LABUHANBATU, SUMUTPOS.CO – Pemerintah Kabupaten Labuhanbatu sebagai salah satu Kabupaten/Kota se-Indonesia peraih penghargaan predikat pratama Kabupaten/Kota Layak Anak 2019 dari Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Republik Indonesia, Yohana Susana Yembise, melalui Deputi Tumbuh Kembang Anak dan Deputi Perlindungan Anak pada Selasa (23/7) di Makassar, Sulawesi Selatan.
“Sebanyak 135 Kabupaten/Kota yang meraih predikat pratama Kabupaten Layak Anak (KLA) dan salah satunya termasuk Kabupaten Labuhanbatu,” ungkap Kepala Bagian Protokoler Setdakab Labuhanbatu, Supardi Sitohang, Rabu (4/9) seusai menyaksikan, pihak Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kabupaten Labuhanbatu, melalui Kabid Perlindungan Anak Kabupaten Labuhanbatu Tuti Novrida, menyerahkan trophy dan piagam penghargaan tersebut kepada Plt Bupati Labuhanbatu, Andi Suhaimi Dalimunthe.
Penghargaan Kabupaten/Kota Layak Anak itu, terdiri atas lima predikat, yaitu Pratama, Madya, Nindya, Utama, dan Kabupaten/Kota Layak Anak. “Penghargaan KLA terdiri atas sejumlah predikat. Yaitu Pratama, Madya, Nindya, Utama. Dan baru tahap peraih predikat utama yang ada, yaitu Surakarta, Surabaya dan Kota Denpasar,” ujarnya.
Kemudian sebanyak 135 Kabupaten/Kota di Indonesia berhasil meraih predikat Pratama, 86 Kabupaten/Kota meraih predikat Madya, dan 23 Kabupaten/Kota meraih predikat Nindya.
Penilaian Kabupaten/Kota Layak Anak 2019 dilakukan dalam empat tahap. Pertama adalah penilaian mandiri terhadap 24 indikator oleh masing-masing kabupaten/kota secara daring.
Selanjutnya, tim yang terdiri atas tim independen dan tim dari kementerian/lembaga terkait melakukan verifikasi administratif, verifikasi lapangan, hingga verifikasi final.
Plt Bupati Labuhanbatu dikesempatan itu mengatakan, Pemkab Labuhanbatu akan terus berupaya dan berusaha melalui berbagai inovasi dan program dengan melibatkan lembaga/instansi, komponen masyarakat dan media publik menuju prestasi yang terbaik lagi.
“Kita menyadari sepenuhnya bahwa dalam menuju Kabupaten Layak Anak (KLA) sangatlah berat. Karena KLA itu tergabung dalam sistem yang menyatu dengan Kabupaten yang hijau. Inklusi (terbuka), cerdas, aman bencana, sehat dan Kabupaten Peduli Hak Asasi Manusia (HAM). Namun, kesemua itu jika dikerjakan secara bersama-sama, terpadu dan sungguh-sungguh, kita yakin Labuhanbatu dapat menjadi Kabupaten Layak Anak,” harapnya.(mag-13/han)