28 C
Medan
Sunday, September 29, 2024

Trio Curanmor Modus Pencari Pakan Ternak Ditangkap, Melawan Saat Pengembangan, Dua Pelaku Ditembak

FACHRIL/SUMUT POS
MENANGIS: Nurhayati menangis sembari memperlihatkan sabunya.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Sempat viral di media sosial, aksi kawanan pelaku pencurian kendaraan bermotor (curanmor) dan barang berharga lainnya dengan modus mencari pakan ternak akhirnya ditangkap petugas Polrestabes Medan. Ketiganya ditangkap dari tempat dan waktu terpisah.

Ketiga pelaku masing-masing, Parasian Situmorang alias Gondit (22) dan Natal Perangin-angin (22) warga Jalan Elang Ujung, Perumnas Mandala. Terakhir, Antonius alias Toni (17) warga Jalan Cendrawasih, Elang 2, Perumnas Mandala.

Dari tiga orang pelaku yang ditangkap, Gondit dan Natal terpaksa ditembak karena melakukan perlawanan.Sedangkan Toni tidak karena lebih koperatif.

Kapolrestabes Medan Kombes Dadang Hartanto menjelaskan, komplotan ini disebut dengan istilah Becak Hantu. Karena kebiasaan pelaku yang selalu membawa becak barang saat beraksi.

Menggunakan becak tersebut mereka selalu berpura-pura sedang mencari sisa makanan pada tempat-tempat pembuangan sampah di komplek-komplek perumahan warga untuk dijadikan makanan ternak.

Aksi pelaku beberapa kali membuat petugas keamanan komplek menjadi tidak curiga. Padahal, dibalik kegiatan tersebut mereka ternyata mengintai rumah-rumah kosong maupun sepeda motor warga yang terparkir.

“Kami menerima laporan maraknya aksi pencurian dengan modus ‘becak hantu’. Bahkan, sampai ada yang viral di medsos lalu melakukan penyelidikan lebih lanjut,” kata Dadang dalam keterangan pers di kantornya, Kamis (18/7).

Dari hasil penyelidikan, sebut Dadang, pihaknya berhasil mengidentifikasi para pelaku hingga akhirnya meringkus ketiganya.

“Awalnya kita tangkap tersangka Natal di seputaran Jalan Garuda IV Perumnas Mandala saat sedang makan. Selanjutnya, tim bergerak cepat dan melakukan penangkapan tersangka Gondit yang sedang berada di Jalan Panglima Denai saat menuju kawasan Selambo,” paparnya.

“Terakhir, tersangka Toni ditangkap dari Jalan Tangguk Bongkar II Simpang Jalan Merauke,” sambungnya.

Ia menyebutkan, barang bukti yang disita dari ketiga tersangka yakni 4 unit becak motor (betor), 2 gunting pemotong hidrolik, 1 linggis, 1 martil, 1 kunci letter T, 2 anak kunci T, 1 kunci leter L dan uang tunai.

“Saat melakukan pengembangan untuk mencari lokasi lainnya dengan tersangka Gondit dan Natal, ternyata keduanya berusaha melakukan perlawanan kepada petugas. Oleh karenanya, kita memberikan tindakan tegas dan terukur dengan menembak kedua kaki tersangka,” sebut Dadang.

“Selanjutnya, membawa keduanya ke Rumah Sakit Bhayangkara (Medan) untuk mendapat perawatan medis,” lanjutnya.

Dari hasil penyelidikan, para pelaku sudah beraksi belasan kali di Medan (lihat grafis, red).

“Kita masih melakukan pengembangan untuk mencari pelaku lainnya,” tandas Dadang. (ris/ala)

FACHRIL/SUMUT POS
MENANGIS: Nurhayati menangis sembari memperlihatkan sabunya.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Sempat viral di media sosial, aksi kawanan pelaku pencurian kendaraan bermotor (curanmor) dan barang berharga lainnya dengan modus mencari pakan ternak akhirnya ditangkap petugas Polrestabes Medan. Ketiganya ditangkap dari tempat dan waktu terpisah.

Ketiga pelaku masing-masing, Parasian Situmorang alias Gondit (22) dan Natal Perangin-angin (22) warga Jalan Elang Ujung, Perumnas Mandala. Terakhir, Antonius alias Toni (17) warga Jalan Cendrawasih, Elang 2, Perumnas Mandala.

Dari tiga orang pelaku yang ditangkap, Gondit dan Natal terpaksa ditembak karena melakukan perlawanan.Sedangkan Toni tidak karena lebih koperatif.

Kapolrestabes Medan Kombes Dadang Hartanto menjelaskan, komplotan ini disebut dengan istilah Becak Hantu. Karena kebiasaan pelaku yang selalu membawa becak barang saat beraksi.

Menggunakan becak tersebut mereka selalu berpura-pura sedang mencari sisa makanan pada tempat-tempat pembuangan sampah di komplek-komplek perumahan warga untuk dijadikan makanan ternak.

Aksi pelaku beberapa kali membuat petugas keamanan komplek menjadi tidak curiga. Padahal, dibalik kegiatan tersebut mereka ternyata mengintai rumah-rumah kosong maupun sepeda motor warga yang terparkir.

“Kami menerima laporan maraknya aksi pencurian dengan modus ‘becak hantu’. Bahkan, sampai ada yang viral di medsos lalu melakukan penyelidikan lebih lanjut,” kata Dadang dalam keterangan pers di kantornya, Kamis (18/7).

Dari hasil penyelidikan, sebut Dadang, pihaknya berhasil mengidentifikasi para pelaku hingga akhirnya meringkus ketiganya.

“Awalnya kita tangkap tersangka Natal di seputaran Jalan Garuda IV Perumnas Mandala saat sedang makan. Selanjutnya, tim bergerak cepat dan melakukan penangkapan tersangka Gondit yang sedang berada di Jalan Panglima Denai saat menuju kawasan Selambo,” paparnya.

“Terakhir, tersangka Toni ditangkap dari Jalan Tangguk Bongkar II Simpang Jalan Merauke,” sambungnya.

Ia menyebutkan, barang bukti yang disita dari ketiga tersangka yakni 4 unit becak motor (betor), 2 gunting pemotong hidrolik, 1 linggis, 1 martil, 1 kunci letter T, 2 anak kunci T, 1 kunci leter L dan uang tunai.

“Saat melakukan pengembangan untuk mencari lokasi lainnya dengan tersangka Gondit dan Natal, ternyata keduanya berusaha melakukan perlawanan kepada petugas. Oleh karenanya, kita memberikan tindakan tegas dan terukur dengan menembak kedua kaki tersangka,” sebut Dadang.

“Selanjutnya, membawa keduanya ke Rumah Sakit Bhayangkara (Medan) untuk mendapat perawatan medis,” lanjutnya.

Dari hasil penyelidikan, para pelaku sudah beraksi belasan kali di Medan (lihat grafis, red).

“Kita masih melakukan pengembangan untuk mencari pelaku lainnya,” tandas Dadang. (ris/ala)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/