua Panwascam Tanah Pinem menuturkan, hingga saat ini belum ada pengendalian dilakukan pihak Dinas Pertanian Dairi.
“Diperkirakan ribuan hektare lahan jagung petani di Kecamatan Tanah Pinem akan gagal panen, bahkan gagal tumbuh,”terangnya.
Para petani pun berharap kepada Bupati Dairi, Eddy Keleng Ate Berutu bisa mencarikan solusi bagaimana pengendalian Ulat Grayak, supaya tidak merugikan para petani jagung di tiga kecamatan, yakni Tigalingga, Gunung Sitember serta Tanah Pinem, yang merupakan penghasil jagung besar untuk Dairi.
Kepala Seksi (Kasi) Perlindungan Tanaman pada Dinas Pertanian Dairi, Sundari Eka Tambunan membenarkan serangan Ulat Grayak pada tanaman jagung petani. Sundari mengakui, Dinas Pertanian Dairi belum melakukan pengendalian.
Dikatakannya, hingga saat ini obat untuk pengendalian Ulat Grayak tidak tersedia.
Namun, Dinas Pertanian sudah mengumpulkan semua penyuluh pertanian lapangan (PPL) dalam rangka memberikan pengetahuan untuk pengendalian, dan berkoordinasi dengan pengamat hama tanaman (PHP) selaku perpanjangan tangan Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Sumatera Utara di Dairi.
Data diperoleh dari PHP, 1 dari 15 Kecamatan di Dairi, serangan Ulat Grayak sudah terjadi di 14 Kecamatan, kecuali di Kecamatan Silahisabungan.(mag-10/han)