30 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Bayi Dibalut Kain Berlogo SMPN 7 Dibuang, Ditemukan di Afddeling I, Perkebunan Paya Pinang, Sergai

PERAWATAN: Bayi berjenis kelamin perempuan yang ditemukan warga di bawah pohon sawit masih dalam perawatan medis bidan desa, Senin (17/6).

SERGAI, SUMUTPOS.CO – Warga Afdeling I, Perkebunan Paya Pinang, Kecamatan Tebing Syahbandar, Kabupaten Serdangbedagai (Sergai) mendadak heboh, Senin (17/6). Pasalnya, sesosok bayi berjenis kelamin perempuan berbalut kain putih berlogo SMP Negeri 7 kelas 9 ditemukan warga di bawah pohon kelapa sawit. Kuat dugaan, bayi tersebut merupakan hasil hubungan gelap yang sengaja dibuang orangtuanya.

SAAT ditemukan, kondisi bayi sangat memperihatinkan karena dikerumuni semut. Beruntung warga yang sedang memanen sawit bisa menemukannya sehingga nyawa bayi dapat diselamatkan.

Manejer Perkebunan Paya Pinang, Rustam mengatakan, penemuan bayi pertama kali ditemukan oleh karyawan kebun bernama Indra Syahputra (42) warga Pondok II, Perkebunan Paya Pinang, Kecamatan Tebing Syahbandar, Kabupaten Sergai.

Saat itu, Indra sedang memanen sawit di area perkebunan. Tiba-tiba dirinya men dengar suara tangis bayi tak jauh dari tempatnya berdiri. Merasa curiga, Indra langsung mencari sumber suara tersebut.

“Tiba-tiba, Indra melihat bayi yang terbungkus kain putih berlogo SMP Negeri 7 kelas 9. Bayi itu masih terlilit tali pusar dan dikerumuni semut angkrang di bawah pohon sawit,” papar Rustam.

Merasa ketakutan, Indra langsung menghubungi mandor perkebunan. Mendapatkan laporan dari anggotanya, mandor bersama Manajer Perkebunan Paya Pinang langsung menuju ke TKP.

Tiba di lokasi, manajer kebun berinisiatif langsung membawa bayi tersebut ke Klinik Perkebunan Paya Pinang untuk diberi pertolongan medis.

Setelah dilakukan perawatan beberapa jam oleh bidan desa bernama Mentari (28), kondisi bayi berangsur normal. Setelah ditimbang, bayi memiliki berat badan 2,8 kg dan memiliki panjang 47 cm.

“Informasi temuan itu kemudian saya teruskan ke Polres Tebingtinggi. Dan Polsek Tebingtinggi langsung turun ke lokasi untuk olah TKP,” kata Rustam.

Kanit Reskrim Polsek Tebingtinggi Iptu Muhammad Amin membenarkan penemuan bayi berjenis kelamin perempuan.

“Hingga kini kondisi bayi sehat dan masih di rawat di Klinik Perkebunan Paya Pinang,” ujar Muhammad Amin.

Dugaan sementara, bayi tersebut hasil dari hubungan gelap dan kasus ini masih dalam penyelidikan petugas.

“Untuk pelaku yang membuang bayi tersebut masih dalam pencarian petugas Polsek Tebingtinggi,” tegasnya. (ian/ala)

PERAWATAN: Bayi berjenis kelamin perempuan yang ditemukan warga di bawah pohon sawit masih dalam perawatan medis bidan desa, Senin (17/6).

SERGAI, SUMUTPOS.CO – Warga Afdeling I, Perkebunan Paya Pinang, Kecamatan Tebing Syahbandar, Kabupaten Serdangbedagai (Sergai) mendadak heboh, Senin (17/6). Pasalnya, sesosok bayi berjenis kelamin perempuan berbalut kain putih berlogo SMP Negeri 7 kelas 9 ditemukan warga di bawah pohon kelapa sawit. Kuat dugaan, bayi tersebut merupakan hasil hubungan gelap yang sengaja dibuang orangtuanya.

SAAT ditemukan, kondisi bayi sangat memperihatinkan karena dikerumuni semut. Beruntung warga yang sedang memanen sawit bisa menemukannya sehingga nyawa bayi dapat diselamatkan.

Manejer Perkebunan Paya Pinang, Rustam mengatakan, penemuan bayi pertama kali ditemukan oleh karyawan kebun bernama Indra Syahputra (42) warga Pondok II, Perkebunan Paya Pinang, Kecamatan Tebing Syahbandar, Kabupaten Sergai.

Saat itu, Indra sedang memanen sawit di area perkebunan. Tiba-tiba dirinya men dengar suara tangis bayi tak jauh dari tempatnya berdiri. Merasa curiga, Indra langsung mencari sumber suara tersebut.

“Tiba-tiba, Indra melihat bayi yang terbungkus kain putih berlogo SMP Negeri 7 kelas 9. Bayi itu masih terlilit tali pusar dan dikerumuni semut angkrang di bawah pohon sawit,” papar Rustam.

Merasa ketakutan, Indra langsung menghubungi mandor perkebunan. Mendapatkan laporan dari anggotanya, mandor bersama Manajer Perkebunan Paya Pinang langsung menuju ke TKP.

Tiba di lokasi, manajer kebun berinisiatif langsung membawa bayi tersebut ke Klinik Perkebunan Paya Pinang untuk diberi pertolongan medis.

Setelah dilakukan perawatan beberapa jam oleh bidan desa bernama Mentari (28), kondisi bayi berangsur normal. Setelah ditimbang, bayi memiliki berat badan 2,8 kg dan memiliki panjang 47 cm.

“Informasi temuan itu kemudian saya teruskan ke Polres Tebingtinggi. Dan Polsek Tebingtinggi langsung turun ke lokasi untuk olah TKP,” kata Rustam.

Kanit Reskrim Polsek Tebingtinggi Iptu Muhammad Amin membenarkan penemuan bayi berjenis kelamin perempuan.

“Hingga kini kondisi bayi sehat dan masih di rawat di Klinik Perkebunan Paya Pinang,” ujar Muhammad Amin.

Dugaan sementara, bayi tersebut hasil dari hubungan gelap dan kasus ini masih dalam penyelidikan petugas.

“Untuk pelaku yang membuang bayi tersebut masih dalam pencarian petugas Polsek Tebingtinggi,” tegasnya. (ian/ala)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/