MEDAN, SUMUTPOS.CO – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Medan memutuskan untuk menghentikan penelusuran mereka atas kabar dugaan merebaknya penyakit Flu Singapura yang dikabarkan telah menyerang sejumlah warga di kelurahan, Kecamatan Medan Johor.
Kepala Bidang Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit (P2P) Dinkes Medan, dr Mutia mengaku, penghentian penelusuran ini dilakukan karena dari hasil kroscek di lapangan tidak ada satupun pasien yang menderita penyakit tersebut. “Kami sudah telusuri, tapi memang enggak ada ditemukan pasiennya. Maka itu, penelusurannya kita hentikan dulu,” ujarnya.
Pun begitu, kata Mutia, pihaknya akan kembali melakukan penelusuran jika memang benar kasusnya telah ditemukan. Hal itu dikarenakan pihaknya memang harus bergerak cepat guna mencegah Flu Singapura mewabah. “Meski nihil, kami akan terus melakukan pemantauan,” katanya.
Menurut dia, sejauh ini pihaknya juga belum bisa membenarkan kabar yang menyatakan masyarakat terserang positif penyakit tersebut. Sebab, fasilitas kesehatan (faskes) yang ada di lingkungan mereka seperti di Kecamatan Medan Johor juga tidak ada memegang data rekam medik pasien yang diduga terjangkit Flu Singapura.
“Jika memang benar ada dan sudah sembuh, kemungkinannya tempat mereka berobat tidak ada memberikan laporan. Kalau berobat di klinik, Puskesmas atau rumah sakit, tentu ada rekam mediknya,” akunya.
Ia menyatakan, bisa saja penyakit yang dikabarkan menyerang sejumlah balita tersebut memang bukan penyakit Flu Singapura. Namun, bisa saja gejalanya menyerupai tetapi ternyata penyakitnya berbeda. “Perlu diagnosa, dan diagnosa itu harus didukung penunjang laboratorium. Enggak bisa kita sembarangan membilang itu adalah Flu Singapura,” ucapnya.
Dia mengimbau, kendati Flu Singapura itu belum dapat dipastikan maka masyarakat diharapkan agar dapat terus menjaga kebersihannya. Selain itu, apabila ada gejala sepert lemas, radang tenggorokan, demam, bagian pipi merah dan kalau anak-anak rewel agar segera berobat ke faskes yang telah ditentukan. “Kalau berobat ke faskes rekam mediknya bisa tercatat dengan benar. Tapi yang terpenting adalah teruslah menjaga kebersihan agar terhindar dari berbagai penyakit,” pungkasnya.
Sebelumnya, Wali Kota Medan, Drs Dzulmi Eldin, telah memerintahkan Dinas Kesehatan Kota Medan untuk membentuk tim Satgas untuk menangani kabar adanya dugaan balita di Medan Johor yang terjangkit Flu Singapura.
“Dinas kesehatan dan rumah sakit akan membentuk tim Satgas untuk mengawasi flu Singapur ini agar bisa kota deteksi secara dini,” ujar Dzulmi Eldin, usai pelantikan pejabat di jajaran Pemko Medan, Kamis (11/7).
Eldin juga menyampaikan, bahwa dirinya telah meminta Dinas Kesehatan Kota Medan dan pihak-pihak terkait agar memberikan surat edaran di seluruh rumah sakit di Kota Medan supaya mengantisipasi kondisi ini apabila memang mendapati kasus Flu Singapura.
Sementara itu,Dr Umar Zein mengatakan, Flu Singapura bisa dibilang penyakit tidak berat karena jarang menyebabkan kematian. Namun demikian, dikarenakan tingkat penularannya tinggi maka perlu diwaspadai atau diantisipasi. “Flu Singapura bisa dikatakan masuk dalam kasus luar biasa (KLB) karena sebelumnya tidak pernah ada dan penularannya sangat cepat,” ucapnya.
Kata dia, penyakit ini tidak memerlukan obat-obatan antivirus karena sampai sekarang belum ada antivirusnya atau vaksin. Untuk mencegahnya, kalau ada anak-anak yang terkena penyakit tersebut maka jangan sampai kontak langsung atau berdekat. Kemudian, gunakan masker untuk mengantisipasi penularan lewat udara.
Lebih lanjut Umar Zein mengatakan, penyakit Flu Singapura itu disebabkan infeksi virus akut yaitu Coxsackievirus dan Human Enterovirus (HEV) 71. Kedua virus ini biasanya menyerang balita. Meski begitu, penyakit ini tetap bisa dialami oleh anak-anak di atas usia 5 tahun, remaja bahkan juga orang dewasa. (map/ris/ila)